t w e l v e ♡

564 94 18
                                    

"Aku harap kamu bisa dateng ya?"

Tangan Sehun terulur menerima dua lembar tiket masuk sebuah pertunjukan drama musikal. Dua obsidiannya lantas bergulir pada sosok yang berdiri dihadapannya kemudian.

Senyum itu masih jelas tercetak. Berharap penuh bahwa nantinya Sehun bisa datang memenuhi undangannya.
"Oh ya, tadi aku sempet dateng ke kelasmu tapi, katanya kamu belum dateng jadi aku pergi lagi deh!" terangnya.

Yang lantas membuat Sehun teringat akan kejadian tadi pagi. Pasca memberikan tumpangan pada si mbak-mbak cantikㅡIrene, temannya mengatakan bahwa ada seorang cewek yang sedang mencarinya. Eh taunya...
"Kok ada 2?" heran Sehun menjenjang alisnya.

"Ya, ajak adekmu juga. Tiketnya buat kamu sama Mina," balas cewek itu yang senyumnya masih terpatri tak jemu-jemunya.

Sehun tak menolak, juga tidak bisa berjanji akan datang. Cowok itu hanya menganggukkan kepala singkat hingga sebuah suara nyaring menginterupsi keduanya.

"ABANG BASO ACIKU MANA??" Mina berlari dari dalam rumah lantas menghentikan langkah begitu tau bahwa Abangnya tidak sedang seorang diri. "Eh ada Kak Mina..."

"Hai..." sapa cewek yang memiliki nama panggilan yang sama dengan adik Sehun.

Sepasang sabit milik Mina menyambut. Cewek berpipi tembam itu melambaikan tangannya kecil. Membalas sapaan itu.
"Masuk yuk, Kak! Eh tapi, Bunda sama Ayah lagi nggak ada. Lagi di rumah Eyang," tawarnya ramah.

Dalam hati Sehun ingin sekali menyumpal mulut adik caplangnya itu menggunakan baso aci beserta bungkusnya sekalianㅡbila perluㅡyang masih setia menggantung di dekat jok motor bagian depan. Bisa-bisanya punya inisiatif seperti itu.

"Ehm nggak dulu deh, lain kali aja, ya? Aku lagi buru-buru juga ini," sahut Mina yang berhasil membuat Sehun bernafas lega.

"Oh gitu, sayang banget."

Sehun melirik adiknya malas. Kalo bisa dituker, gue tukerin sama beras juga nih anak!

"Ya udah kalo gitu aku permisi dulu ya? Salam buat Ayah sama Bunda. Bye..." Tangan kurus lentik itu terangkat serta melambai cantik. Disusul dirinya yang kemudian masuk kedalam sebuah mobil. Tak lama mobil berwarna silver itu bergerak menjauh.

Beralih atensi dari pesanan makanan yang tadi sempat dia tagih dari si abang, Mina melihat dua lembar tiket yang masih berada di tangan Sehun. "Apa tuh, Bang?"

"Tiket nonton pertunjukan drama musikal," jawab Sehun seadanya. Cowok itu baru pulang dari kuliah ngomong-ngomong.

Tak lama raut wajah Mina berubah total. Tersenyum jahil seraya mencolek-colek lengan sang Kakak.
"Ciieee udah ada progress nih," selorohnya.

"Progress your head! Maksud lo apa hah?" Sehun berkacak pinggang.

Dan Mina terkikik hampir tertawa bahkan. Melihat abang tampannya yang terpancing dengan godaannya.

"Nih! Ada dua tuh tiketnya, ajak Jihoon aja sono!" Sehun menyodorkan tiket itu pada Mina secara cuma-cuma. Lagipula cowok itu mana suka drama musikal. Kehidupannya saja sudah layaknya drama, ini mau menonton drama lagi. Pusing.

"Lah? Kok? Eh nggak boleh gitu, Bang! Ini dia nyuruh loh buat dateng kan? Dateng aja ih dasar nggak menghargai perempuan banget!"

Manik milik Sehun mengerjap cepat. Ini Mina memancing sekali ya untuk dicubit lambungnya.
"Ngapa jadi bawa-bawa perempuan heh? Terus lo pikir perempuan dia doang?"

"Ya lo dikasih tiket gratis suruh dateng, nggak mau dateng! Padahal dia udah repot-repot dateng kesini!" bela Mina pada cewek yang memiliki nama yang sama dengannyaㅡyang datang barusan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙄𝙙𝙚𝙖𝙡 𝙏𝙮𝙥𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang