11 - Satunya Jadian, Satunya...

219 36 4
                                    

" Nih! "

Wildan nyodorin jagung bakar ke Jane. Tadi tiba-tiba ia ngajak Jane keluar cari jagung bakar(disebutnya modus). Beruntungnya emang di dekat villa ada yang jual, jadi gak usah jauh-jauh tinggal jalan kaki.

" Thanks. " Jane menerika jagung bakar dari Wildan. " Btw, ada momen apa nih lo ngajak gue makan gini? "

Wildan otomatis kesedak pas ditanyain begituan.

" Minum gih, " ucap Jane sambil ia nyodorin botol air mineral ke Wildan.

" Mau apa ya? Ga tau, pengen aja ngajak lo keluar gini, " jawab Wildan. " Btw, gimana? "

Jane menoleh karena ia masih berusahan menggigit jagung bakarnya.

" Itu usaha lo move on dari Jevan, " jelas Wildan.

Tiba-tiba wajah Jane berubah. Karena emang belum 100% move on. Belum lagi selama beberapa hari ini ia selalu menyaksikan momen uwu antara Jevan sama Jihan.

" Lo bilang mau bantu gue move on dari dia, bener gak tuh? " tanya Jane.

" Gue gak inget deh. Tapi kalo emang begitu adanya, sini gue bantu, " jawab Wildan.

" Gimana? "

" Makan dulu, nanti gue kasih tau. "

Seusai menghabiskan jagung bakar, keduanya segera beranjak dari sana. Kebetulan karena emang belum terlalu malam dan hari libur, jadi kek rame aja gitu.

" Dingin banget, salah banget gue gak make hoodie atau jaket tadi, " ucap Jane sambil menggosok kedua tangannya.

Wildan langsung melepas jaketnya dan memberikannya ke Jane.

" Ngapain? "

" Pake! Katanya dingin, " balas Wildan.

Jane lalu memakai jaket milik Wildan. Untungnya wangi sih.

" Langitnya bagus gak sih? " ujar Jane tiba-tiba.

" Iya. "

" Oh iya lo kata mau bantu gue move on dari Jevan, gimana? " tanya Jane lagi.

Wildan menghentikan sejenak langkahnya dan lalu diikuti oleh Jane dengan tatapan penuh tanya.

" Caranya..... " Wildan sedikit menggantung ucapannya. " Jadi pacar gue. "

Jane gak tau harus merespon apa, cewek itu cuman diem rada mangap.

" Gimana? "

" Ada cara lain? "

" Apa ya? Gak ada kayaknya, " jawab Wildan. " Atau gini, Jane lo mau gak kalo kita ini pacaran? Gue jadi pacar lo, lo jadi pacar gue. "

" Why? "

" Because i like you. Gue udah suka sama lo sejak kelas 10. Tapi sayangnya lo sukanya sama Jevan, " jawab Wildan. " Di satu sisi, gue seneng pas tau Jevan pacaran sama Jihan karena kesempatan gue ada, tapi nyatanya lo malah kek begitu.

Terdengar hembusana nafas milik Jane di sebelah sana.

" Emang dengan gue pacaran sama lo, lo yakin gue bakalan 100% move on dari Jevan? " tanya Jane serius.

" Gue bakal usahain. Sisanya tergantung lonya begimana, " jawab Wildan diakhiri senyuman. " Atau gue harus nunggu sampai lo beneran move on dari Jevan? Entar lo move on ke yang lain sih kalo gitu. "

" Iya mau, " jawab Jane walau sebenarnya agak ragu juga.

Wildan tersenyum lalu merentangkan tangannya. Maksudnya tuh peluk.

[✓] Bukan Teman BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang