14 - SMA 999

150 25 0
                                    

" Selamat menikmati, nyonya. "

Jane mendongak usai mendengar ucapan tadi. Ada pacarnya yang datang dengan memegang dua gelas berisi minuman yang mereka beli.

" Apaan, anjim! "

" Bercanda. Nih bobanya, " ujar Wildan sambil meletakkan minuman milik Jane.

" Thanks... "

Mereka berdua sementara menikmati minuman yang mereka beli dahulu. Mengistirahatkan kaki setelah kudu cepet-cepet ke toko make up karena Jane mengejar barang edisi terbatas. Jadi begitu sampai mal si cewek langsung lari. Belum lagi pas di toko ramai banget. Untungnya sih dapet.

" Seneng, dapet barangnya? " tanya Wildan.

" Of course! Edisi terbatas, sebulan sekali adanya. Dari review yang pernah beli sebelumnya bagus banget, " jawab Jane terlihat bersemangat. " Kamu mau pake? Bibir mu lo kek kering gitu. "

" Gak ih, malu! " balas Wildan.

" Bukan yang ini! Ga ikhlas aku bagi-bagi kalo yang ini. Aku beli yang lain. Sini deketan! " Jane memaksa Wildan.

Cowok itu memilih untuk tidak melawan. Ia mendekatkan wajahnya ke arah Jane. Satu hal yang ia ketahui setelah sebulan pacaran dengan Jane kalo cewek itu agak pemaksa. Ya walau pun terkadang bukan hal yang negatif juga sih.

Jane mengoleskan produk sejenis pelembab bibir ke bibir Wildan. Melalui indra perabanya, ia dapat merasakan kalau permukaan bibir Wildan sedikit kasar.

" Kamu gak ngerokok kan? " tanya Jane usai memberikan pelembab bibir miliknyanya ke bibir Wildan.

" Kadang sih tapi gak sering, " jawab Wildan sambil mengecap-ngecap bibirnya. " Bibirku jadi aneh rasanya. "

" Udah ih gak usah protes! " balas Jane. " Btw, jan sering-sering ya. Aku gak ngelarang kok, cuman ya kamu sadar diri aja sama kesehatan paru-paru kamu. Juga sama sekitar! Beberapa kasus orang yang gak ngerokok kena dampak dari orang yang ngerokok. "

" Iya, tau kok. Ini diminum bobanya, " ucap Wildan sambil nyodorin boba milik Jane.

" Bisa banget ngalihin topik, " cibir Jane setelah itu meminum bobanya.

Wildan cuman nyengir sambil minum matcha lattenya.

" Mau nonton pensi gak malem nanti? " ajak Wildan.

" Pensi di mana? " tanya Jane.

" Di SMA 999. Aku kemaren dapet tiketnya dari Alex. Acaranya nanti jam 7 malem, " jawab Wildan.

" Gas hayok. Eh btw, kalo gak salah pacarnya Alex sekolah di SMA 999 juga gak sih? " Jane tampak memulai topik pembicaraan baru.

" Hah? Maksud kamu yang kemaren muncul di igsnya? Engga itu, baru PDKT aja, " jawab Wildan.

Jane mengangguk sambil ia membatin sesuatu.

" Btw sekarangkan masih jam sebelas, kamu mau lanjut ngemal apa balik rumah? " tanya Wildan. " Kalo balik aku anter, sekalian mau basket sama yang lain. "

" Balik aja kayaknya. Tapi aku mau beli roti di Tous les Jours dulu, tadi Mami nitip, " jawab Jane.

×××

Mereka berdua berangkat sekitar jam setengah 5 dari rumah Jane. Jarak dari rumah Jane ke SMA 999 juga cukup dekat. Berangkat jam setengah lima karena hari ini hari Sabtu. Ramai orang akan menghabiskan malam minggunya di luar rumah. Walau gak sedikit juga yang tetap di rumah.

Mereka sampai sekitar jam lima kurang lima menit. Masih ada dua jam lagi sebelum acara utama dimulai. Yaitu konser musik yang diisi oleh beberapa artis ibu kota.

[✓] Bukan Teman BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang