⭐. Nikah.

362 49 3
                                    

Alunan musik begitu terdengar merdu dengan di padukan lampu bewarna kuning yang menghiasi dari ujung ke ujung tempat yang menjadi saksi bisu kisah cinta antara dua insan yang sudah lama menanti hari bahagia ini.

Hari ini, akhirnya mereka sah dimata Tuhan dan Negara untuk membangun kehidupan yang baru bersama orang yang mereka sayangi. Tak henti-henti nya kedua insan itu tersenyum, tertawa, bahkan menangis selama acara berlangsung.

"Selamat malam semuanya!, Aku Tzuyu. Ya, kalian mengenal ku tentunya— aku tidak pandai berbicara apalagi di acara yang resmi ini. —" Tzuyu tertawa canggung ketika memulai pidatonya.

"Sebelumnya, aku ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang yang telah mendukung hubungan ku dengan Jihyo hingga bisa sampai ke titik ini, kepada keluarga besarku, keluarga besar Jihyo, teman-teman yang ku cintai. I love you.—" Para anggota yang datang langsung berteriak ketika mendengar Tzuyu mengatakan nya.

"Park Jihyo, yang pada hari ini resmi menganti marga nya menjadi Chou. Haha. Istriku satu-satunya. Awal bertemu dengan mu, aku tidak pernah berfikir bahwa kamu yang akan menemani ku hingga tua, kamu yang akan menolong ku ketika sakit, kamu yang akan menggenggam tanganku ketika aku lepas kendali, aku tidak pernah menyangka hal itu akan dimulai sejak hari ini. Aku masih mengingat kesan pertama ku padamu, aku melihat kamu memandang ku dengan wajah yang aku sendiri tidak tahu apa maksud nya tapi kamu berusaha tersenyum padaku dan dengan baik hati menjaga ku sampai aku bergabung ke dalam grup. Aku menikmati setiap momen dalam hidupku ketika aku bersama mu, ketika kamu berbicara—aku selalu mendengar kan nya, bahkan membuat ku tertarik untuk lebih mendengarnya, ketika kamu tertawa entah mengapa aku tertawa juga dan senang melihatnya, ketika kamu marah aku bahkan rela menjadi lampiasan kemarahan mu, dan ketika kamu sedih aku ingin selalu menjadi orang pertama yang menghapus air mata mu, memelukmu, dan mengatakan bahwa aku akan selalu ada bersamamu apapun yang terjadi- tanpa ragu sekalipun aku ingin menghabiskan sisa usiaku bersama. Jihyo, mari menua bersama." Tzuyu tersenyum dan menatap dalam istrinya yang kini menangis tersedu-sedu karena pidato nya. Ia menghampiri nya lalu membawa nya ke dalam dekapan nya dan mengelus punggung nya untuk meredakan tangisan istrinya itu.

Hingga malam pun, acara semakin meriah dengan undangan khusus teman-teman mereka yang sudah menjadi saksi perjalanan cinta mereka. Tawa dan Canda terus menghiasi tempat itu, tak ada waktu untuk berdiam. Tzuyu dan Jihyo tengah berdiri melihat teman-teman mereka yang sedang bernyanyi untuk nya dengan tangan yang saling merangkul.

Diam-diam mata Jihyo melirik ke arah Tzuyu, seolah ingin tahu apa yang dirasakan orang yang baru saja resmi menjadi pendamping hidupnya. Tersadar karena ada yang memperhatikan nya, Tzuyu menatap Jihyo seolah bertanya ada apa.

"Aku gak tahu, kalau kamu udah siapin pidato yang cukup mengesankan itu." Kata Jihyo sambil tersenyum menggoda Tzuyu.

"Aku juga gak tahu." Benar saja, Tzuyu memilih untuk menghindar membahas soal pidatonya karena baginya itu sangat memalukan mengingat dirinya tak pernah berbicara seperti itu di depan umum.

"Hehe, dasar Tsundere!" Tzuyu diam saja, berpura-pura tak mendengar.

"Makasih ya, karena kamu udah berani untuk ngomong di depan banyak orang tentang betapa kamu sangat mencintai aku dan menyanyangi aku. Makasih banyak suamiiii." Jihyo tersenyum penuh arti, lalu sedikit mengangkat kaki nya demi menggapai pipi Tzuyu untuk di kecup nya.

Tzuyu menatap Jihyo karena terkejut, yang di tatap malah nyengir. "Aku punya sesuatu untuk kamu juga. Liat aku. Hanya aku, oke." Lalu Jihyo berlari kecil menuju panggung utama mereka, meninggalkan Tzuyu yang masih kebingungan.

Lampu-lampu yang tadinya menyala, seketika mati dan sekitar lima detik kemudian lampu kembali menyala dengan Jihyo sebagai pusat penerangan itu, tak lupa ada Nayeon, Sana, Momo, Mina, Jeongyeon, Chaeyoung, dan Dahyun disana tengah membentuk formasi.

Dan saat itu juga lagu yang tak asing mulai terdengar dan itu membuat para penonton tertawa dan kagum secara bersamaan. Termasuk, Tzuyu yang tak habis pikir dengan teman-teman nya itu.

Mereka mulai menari mengikuti alunan lagu sambil senyum yang tak mereda dari wajah mereka.

I wanna know~know~know~

What is love?

Semakin riuh sorakan tamu yang hadir dan menyaksikan langsung reuni kecil dari grup yang pernah sukses pada masanya itu. Tzuyu menutup wajah nya dengan kedua tangan nya saking malunya melihat kakak-kakaknya menari setelah sekian lama, tapi suasana hatinya benar-benar tak lagi menahan rasa bahagianya.

Hingga Jeongyeon, Dahyun, Chaeyoung dan Momo menarik Tzuyu untuk bergabung di tengah bersama mereka. Awalnya Tzuyu memberontak, tentu saja ia tak bisa menolaknya karena paksaan dari kakak-kakaknya.

Mau tak mau, Tzuyu juga ikut menari sambil tertawa terbahak-bahak, yang lain pun ikut tertawa sambil menari karena dari lubuk hati yang paling dalam mereka sangat merindukan suasana ini.

"Ini gila!" Ucap Tzuyu kepada Jihyo.

"Iya, lebih gila dari yang aku bayangkan!" Balas Jihyo.

Tanpa terdengar oleh siapapun, Tzuyu mengucapkan tiga kata yang membuat Jihyo semakin sadar betapa orang ini sangat mencintai nya.

I love you.

***

Akhirnya nikah juga. 🙏🏻😭 setelah berabad-abad. Hahaha.

Lanjutan nya di cerita sebelah ya!

Sekali lagi terimakasih banyak yang masih pada pembaca setia ku. Seneng bisa bacain komen kalian semua. 😭

Selamat menunggu!
Hahaha🙂

-CaCa-

Ours | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang