......
Kulihat lelaki disampingku yang memelukku erat masih terlelap dalam mimpi nya, pelukan hangatnya membuat ku tersenyum.
Kutatap wajah tampan dan teduh itu membuatku mengingat kembali kejadian tadi malam.Ya kejadian tadi malam adalah hal yang wajib suami istri lakukan, kalian pasti tahu apa itu.
"Ekhem...mas tahu mas tampan, jangan ditatap terus nanti mas salting sayang" ucapnya tiba-tiba membuka mata membuatku malu.
"Kayla tahu mas tampan, tapi kayla gak percaya mas bisa salting" godaku padanya.
"Mas bisa salting hanya pada istri mas yang cantik ini"
"Iih...mas gombal, sejak kapan sih seorang ustadz yang dulu dingin seperti es batu bisa gombal ya?" tanyaku dengan berfikir keras.
"Sejak mas tahu, kamu ibu dari anak-anak kita nanti" jawabnya membuatku tertawa.
"Hahahaha...mas gemes banget sih" kucubit pipinya dengan kedua tanganku, membuat dia semakin lucu.
"Iihh..pipi mas sakit sayang" ucapnya merajuk dengan bibir yang dimajukan membuatku bertambah gemas.
Cup
Cup
"Tuh.. udah aku kasih obat biar pipinya sembuh"
"Iihh.. obatnya mujarab banget sayang, seketika pipi mas nggak sakit lagi" ucapnya membuatku menahan tawa.
"Kayla mandi dulu ya mas, bentar lagi adzan subuh?" tanyaku padanya yang masih mengeratkan pelukannya dan menatapku intens.
"Bentar iih...mas masih mau manja-manja sama istri mas" jawabnya membuatku menghela nafas dan kubiarkan saja.
"Bentar lagi adzan subuh mas" tawarku ingin beranjak, namun dia tambah mengeratkan pelukannya.
"Sayang...mas masih mau manja-manja sama kamu" ucapnya dengan mencium bibirku sekilas, lalu menenggelamkan wajahnya diceruk leherku.
"Mas...dengarkan kayla, kita mandi dulu dan sholat subuh ya, nanti mas bisa peluk kayla sepuasnya deh gimana?" tawarku lagi yang membuatnya mengaguk membuatku tersenyum melihatnya.
"Mandi bersama ya?" tanyanya yang membuatku gugup seketika.
"Mandi sendiri-sendiri saja ya mas, em..kayla malu" ucapku membuatnya tertawa.
"Kenapa masih malu sih sayang, mas sudah lihat semuanya loh tadi malam" ucapnya dengan mengedipkan matanya sebelah, membuatku was-was.
"IIHH...MAS ABIZAR MESUM"
..........
"Rama...kamu jadi pulang ke Indonesia?" tanya seorang perempuan yang duduk disampingnya."Iya Bella...aku akan pulang dan akan tinggal disana selamanya bersama keluargaku"
"Kenapa kamu tidak kembali lagi kesini?, Kamu mau tinggalin aku sendiri?" tanyanya dengan mata berkaca-kaca yang mengartikan dia begitu kecewa.
"Maaf" hanya itu yang bisa aku ucapkan pada Bella sahabatku.
"Kenapa Rama?, apa kamu sudah tidak mau lagi melindungiku seperti dulu?" tanyanya membuatku semakin tidak tega melihatnya.
"Bukan...aku hanya ingin menyelesaikan masalahku disana" ucapku lirih takut dia kecewa.
"Pulanglah...dan maaf selama ini aku selalu jadi beban dalam hidupmu"
"Bukan begitu bella, tapi aku harus pulang masih ada hal lain yang lebih berarti disana" ucapku yang membuatnya menangis.
"Jadi selama ini aku tidak berarti dalam hidupmu?" tanyanya yang membuat bibirku keluh untuk bicara.
"Cuma kamu yang aku punya, dan kamu sahabat terbaikku yang sudah aku anggap sebagai kakak aku sendiri dan ternyata-" ucapnya menangis membuat hatiku sakit melihatnya.
"Dan ternyata kamu tidak menganggapku lebih dari seorang sahabat, aku kira selama ini kamu membantuku dan melindungiku karena kamu juga menganggapku sebagai adik, namun aku salah mungkin aku yang terlalu bodoh"
ucapnya yang membuatku meneteskan air mataku."Apa mungkin benar yang dikatakan saudara tiriku bahwa aku tidak pantas untuk bahagia atau dicintai sekalipun"
"Dan apakah aku hanya beban bagi orang lain..hiks...mengapa aku tidak sadar bahwa aku hanya jadi beban untuk semua orang hiks..."
"Seharusnya aku mati saja biar aku tidak menjadi beban untukmu, dan aku bisa bertemu dengan ibuku"
"Bella lihat aku, kau tahu aku sangat menyayangimu sama seperti aku menyayangi adik kandungku sendiri, kau sudah kuanggap seperti keluargaku dan aku berjanji akan selalu melindungimu dari mereka yang menyakitimu" ucapku tulus lalu kuhapus air matanya.
"Bagaimana kamu akan melindungiku, sementara kamu akan kembali ketempat asalmu"
"Kamu mau ikut bersamaku ke Indonesia?" tanyaku padanya membuatnya tersenyum.
"Iya aku mau" ucapnya membuatku bahagia mendengarnya.
"Bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan kakak?" tanyanya membuatku tersenyum dan mengangguk.
"Kakak"
"Iya adik kecilku, sini kakak peluk" kupeluk dan kurengkuh tubuhnya membuatku semakin bahagia jika wajahnya selalu terukir senyumnya yang indah.
"jika saudara tirimu selalu menghinamu, dan juga kakak kandungmu yang mencaci maki dirimu atau bahkan papa kandungmu yang tidak pernah sekalipun membelah mu, aku akan selalu ada untuk melindungimu dan membuatmu bahagia sampai kamu lupa dengan kesakitan yang mereka berikan padamu" batinku.
"Bersambung"
Maaf ya aku updatenya lama, makasih semuanya atas supportnya jika bukan karena kalian suruh update aku tidak mau lanjutin ceritanya hehehe.
Makasih buat yang selalu vote dan komentar, love jauh dari aku untuk kalian, jangan lupa juga baca Al-Qur'an ya:')
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ustadz My Imam (On Going)
Teen Fiction( FOLLOW DULU SEBELUM BACA ) ... Kayla Aza Alesha gadis yang selalu dimanja oleh keluarganya, semua apa yang ia inginkan pasti akan diberikan orang tuanya.. hanya satu yang gagal orang tuanya berikan ialah... mengajarkan agama yang benar kepada putr...