"Aku akan menceraikan Athira dan kita bisa menikah" Asala menggeleng.
"Tidak. Itu bukan ide yang bagus. Papa akan marah padaku jika kamu melakukannya"
"Terus kamu mau menggugurkan bayi kita" Rakan mencengkeram bahu Asala kuat, kenapa wanita ini hanya memikirkan perasaan orang lain tapi tidak pernah memikirkan dirinya sendiri.
"Jika itu memang yang terbaik untuk kita semua. Lagi pula dia masih segumpal darah, jadi...."
"Bi Robbik ya Asala, jangan pernah lakukan itu, bayi kita tidak berdosa, jangan kamu melenyapkannya" Rahang Rakan mengeras dia menginginkan anaknya, dia tidak akan membiarkan Asala menggugurkan kandungannya.
"Keputusan ku sudah bulat, lebih baik kamu pergi pergi dari kamarku sebelum orang-orang bangun" Asala membuka pintu kamarnya. "Keluar" Asala menyuruh Rakan segera keluar dari kamarnya.
"Sha pikirkan semuanya, jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari"
"Keluar dan jangan pernah kamu temui aku lagi"
"Baiklah" Oke sekarang Rakan akan mengalah, tapi dia tidak akan menyerah, dia akan tetap membujuk Asala agar tidak melenyapkannya janin nya.
Setelah Rakan pergi tubuh Asala luruh ke lantai, dia mulai terisak sambil memegang perutnya.
"Maafkan mamah sayang, mamah terpaksa berkata demikian di depan Papa kamu, karena kita tidak bisa memilikinya," Asala tidak mungkin memberitahu kehamilannya pada Adam ataupun Maitha mereka pasti akan marah padanya, bukannya membantu mungkin hanya akan menambah masalah.
"Kita bisa ya sayang," Asala masih memeluk perutnya erat.
"Kak buka pintunya" terdengar Athira menggedor pintu. Dengan terpaksa Asala membuka pintu kamarnya, dia tahu Athira tidak akan pergi sebelum keinginannya terpenuhi.
"Ada apa?" Tanya Asala, dia sedang tidak ingin berbicara dengan siapa-siapa. Setelah ini dia akan segera pulang ke apartmentnya.
"Aku dengar semua apa yang kakak dan suamiku bicarakan" Athira menatap jijik pada kakaknya.
"Kakak sedang mengandung anak suamiku kan"
"Bukan urusanmu"
"Jelas itu urusanku, kak Rakan itu suamiku " Athira melipat tangannya di depan dada.
"Gugurkan bayi itu" ujar Athira menatap tajam sang kakak.
"Apa kamu bilang? gugurkan ?" Asala tidak menyangka adiknya akan menyuruh dia membunuh anaknya.
"Iya, karena aku tidak mau kak Rakan menceraikan aku, demi anak sialan kakak itu"
"Anak sialan kamu bilang" Tidak kali ini Asala tidak akan mendengarkan adiknya.
"Iya anak haram, anak dari suami orang, kalau Papa tahu pasti Papa akan segera mengusir kakak" ujar Athira sinis, "Lebih baik kakak bunuh anak itu sebelum Papa tahu"
"Ini semua gara-gara kamu Athira, kamu yang sudah memberikan obat perangsang pada Rakan waktu itu,"
"Oh, jadi benar kan malam itu kak Rakan datang ke apartment kakak " Ada rasa sakit pada hati Athira, malam itu dia dengan suka rela memberikan tubuhnya untuk Rakan, tapi laki-laki itu lebih memilih kakaknya, dan sudah satu bulan mereka menikah Rakan belum pernah menyentuhnya sama sekali, malah sang kakak yang saat ini tengah mengandung darah daging Rakan.
"Lebih baik kakak cepat-cepat membunuh bayi itu, aku tidak mau dia menjadi penghancur rumah tangga yang aku impikan."
"Aku tidak akan menggugurkan kandunganku, kamu tenang saja, tidak akan ada yang tahu siapa ayah bayiku "
"Tidak. Anak itu tidak boleh lahir kedunia, hanya aku yang boleh melahirkan keturunan kak Rakan" Athira mendekati kakaknya.
"Papa tidak akan pernah menerima anak haram ini" ujarnya sambil menunjuk perut Asala.
"Berhenti mengatakan anakku anak haram Athira, anak ini suci tidak berdosa " Sakit rasanya mendengar ucapan Athira yang mengatakan bahwa anaknya, anak haram.
"Karena itu memang kenyataan nya, dia hadir di luar pernikahan. Jadi di anak haram yang lahir dari perempuan murahan seperti kakak"
Plakkk
"ASALA "
"Papa," Athira langsung memeluk ayahnya, Adam datang saat Asala menampar adiknya dan Adam melihat semua itu.
Asala kehilangan kesabarannya saat Athira mengatakan dirinya perempuan murahan."Apa yang kamu lakukan pada adik mu" Adam mendekati putri sulungnya.
"Sayang kamu tidak apa-apa," Adam mengelus pipi Athira yang terlihat merah akibat tamparan Asala.
"Aku hanya bilang jika kak Rakan mulai membuka hatinya untukku, tapi kak Asha tidak terima dan langsung menamparku" ujar Athira sambil terisak.
"Papa ngerti sayang, kamu tenang ya biar Papa yang bicara pada kakakmu" Athira mengangguk lalu pergi meninggalkan kamar kakaknya.
"Sha Papa sayang kamu tapi Papa mohon biarkan adikmu bahagia dengan laki-laki yang dia cintai" Adam ingin memeluk Asala, tapi Asala mundur tidak ingin Adam mendekatinya.
"Papa yakin banyak laki-laki di luar sana yang menginginkan jadi suami mu Sha"
"Papa ga pernah ngerti perasaan ku,"
"Bukan begitu. Kita kan tahu kondisi Athira bagaimana, Papa hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada adikmu,"
"Papa ga pernah sayang sama aku, Papa pilih kasih"
Plakk
Sekarang tangan Adam mendarat di pipi mulus Asala."Sha maafkan Papa, Papa tidak pernah membeda-bedakan kalian, Papa sayang kalian semua" Asala tidak mau mendengar penjelasan ayahnya, sudah cukup dia selalu menuruti ucapan sang Ayah.
"Papa ngelakuin ini semua karena Athira beda dengan kalian yang sehat"
"Itu sudah membuktikan kalau Papa dan mamah emang pilih kasih, " Asala langsung mengambil kunci mobilnya dan keluar dari rumah ini. Dia akan stress jika terus berada di sini dan itu tidak baik buat kandungannya.
"Asha mau kemana kamu, kita belum selesai bicara," Asala tetap melangkahkan kakinya ke luar, dia tidak peduli dengan sang ayah yang terus memanggil namanya.
"Sha kamu mau kemana, kamu kenapa" tanya Maitha saat berpapasan dengan Asala.
Asala tidak memperdulikan orang-orang yang menyapa nya, dia ingin cepat-cepat keluar dari rumah ini.Ternyata Rakan sedang berada di halaman rumah, dia melihat Asala menangis dan sepertinya sedang terburu-buru.
"Kamu mau kemana Sha biar aku antar ya " Rakan mencekal pergelangan tangan Asala.
"Rakan please jangan biarkan keadaan semakin buruk, lepaskan tangan ku,"
"Semua masalah tidak akan menjadi rumit jika kita menikah Asala "
"Itu malah menjadi masalah besar buat aku" Asala langsung masuk ke dalam mobilnya.
"Asala "
"Kak Rakan" Athira keluar dari dalam rumah saat melihat sang kakak keluar rumah.
Bersambung
25 Juli 2021
THB
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Ibu Anakku (Aldama Family Seri 9)
Historia CortaCerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama tokoh tempat dan lainnya #1 Liku (Agustus 2021) #1 Dewasa (Ags 2021) #1 aldamafamily (Ags 2021) #1 my baby (Sept 2021) Squel dari My Baby Father dan Duda Araban jilid 1 "Aku...