Kalau ditanya soal tipe ideal, Sehun bakalan bikin list buat kalian!
- Cantik
- Putih
- Mungil
- Baik Hati
- Mandiri
- Lembut
- Penyayang
- Berprinsip
- Rajin
- Bisa Memasak
- Dewasa
- Sederhana
Ada nggak sih cewek yang kayak gitu?
Jawabannya...
Kala tungkai sudah menjejak, Sehun mengeluarkan umpatannya karena panggilan alam yang tiba-tiba mendadak padahal dia sedang ada misi untuk mengejar bidadari dalam casing cewek, yang mampu membuat dadanya berdebar untuk yang pertama kali.
Ampun deh.
Sehun urung berlari kearah kiri namun, bergerak kearah kanan untuk bergegas menuju toilet. Jika tidak segera besar kemungkinan dia akan bocor. Tidak lucu jika nanti dipaksakan mengejar lalu dia pipis di celana.
Ya Allah please tahanmakhlukciptaan-Mu yang tadi, hambamaupipisdulu!
Semoga do'anya terkabul, dia melafalkan amin sebanyak-banyaknya.
Beres dengan urusan toilet, Sehun segera mengayunkan tungkai kearah tempat dimana sepasang matanya menjumpai penampakan satu sosok paling cantik selain Bundanya.
"Eh sori, lo tau cewek yang bawa-bawa keranjang rotan besar nggak?" tanya Sehun pada salah satu teman fakultasnya.
Segerombolan laki-laki itu saling lihat sampai salah satu dari mereka menyeletuk, "Oh itu, Mbak yang biasa nitipin kue di kantin tuh!"
"Oh yang cakep itu?"
"Iye."
Sehun rasa sudah cukup bertanyanya. Kini dia tahu akan kemana dia membawa tubuhnya. Kantin fakultas.
Dengan setengah ngos-ngosan, cowok ganteng itu menebarkan pandangan. Meneliti baik-baik satu persatu manusia-manusia yang berada di kantin. Tapi, sosok cantik tadi mana? Tidak ada.
Mendekat pada stan milik Bu Hwasa, cowok itu melihat beberapa kotak plastik kue sudah berjajar rapi sedang dihitung oleh Bu Hwasa. Sehun melorot bahunya, dia terlambat.
"Mas Sehun?" interupsi Bu Hwasa yang melihat figur Sehun berdiri tak jauh didepannya, seperti sedang frustasi. "Mas Sehun, sini! Nggak mau beli kue?" tawarnya.
Sehun bergerak lebih dekat. Menatap barisan kue yang beraneka ragam itu. Dia menelan saliva, sepertinya yang warna cokelat itu enak! "Bu, yang nitipin kue mana?"
"Ya udah balik, Mas."
"Udah dari tadi?" Sehun mengecap mulutnya melihat brownies dengan toping keju serut diatasnya.
"Lumayan sih," jawab Bu Hwasa.
Tidak ada jalan lain selain menunggu sampai esok hari. Pasti cewek itu sudah pergi jauh. Sehun membeli sepuluh brownies sebagai obat kecewanya. Membawa kue tersebut ke taman tempat dia duduk tadi.
Tidak apa-apa. Sabar, kalau sudah jodoh pasti bertemu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Irene..."
Cewek mungil itu terdistraksi oleh sebuah panggilan yang bersumber dari arah belakang. Irene baru sampai rumah setelah tadi turun dari angkot lantas berjalan sebentar memasuki gang rumah Wendy. "Mas Chanyeol..."