4. Bertengkar.

1.6K 204 8
                                    

Suara dering ponsel yang berbunyi membuat kedua orang yang sedang tertidur ini cukup terganggu dengan suara tersebut.

"Tzu!, handphone lo tuh!" Elkie yang kini tengah tertidur pulas disamping Tzuyu  benar-benar merasa terganggu dengan suara itu, bagaimana tidak?, iya baru saja bermimpi bertemu dengan seorang aktor Hollywood bernama Leonardo DiCaprio, tetapi suara itu malah membuatnya gagal menuju puncak mimpi yang membahagiakan.

"Tzuyu!!" Elkie berteriak sekali lagi, sampai menendang bokong Tzuyu hingga sang pemilik bokong tersebut terbangun karena kaget.

Dengan muka bantal tersebut, ia mengambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas samping tempat tidur.

"Halo" Tzuyu menaruh ponsel nya ke telinga nya.

"Ini video call, Tzu" Ucap seseorang di seberang sana, yang tak lain adalah Jihyo. Tzuyu pun menaruh ponselnya agak berjauhan dan melihat wajah Jihyo di layar ponsel nya tersebut, ia langsung terkejut bukan main.

"J-jihyo?" Katanya dengan gugup.

"Kamu baru bangun?"

"Iya..."

"Tumben banget kamu baru bangun jam segini, kamu juga gak ngabarin aku lagi setelah chattan terakhir kita kemarin. Kamu sakit?" Tzuyu meneguk ludah nya, ia merasa bersalah tidak memberi kabar pada Jihyo kemarin dan juga setelah pergi dari rumah orang tuanya, ia pergi ke apartemen Elkie dan menghabiskan banyak minuman beralkohol saking pusing nya dengan masalah kemarin.

"Maaf. Aku gak sakit kok"

"Ben-"

"Ihh, bau!, lo kentut ya, kie?!, bangsat lo!" Tzuyu menutup hidungnya dan menendang tubuh Elkie hingga terjatuh ke lantai, Tzuyu baru saja mencium aroma tidak sedap dan menuduh Elkie kentut.

"Aww~, sialan lo!, sakit tau!!" Pekik Elkie yang sedang mengaduh kesakitan karena tendangan dari Tzuyu.

"Kamu tidur sama Elkie, Tzu?" Tzuyu yang mendengar pertanyaan dari Jihyo langsung tersadar dan terdiam mematung.

"E-enggak... Gitu"

"Jadi yang kamu bilang kemarin itu, beneran?, itu gak bercanda?" Ungkapan Jihyo semakin membuat Tzuyu frustasi, memang benar ia dan Elkie tidur di ranjang yang sama, tetapi tidak seperti yang Jihyo pikirkan.

"S-sayang, gak gitu..."

"Aku nungguin kabar dari kamu, sampai aku gak bisa tidur karena aku khawatir sama kamu, dan ternyata ini yang aku dapat, gila kamu ya, Tzu"

"Jihyo... Gak gitu, aku kemarin minum banyak"

"Minum?, sejak kapan kamu suka minum?!, Aku tau kamu sama dia cuman temenan, sahabat. Tapi apa pantas cuman temen tapi tidur dalam satu ranjang?!, dan apalagi orang nya udah punya pacar, kamu tau kan?, aku cemburu, tapi kenapa kamu gak bisa jaga perasaan aku!,"

"Maaf..." Pada akhirnya Tzuyu meminta maaf, ia tidak ingin berada dalam masalah, ia tidak ingin bertengkar dengan Jihyo.

"Terserah kamu deh, Tzu!"

Tutt—

Panggilan pun terputus dan Tzuyu melempar ponselnya dengan kasar, ia meremas rambutnya saking frustasinya, masalah kemarin saja belum kelar dan kini sudah tumbuh masalah baru.

Seharusnya ia tidak minum terlalu banyak, hingga membuat kesadaran nya hilang, lagi pun ia memang tidak melakukan apa-apa dengan Elkie.

Ini memang bukan pertengkaran pertama nya dengan Jihyo, hanya saja menurutnya ini adalah kesalahpahaman besar yang bisa saja membuat hubungan nya kandas, atau mungkin kepercayaan Jihyo padanya akan berkurang.

"Sorry, Tzu" Ucap Elkie, yang merasa tidak enak dengan Tzuyu.

"Bukan salah lo, kok. Gak seharusnya gue minum banyak semalam"

"Sorry"

"Gak apa-apa kok, santai aja. Gue numpang mandi ya" Tzuyu pun berjalan ke arah kamar mandi. Elkie merasa bersalah, walau ini semua bukan sepenuhnya salah dia, karena niat Elkie hanya sekedar membiarkan Tzuyu yang mabuk semalam bisa tertidur nyenyak dan melupakan masalah tersebut, namun justru itu membuat hubungan Tzuyu dengan Jihyo bermasalah. Ia harus meminta maaf pada Jihyo.

✨✨✨

Tzuyu kini sedang mengemudikan mobilnya menuju rumah orang tuanya lagi, tadinya dia tidak mau, namun sang ayah memaksa dirinya untuk datang dan ini semua ada kaitan nya dengan masalah kemarin, mau tidak mau ia harus datang.

Jihyo. Dia masih belum mau mengangkat panggilan nya, padahal Tzuyu sedari tadi sudah mengirim banyak sekali pesan dan panggilan masuk, namun tak kunjung diangkat juga.

Mobil yang dikendarai Tzuyu memasuki perkarangan rumah milik kedua orang tuanya. Ia pun langsung masuk kedalam, menuju ruangan kerja sang ayah.

Sang ayah langsung mengalihkan pandangan nya kepada anaknya yang baru saja datang.

"Duduk" Pinta sang ayah yang menyuruh Tzuyu untuk duduk di salah satu sofa yang ada didalam ruangan tersebut, mau tak mau Tzuyu duduk dengan menatap jengah sang ayah.

"Jadi kamu ingin ke korea?" Pertanyaan sang ayah membuat Tzuyu mengerutkan keningnya, pasalnya kemarin ia baru saja berdebat dengan sang ayah dan sekarang justru menanyakan hal yang tentu akan dijawab iya dengan senang hati.

"Iya"

"Kalau begitu papa izinkan, tetapi kamu harus tetap bekerja di perusahaan papa"

"Maksudnya gimana?, papa izinin aku ke Korea tapi suruh aku tetep kerja di perusahaan papa, gimana sih maksudnya?" Otak Tzuyu tak mampu menggapai maksud dari sang ayah, ya jelas saja perusahaan ayahnya berada di Taiwan sedangkan dia akan ke Korea.

"Papa berniat untuk melebarkan bisnis papa ke Korea, dan papa ingin kamu melanjutkan proyek ini sampai selesai"

"Sebenarnya ini sudah rencana dari beberapa tahun kemarin, dan penerapan nya sudah bisa dilakukan di tahun ini, papa ingin kamu mengambil proyek ini, jadi kita andil kan, kamu bisa ke Korea tapi tetap bekerja di perusahaan papa" Sambungnya.

"Tapi pa..."

"Pergi ke Korea atau tidak sama sekali"

Tzuyu menghela nafas panjang, ia merasa karir nya sebagai seorang public figure akan segera berhenti dan dirinya akan memasuki ranah bisnis yang baru ia tekuni selama satu tahun kebelakang ini. Seenggak setelah ini, ia tidak akan meninggalkan Jihyo. Apapun demi bisa bersama Jihyo.

"Oke, aku ikutin apa mau papa"

✨✨✨

Mulai ada konflik deh dihubungan mereka. Wkwk.

Jangan lupa untuk Vote dan Comment kesan kalian terhadap cerita ini.

-CaCa-

Ours | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang