26. Konflik.

979 159 17
                                    

Sejak semalam Tzuyu sama sekali tidak tidur, jangan kan tidur untuk sekedar duduk dan menyandarkan diri saja tidak sama sekali. Itu semua karena sebuah kejadian tak terduga dalam proyek pembangunan kantor nya tiba-tiba mengalami masalah yang membuatnya harus mengurus berbagai macam keperluan.

Masalah kali ini cukup serius, yaitu karena salah satu properti bangunan terjatuh dari lantai paling atas dan mengenai beberapa petugas hingga mengakibatkan luka parah bahkan satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Seperti dini pagi hari ini, Tzuyu sudah berada di sebuah tempat pemakaman umum untuk memberikan perhatian pada keluarga korban dan itu semua karena rasa tanggung jawab nya sebagai orang yang dipercayai untuk mengurus proyek ini.

Sepanjang prosesi pemakaman Tzuyu terus menundukkan kepalanya karena merasa tidak enak melihat keadaan keluarga korban yang menangis histeris karena sang ayah meninggal saat sedang bekerja.

Ketika dirasa sudah berada dalam situasi yang terkendali, Tzuyu mendekati wanita paruh baya yang diketahui istri dari korban.

"Permisi," Wanita paruh baya itu menoleh ke arah Tzuyu dengan pandangan sayu.

"Saya sangat berduka atas apa yang terjadi pada Tuan Byungho-ssi, kami semua selaku direksi dari Chou Group turut berbelasungkawa. Sekali lagi saya atas nama Chou Group meminta maaf yang sebesar-besarnya. Dan ini adalah bentuk tanggung jawab dari perusahaan kami," Tzuyu memberikan sejumlah uang yang dibungkus dalam amplop putih.

Wanita paruh baya itu hanya menatap uang yang masih ditangan Tzuyu lalu setelah itu ia menangis histeris.

Plakk!

"Hanya ini yang bisa kalian lakukan?!, Dasar kapitalis! Nyawa ayahku itu tidak ada harganya!, lalu hanya segini yang bisa kau hargai dari nyawa ayahku?! Lalu bagaimana dengan kasih sayang ayahku, bagaimana dengan adikku yang masih berusia sembilan tahun! Ia masih membutuhkan nya!!" Seorang wanita muda yang kiranya berusia 21 tahun itu baru saja menampar pipi Tzuyu dengan keras.

Wanita itu meluapkan segala amarah nya pada Tzuyu sambil terisak.

Sedangkan Tzuyu hanya diam menahan semua rasa sakit karena ia tahu bahwa wanita itu jauh lebih merasakan sakit karena kehilangan sosok yang ia sayangi.

Seharian ini Tzuyu benar-benar sangat kelelahan. Dari pagi ketemu pagi lagi waktunya dipakai dengan mengunjungi para keluarga korban, meminta maaf, bertanggung jawab, dan lain sebagainya. Ia baru saja selesai menemui keluarga korban terakhir hari ini, tak merasa perih sama sekali ketika dirinya menerima cacian dan juga perlakuan kasar dari para keluarga korban, karena itu semua adalah tanggung jawab yang harus ia pikul.

Wajah Tzuyu sangat lesuh. bajunya saja sudah tidak serapih seperti awal ia memakainya. Ia keluar dari rumah sakit dengan langkah kaki yang gontai. Ia berhenti sejenak, menatap langit yang gelap dengan titik-titik putih yang menghiasinya. Sungguh hari yang tidak ia bayangkan.

Baru saja ia bersenang-senang beberapa hari kemarin, dan dalam sehari kemudian tuhan sudah membuatnya merasakan kesalahan yang cukup berat.

Ia memasukkan jemari tangan nya ke dalam saku celana dan mendapati ponsel nya disana. Ahh, bahkan ia lupa jika memiliki benda pintar itu.

Dibukanya kunci layar ponsel tersebut, mengecek berbagai pesan masuk dan panggilan. Banyak sekali panggilan masuk terutama dari para anggota Twice, rekan kantor, Elkie, dan terakhir Ayahnya.

Tak lama ada sebuah panggilan masuk dari ayahnya, mau tidak mau ia harus mengangkatnya.

"Papa–"

Gila!, apa yang kamu lakuin disana?! Kerja begitu saja tidak bisa! Kenapa bisa ada kecelakaan proyek, hah!

"Itu semua diluar kendali ku, pa"

Itu kamu saja yang tidak bisa mengurusnya, papa sudah memberikan semuanya ke kamu, tapi kamu mengurus hal seperti itu saja tidak bisa!

"Maaf pa."

Harga saham turun turun! Pokoknya bereskan masalah yang ada disana sampai selesai, dan setelah itu kamu kembali ke Taiwan!

Tut–

✨✨✨

Sudah dua hari berlalu sejak kepulangan Jihyo dari liburan singkat, Jihyo dan Tzuyu sangat jarang bertemu malah hampir tidak bertemu karena Tzuyu yang sangat sibuk dan Jihyo yang jarang berada di rumah, ia harus bulak-balik ke agensi untuk memberikan pernyataan terkait wanita yang membuat rumor palsu tentang nya dan juga adanya kekerasan yang terjadi.

Hari ini Jihyo akan bertemu dengan wanita itu, jujur saja Jihyo sama sekali tidak ingin bertemu dengan nya tapi bagaimanapun juga mereka harus menyelesaikan nya.

Jihyo sudah duduk berhadapan dengan wanita yang memukul nya beberapa hari lalu, dia bersama dengan ibunya dan juga pengacara nya begitu pula Jihyo yang sangat dijaga oleh agensi, ada dua manager nya dan tim kuasa hukum agensi.

"Jihyo-ssi, saya mohon jangan bawa ini ke hukum, anak saya masih sekolah... Saya benar-benar meminta maaf." Ucap wanita paruh baya itu dengan tangisan nya karena tidak menginginkan anaknya harus berurusan dengan hukum.

"Tidak bisa, masalah ini sangat merugikan artis kami apalagi ini sudah termasuk dalam tindakan kriminal." Bukan Jihyo yang menjawab melainkan kuasa hukum dari agensi.

"Saya mohon, maafkan anak saya. Saya rela melakukan apapun." Ucap nya lagi,

"Saya rasa pembicaraan kita sudah selesai, harap tunggu hingga pihak kepolisian memanggil anda, Permisi." Manager dari Jihyo pun menyudahi pertemuan dengan pihak yang bersangkutan, Jihyo pun disuruh untuk pergi meninggalkan ruangan.

"Saya mohon!" Sang ibunda pun berlutut memohon pada Jihyo, membuat dirinya menjadi tak enak hati melihat nya. Anaknya pun bahkan hanya menangis di kursi menyesali perbuatan nya.

Wanita itu di tarik menjauh oleh manager dan menyuruh Jihyo untuk segera pergi.

"Saya mohon..." Wanita itu sudah menangis sambil tubuhnya tergeletak di lantai.

Alasan yang sangat klise, dimana anak dari wanita itu adalah seorang anti-fans Jihyo, dia benar-benar membenci nya karena pernah berpacaran dengan Kang Daniel yang merupakan idolanya, terlebih lagi hubungan mereka berdua tidak berjalan dengan baik hingga anak dari wanita tersebut mengira Jihyo telah menyakiti idola nya walau sebenarnya mereka berpisah secara baik-baik karena kesibukan mereka.

Dan si penyerang tersebut juga merupakan seorang pembuat artikel tak berdasar yang menjatuhkan nama Jihyo dan agensi hingga timbul lah pencemaran nama tidak baik.

Pihak agensi akan menuntut si penyerang tersebut yang masih duduk di bangku akhir sekolah menengah atas itu dengan kasus pencemaran nama baik, penyerangan yang mengakibatkan kekerasan, dan lain-lain.

"Oppa, kayaknya lebih baik kita menerima permintaan maaf dari mereka dan mengakhiri ini semua dengan jalur perdamaian." Kata Jihyo setelah keluar dari ruangan tersebut.

"Jihyo-a, orang itu sudah melakukan nya sejak lama, bahkan selama ini dia sudah membuat kamu depresi karena rumor yang gak jelas, hate comment. Perusahaan gak akan ijinkan."

"Tapi–"

"Kita tunggu aja, ya."

✨✨✨

Hai. Hello. Haha.

Sabar ya untuk puncak konflik nya, wkwk. Sabar atuhhh... 😄

Udah pada Sahur belum?

Jangan lupa untuk Vote dan comment kesan kalian terhadap cerita ini ya.

-CaCa-

Ours | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang