Selamat Membaca ❤❤
Sudah beberapa hari ini Asala selalu merasakan mual dan muntah di pagi hari, bukan dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Ya dia tahu kalau sekarang dirinya tengah hamil, tepatnya anak dari laki-laki yang sangat dia cintainya, tapi sayangnya sekarang laki-laki itu menjadi adik iparnya.
Kemarin pagi Asala sudah mengecek nya menggunakan testpack, dia bahkan menggunakan lima testpack yang berbeda, semua hasilnya memang positif.Beberapa bulan lalu
"Kak aku mau ngomong " ujar Athira adik kandung Asala yang usianya terpaut dua tahun.
"Mau ngomong apa" saat ini mereka ada di kamar Asala.
"Aku mencintai kak Rakan" ujar Athira membuat Asala kaget.
"Maksud kamu?"
"Ya aku cinta sama kak Rakan, aku mohon bantu aku mendapatkannya," ujar Athira memelas.
"Tapi..." Asala tahu jika adiknya minta sesuatu di harus menuruti nya, tapi ini adiknya mencintai kekasihnya.
"Apa kakak sudah tidak sayang Thira lagi" seperti biasa jurus yang selalu Athira ucapkan jika sedang menginginkan sesuatu. 'Apa kakak sudah tidak sayang Thira lagi' itu kalimat yang sering dia ucapkan.
"Bukan begitu Thira, cinta itu tidak bisa di paksa, kamu tahu kan kakak sama kak Rakan itu saling mencintai " mungkin untuk kali ini Asala tidak bisa menuruti keinginan adiknya.
"Pokoknya aku mau kak Rakan, kalau tidak aku tidak mau minum obat lagi, aku lebih baik mati saja, kakak sudah tidak sayang lagi sama Thira" ujar Athira lalu pergi meninggalkan kamar kakaknya. Asala menghela nafasnya, dia tidak mungkin memberikan Rakan pada adiknya. Lagipula Rakan belum tentu mau sama adiknya.
Tak lama kemudian Adam masuk. Laki-laki paruh baya itu masih terlihat tampan dan gagah di usianya yang menginjak 52 tahun.
"Papa ingin bicara" Adam duduk di samping putrinya. "Thira sudah menceritakan pada Papa kalau dua mencintai Rakan " Ujar Adam. Asala mendongakkan kepalanya menatap sang ayah.
"Papa tahu kamu dan Rakan saling mencintai. Tapi Papa mohon kamu harus mengikhlaskan Rakan untuk adik kamu" Adam mengusap surai hitam Asala. Wajah Asala benar-benar mirip istrinya, hanya mata elang miliknya yang turun pada putri keduanya.
"Bukan Papa tidak sayang kamu, tapi kamu tahu kan kondisi Thira, kalian semua anak Papa,Papa sangat mencintai kalian. Papa tidak pernah membeda-bedakan kalian" ujar Adam.
"Rakan itu laki-laki baik, pasti dia mau jika kamu menyuruhnya memilih adik kamu," Asala tidak percaya ayahnya sendiri menyuruhnya merelakan kekasihnya untuk sang adik.
"Kamu cantik pintar seorang dokter, akan mudah bagi kamu mendapatkan 10 laki-laki seperti Rakan. Tapi Thira, dia sakit-sakitan temannya pun bisa di hitung dengan jari. Dia tidak seperti kamu Asha. Jadi, Papa mohon mengalahlah pada adik kamu" Lagi. Untuk kesekian kalinya Asala harus mengalah pada adiknya.
Adam mempunyai lima orang anak, Anas-Asala (kembar), Athira-Arumi (kembar), dan Agam. Sejak kecil Athira sudah sakit-sakitan membuat Adam dan Maitha memberinya perhatian lebih dari anak-anak mereka yang lain. Apapun yang Athira inginkan harus di turuti. Adam selalu bilang pada anak-anaknya agar mengalah pada Athira karena dia sedang sakit.
Merasa di istimewakan oleh keluarganya membuat Athira tumbuh menjadi anak yang manja dan sedikit egois. Selalu menjadikan penyakitnya sebagai alasan agar orang-orang mau menuruti keinginannya. Dia sudah di bawa ke rumah sakit paling bagus di dunia tapi penyakit nya tidak bisa di sembuhkan, hanya obat-obatlah yang membuat dia bertahan hidup sampai sekarang.
Sejak bertemu Rakan dia jatuh cinta pada kekasih kakaknya itu, dia ingin memiliki Rakan. Tak peduli jika Rakan dan kakaknya saling mencintai. Dia sangat yakin Asala akan menuruti keinginannya membiarkan Rakan menjadi miliknya.
"Papa harap kamu segera berbicara pada Rakan. Yakinkan dia untuk menikahi Athira" Adam lalu keluar meninggalkan kamar Asala. Dia tidak bisa menolak keinginan Athira, walau harus ada anaknya yang lain yang terluka, baginya kebahagiaan Athira yang utama. Karena Adam percaya anak-anaknya yang lain bisa mendapatkan yang lebih dari Athira.
"Kak" Arumi, adik kembar Athira, dia masuk ke kamar kakaknya setelah melihat ayah mereka pergi.
"Aku ga suka sama kak Thira yang egois yang selalu ingin menang sendiri." Arumi mendekati kakaknya yang sedang menangis, dia mendengar semua percakapan ayah dan kakaknya.
"Papa benar, kebahagiaan Thira yang utama " Asala membersihkan airmatanya.
"Tapi kak tidak untuk urusan cinta. Sudah gila dia itu" Arumi sudah jengah dengan tingkah kakak kembarnya yang manja, dan selalu ingin menang sendiri.
"Hustt. Kamu ga boleh gitu, walau bagaimana pun dia saudari kita Rum" Arumi langsung memeluk kakaknya, dia memang dekat dengan Asala di banding kakak kembarnya.
"Apa kakak akan membiarkan kak Rakan bersama kak Thira?" Arumi tahu Asala dan Rakan saling mencintai, dia melihat bagaimana perjuangan Rakan dan Asala mempertahankan cinta mereka selama ini.
"Harus bagaimana lagi, ketika sang Raja sudah bertitah kita tidak bisa menolaknya bukan" Asala menatap kosong ke hadapannya.
"Aku yakin jika kakak menolak Papa tidak akan memaksa kakak melepaskan kak Rakan" ujar Arumi. Asala menggeleng.
"Seandainya saja kakak bisa melakukan itu, tapi kakak tidak bisa menolak keinginan Thira dan Papa, Rum"
"Jadi kakak akan membiarkan kak Rakan dengan kak Thira?"
"Iya" keputusan final Asala.
Bersambung
Selamat menunaikan ibadah Puasa Arafah bagi yang menjalankannya.
Semangat19 Juli 2021
THB
![](https://img.wattpad.com/cover/277916244-288-k907101.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Ibu Anakku (Aldama Family Seri 9)
Short StoryCerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama tokoh tempat dan lainnya #1 Liku (Agustus 2021) #1 Dewasa (Ags 2021) #1 aldamafamily (Ags 2021) #1 my baby (Sept 2021) Squel dari My Baby Father dan Duda Araban jilid 1 "Aku...