31. Cara untuk Move On.

987 149 20
                                    

Dua minggu telah berlalu, tapi suasana hati tak kunjung berlalu. Kegagalan dalam menjalin hubungan apalagi telah bersama dalam waktu yang lama adalah sebuah perjalanan yang sulit untuk dilupakan begitu saja.

Banyak hal yang membuat kita berfikir dua kali bahkan lebih untuk memutuskan akhir dari perjalanan cinta, bersama atau berpisah.

Keputusan yang menyakitkan bisa membuat salah satunya menjadi saling menyakiti. Mencintai adalah perasaan yang sangat sulit. Sulit diawal dan akan lebih menyulitkan di akhir.

Dua minggu telah berlalu, tapi sedih yang tak pernah kunjung menghilang.

Seperti sekarang ini, Tzuyu masih berdiam diri, menikmati bahaya dari minuman beralkohol, terlebih lagi dirinya berada di sebuah klub malam yang penuh dengan kejahatan kriminal.

Dia tidak sendiri, ada ke-4 sahabatnya yang menemani. Jeongyeon, Chaeyoung, Dahyun, dan juga Elkie. Mereka akan menjaga Tzuyu.

"Udah ya. Jangan minum lagi." Ucap Jeongyeon yang berusaha menahan tangan Tzuyu yang hendak menyeruput kembali minuman keras tersebut.

Tepisan keras dari Tzuyu membuat Jeongyeon terdiam dan membiarkan sahabatnya itu meneguk minuman kembali.

"Kalau tau bakal kesusahan begini, kenapa harus putusin dia coba." Celetuk Elkie yang mulai kesal dengan sikap Tzuyu.

"Apa!, Mau bilang kalau keputusan yang lo ambil adalah keputusan terbaik?!" Ucap Elkie kembali dengan nada tinggi kala Tzuyu menatap tajam dirinya.

"Ck," Tzuyu berdecih pada Elkie.

"Kalau memang ini keputusan terbaik, lo gak bakal berakhir menyedihkan kaya gini."'

"Udah-udah, jangan berantem." Ucap Dahyun menengahi perkelahian Elkie dan Tzuyu.

Dentuman musik semakin keras menggema tempat malam ini, Orang-orang begitu riuh menari, mabuk, melecehkan wanita. Sepertinya klub malam tidak pernah jauh dari perbuatan maksiat.

Tzuyu tidak pernah pergi ke tempat seperti ini sebelum nya, bukan tidak pernah tapi jarang atau hanya dalam waktu tertentu saja. Waktu itu Jeongyeon pernah mengajak nya kesini serta Dahyun dan juga Chaeyoung, awalnya hanya sekedar penasaran dengan lingkungan malam namun berakhir menjadi korban mabuk, hingga menimbulkan kekacauan di dorm. Mereka bertiga mendapatkan teguran dari agensi bahkan beberapa gadis perempuan nya mendiamkan mereka.

"Tzu. Ini gak baik buat lo. Gue sadar betul dengan apa yang lo alamin, tapi bukan kaya gini cara nya." Ucap Chaeyoung.

"Kalian kalau udah capek, boleh pergi kok. Gue gak papa sendiri disini." Bukan nya mendapat balasan yang benar, tapi Tzuyu malah menyuruh teman-teman nya pulang.

"Yaudah berhubung lo disini, mending kita bahagiain diri kita. Yuk, kita party!" Teriak Dahyun yang sudah bergabung dengan penari lain nya di lantai tari.

"Gila lo! Kalau ketahuan Sana, mampus lo!" Teriak Chaeyoung.

"Kayaknya seru, Yuk!. Sakit karena patah hati boleh kok, tapi jangan sampai lupa cara untuk bersenang-senang!" Jeongyeon menepuk sebelah bahu Tzuyu sebelum akhirnya benar-benar bergabung ke lantai tari.

"Wahh, ini anak bener-bener kacau. Perlu di laporin nih," Celetuk Chaeyoung yang membuat Tzuyu terkekeh.

"Yakin gak mau, ikut?" Tawar Tzuyu yang sudah berdiri untuk segera menyusul kedua teman nya.

"Mau sih, tapi Mina lagi bunting. Kan gak lucu baru mau punya anak udah dikirim ke pengadilan agama."

"Kayaknya Mina bakal mikir dua kali buat cerai dari lo. Yuk!" Tzuyu langsung menarik Chaeyoung menuju lantai tari.

Mereka menari layaknya orang tidak waras, saling tertawa tidak jelas seolah menikmati beban hidup mereka. Elkie hanya menonton mereka ber-4, takut-takut mereka malah menjadi tersangka atas kehamilan orang lain. Haha.

✨✨✨

Jika Jeongyeon, Dahyun, dan Chaeyoung menghabiskan waktu untuk menghibur Tzuyu di sebuah klub malam, maka berbeda dengan Nayeon, Momo, Sana, dan juga Mina yang menghabiskan waktu untuk menghibur Jihyo di sebuah rumah dengan pajamas. Ala cewek banget.

Jihyo tidak menangis seperti awal pertengkaran nya dengan Tzuyu, tapi hatinya masih merasakan kesedihan yang cukup dalam. Teman-teman nya sangat mengerti tentang itu.

"Teruntuk Chou Tzuyu yang sudah membuat Park Jihyo menangis beberapa hari ini, yang sudah membuat hati Jihyo patah. Mari kita rayakan hari ini!" Ucap kakak tertua, yaitu Nayeon yang sudah mengangkat gelas berisi Anggur merah.

"Teruntuk Chou-Tzu. Kamu memang indah, tapi sekarang kamu tidak ada apa-apa nya tanpa Jihyo!, Boom!" Ucap Momo dengan savage yang cukup bodoh sebenarnya, Momo juga mengangkat gelas nya.

"Teruntuk Yoda. Lebih baik kamu kelaut aja, dari pada membuat soulmate ku sedih terus!" Sana pun mengangkat gelas nya juga yang berisi susu hamil.

"Teruntuk Tzuyu, semoga kamu dan Jihyo bisa berakhir bahagia, walau mungkin tidak bersama." Ucap Mina terakhir, yang membuat ke-tiga sahabatnya tak terima.

"Mina, kenapa hanya seperti itu. Tidak menyenangkan." Kata Momo.

"Aku tidak bisa berkata kotor dengan kondisi ku yang sedang hamil, oke? Ini bisa berpengaruh." Balasnya yang membuat Jihyo terkekeh.

Jihyo pun mengangkat gelasnya tanpa berkata apapun, membuat seluruh teman nya menatap dirinya.

"Fuck you, Tzuyu!" Umpat Jihyo, lalu mereka saling berteriak dan bersulang bersama.

"Woo!"

Setidaknya mereka mempunyai cara tersendiri untuk melupakan kesedihan agar tidak berjalan terlalu lama, walau cara yang dipakai tentu tidak baik, setindaknya mereka mencoba untuk kembali tersenyum.

Mereka akan melupakan kejadian hari ini dan membuat takdir sendiri untuk kebahagiaan dari Tzuyu dan Jihyo. Hanya mereka dan Tuhan yang tahu akhir dari cerita ini. Dan tentunya Author. Haha.

✨✨✨

Yang belum Move On. Ayolah kita Move on. Wkwkwk.

Spoiler for next chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spoiler for next chapter. 👆😋

Jangan lupa untuk Vote & Comment kesan kalian terhadap cerita ini.

-CaCa-

Ours | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang