[S2] Chapter 44

3.2K 192 7
                                    

"I'm gonna make him an offer he can't refuse."
LEONE

⚜⚜⚜

Di tengah gemerlapnya kota New York yang tidak pernah tidur, Waldorf Astoria memancarkan kemewahan tak tertandingi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah gemerlapnya kota New York yang tidak pernah tidur, Waldorf Astoria memancarkan kemewahan tak tertandingi. Bangunan ini menjulang tinggi dengan arsitektur yang memadukan sentuhan klasik dan modern secara sempurna. Lampu jalanan menyambut setiap pengunjung yang melewati jalan di depan lobi hotel dengan hangat, sementara taman indah dibagian dalam dipenuhi dengan berbagai macam bunga dan pohon yang memberikan kesan seolah adanya dunia lain di tengah hiruk-pikuk metropolis. Jendela-jendela besar menjuntai dengan anggun, memungkinkan sinar matahari untuk melukis lukisan cahaya di seluruh interior yang megah.

Begitu langkah kaki menginjakkan lantai marmer, hembusan aroma vanilla dan kayu mahoni menyambut dengan lembut, mengundang untuk menjelajahi ruang-ruang penuh keajaiban. Lobi yang luas menampilkan furnitur mewah yang ditempatkan dengan penuh perhitungan, menciptakan suasana yang hangat namun tetap penuh gaya. Permukaan permadani dari berbagai penjuru dunia menyatu sempurna dengan dinding-dinding berlapis kain sutra, menciptakan harmoni estetika yang memukau. Suasana yang tak jauh berbeda dengan mansion milik keluarga Luciano.

Di sudut mewah Waldorf Astoria, aroma yang menggoda mengisi udara seakan mengajak penikmatnya dalam sebuah perjalanan kuliner yang tak terlupakan. Sebelum pertemuan dengan para saudaranya, Leone menyempatkan diri untuk makan malam bersama Alexa di restoran hotel. Di atas meja yang terhampar indah, tersusun dengan presisi, muncul sebuah mahakarya gastronomi, beef Wellington yang sempurna kesukaan Alexa. Daging sapi pilihan, dipanggang dengan sempurna dan dilapisi dengan lapisan kulit pastry yang renyah.

Saat pisau menyentuh permukaannya, aroma rempah-rempah dan kelezatan daging yang meresap segera menguar. Tak hanya itu, asparagus yang segar dan lembut serta mashed potato yang lembut dan kaya rasa turut menyempurnakan karya ini. Semua disajikan dengan sentuhan elegan dan dihiasi dengan saus red wine reduction yang menyatu secara harmonis, menciptakan sebuah simfoni cita rasa yang melibatkan lidah dan perasaan. Sejurus setelah menggigit sepotong kecil, Alexa dibawa ke alam khayal di mana kelezatan begitu memanjakan selera. Ia bahkan memuji makanan itu dan meminta untuk bertemu langsung dengan chef untuk menyajikan masakannya selama ia mereka menginap disana.

Makan malam selesai pukul setengah delapan. Leone mengantarkan Alexa untuk pergi ke pertemuan pribadi bersama sahabatnya untuk menyelesaikan sebuah bisnis penting. Setelah sang istri pergi bersama pengawal pribadinya, Leone berjalan menuju tempat rahasia yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu.

Ruang pertemuan ini terletak di lantai bawah hotel mewah tersebut, diakses melalui lorong gelap yang tidak terlihat dari luar. Ruangan itu dilengkapi dengan segala keamanan dan teknologi canggih untuk memastikan kerahasiaan pertemuan yang dilakukan disana. Dinding-dinding tebal, kamera pengawas, dan sistem keamanan pintar menjadi perlindungan terhadap mata-mata dan intervensi pihak ketiga.

The Devil ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang