Chapter 18

23.8K 2.9K 1.5K
                                    

"If you’re going through hell, keep going."
ALEXA

⚜⚜⚜

“Ada apa dengan Milo?” tanya Leone dengan menghunuskan tatapan tajam. Laki-laki itu memasukkan ponsel yang masih ia genggam ke dalam saku jas, dan mulai memusatkan atensi pada gadis cantik dihadapannya.

“Milo sudah memperingatkanku tentang hal ini sebelumnya," kata Alexa. "Aku rasa, aku harus jujur padamu sekarang,” ucap gadis itu dengan wajah serius. Setelah itu, ia menoleh ke segala arah untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat atau mendengarkan percakapan mereka saat ini. Leone tetap diam seperti patung es, namun matanya terus mengikuti setiap gerakan Alexa yang terlihat waspada.

Kesunyian menyelimuti mereka bersama cahaya lampu pijar yang menerangi lorong. Namun tanpa peringatan apapun, Alexa mengalungkan tangannya ke leher Leone dan menyatukan bibir mereka selama beberapa saat. Sayang sekali karena itu hanya menempel. Tidak berubah menjadi ciuman bergairah atau lumatan yang begitu candu. Laki-laki itu menatap kelopak mata Alexa yang tertutup sempurna. Bulu mata lentik yang begitu indah, eyeshadow merah muda tipis yang begitu menawan, semua yang ada diwajah Alexa mampu membuat Leone berhasrat untuk menyusuri setiap inci wajah gadis itu dengan bibirnya. Lucu sekali ketika melihat gadisnya bertingkah untuk menutupi apa yang sedang mereka lakukan ditempat sepi.

Saat tangan Leone berpindah ke pinggul Alexa, gadis itu sudah lebih dulu melepaskan tautannya dan sedikit memiringkan kepala ke kiri untuk mengintip. Matanya terbuka perlahan, sedikit demi sedikit, mencari tahu apakah para wanita yang memperhatikan mereka dari kejauhan telah meninggalkan ujung lorong yang berbatasan dengan taman. “Apa mereka sedang mencari kamar mandi?” gumam Alexa pada diri sendiri.

“Mereka sudah pergi,” kata Leone meyakinkan Alexa, tanpa menoleh ke belakang. Ia seperti peramal handal yang mengetahui setiap gerak gerik manusia disekitarnya. “Kau sangat pintar menutupi sesuatu," desis Leone dengan seringai tipis yang tidak Alexa sadari. 

Gadis itu memandang Leone dengan tatapan tajam. Terlihat seperti memiliki dendam kesumat. "Tidak etis jika teman-temanmu melihat kita berdebat ditempat seperti ini. Mereka akan membuat rumor aneh dan menyebarkannya seperti racun," katanya. "Ini adalah cara terbaik untuk membuat mereka berpikir jika hubungan kita baik-baik saja."

Satu tangan Leone melingkar dengan mulus di pinggang Alexa sebelum menarik gadis itu untuk mendekat. "Bagiku hubungan kita sudah sangat baik. Tetapi akan menjadi lebih sempurna jika kau adalah gadis yang lembut dan penurut, saat bersamaku." Leone mengusap kepala Alexa dengan senyum bangga. Ia merasa beruntung karena mendapatkan calon pendamping hidup yang luar biasa. Seorang gadis yang ditakdirkan untuk membuat para pria bertekuk lutut. Seorang gadis yang ditakdirkan untuk membuat seorang monster menduduki tahta kerajaannya. 

Entah apa yang ada didalam pikiran Leone saat ini, Alexa hanya ingin melayangkan tinju ke wajahnya yang tanpa cacat. Jantungnya kerap kali bermasalah ketika Leone menyampaikan bahasa cintanya dengan senyum menggoda. Akan tetapi, ia harus menahannya dan fokus pada masalah Dante saat ini.

"Aku akan mengampunimu hari ini. Jadi lebih baik dengarkan aku baik-baik, Tuan Leone." Alexa membuat laki-laki dihadapannya berhenti tersenyum. Leone menunggu sebuah pengakuan yang mampu memecah keraguannya tentang kesetiaan dan keberpihakan Alexa selama ini.

"Ti ascolto, Tesoro," balas Leone.
[Aku mendengarkanmu, Sayang]

Alexa menghela nafas panjang untuk bersiap. Ia sedikit mendongak untuk menatap kedua manik Leone dalam-dalam. Agar laki-laki itu mengerti, jika ia tidak sedang menyembunyikan apapun kali ini. “Sebenarnya, sebelum kita pergi dari rumah sakit, Milo sempat mengunjungiku untuk berpamitan. Dia mengatakan jika kakek akan mengirimnya ke Manhattan untuk memimpin salah satu kantor cabang Morel Bank yang ada disana. Saat kami mengobrol, dia memintaku untuk mencari tahu tentang seorang pria dengan tato bunga Lycoris di punggung tangan kirinya."

The Devil ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang