Sudah satu bulan sejak kejadian di rumah orang tuanya, sejak saat itu pula Asala belum mengunjungi rumah itu lagi. Hubungannya dengan sang ayah sedang tidak baik-baik saja, Adam tidak berniat menghubungi putri sulungnya, begitu pun Asala, dia tidak ingin menghubungi ayahnya terlebih dahulu. Hanya Maitha yang sering menanyakan kabarnya.
Athira masih menyuruh Asala menggugurkan kandungannya, sampai Asala stress mendengar ocehan adiknya, akhirnya dia memblokir semua nomor dan media sosial Athira.
Saat Athira menyuruhnya melenyapkannya bayinya, beda dengan Rakan yang tiap hari menasihati Asala agar tidak menggugurkan bayi mereka. Asala tidak ingin sama sekali bertemu dengan Rakan, jadi Rakan hanya melihat Asala dari jauh.Adam masuk ke kamar Asala, ada sedikit sesal di hatinya karena dia tidak dapat menjaga emosinya dan berakhir menampar Asala. Adam melihat sekeliling kamar bernuansa kuning itu. Sudah lama kamar ini kosong, Asala tidak ingin pulang ke rumah setelah kejadian pagi itu saat mereka bertengkar.
Tiba-tiba pandangan Adam tertuju pada sebuah benda pipih di bawah nakas di samping tempat tidur putrinya.
Dia tidak tahu benda itu milik siapa, dia akan mencari tahu siapa pemilik benda itu."Loh, Papa mau kemana " tanya Maitha saat Adam tergesa-gesa keluar dari kamar Asala.
"Papa mau ke apartment Asala, mamah mau ikut, ada yang ingin Papa pastikan dari anak itu" ujar Adam dengan wajah sangar, Maitha yakin pasti ada sesuatu yang terjadi.
Sementara itu Athira tersenyum miring melihat kedua orang tuanya pergi untuk mengunjungi sang kakak. Dia yakin sebentar lagi Asala akan habis di tangan ayah mereka. Sebenarnya dia yang menemukam benda itu di dalam laci Asala. Dia sengaja menaruhnya di lantai agar ayah atau ibunya menemukan benda itu.
"Kakak kenapa senyum-senyum sendiri, kak Thira sedang tidak melakukan hal buruk kan buat kak Asha" Ujar Arumi menatap kakak kembarnya, sejak Athira bilang memyukai Rakan, Arumi semakin tidak suka dengan sikap kakaknya ini.
"Bukan urusan lo" Athira langsung pergi meninggalkan adik kembarnya.
"Awas aja kalau terjadi sesuatu pada kak Asha"
"Fu*k" ujar Athira sebelum naik ke kamarnya.
"Dasar gila" umpat Arumi.
*****
Adam dan Maitha sudah tiba di apartment Asala, karena gedung apartment ini masih miliknya jadi dia dengan gampang masuk ke dalam apartment putrinya.
"Asala... Asala" Adam berteriak memanggil Asala.
"Papa " Asala yang baru keluar dari kamar mandi pun langsung keluar menemui ayahnya.
"Mama, Papa " Asala mendekati Maitha lalu mencium tangannya. Saat Asala ingin mencium tangan Adam juga, laki-laki paruh baya itu menghempaskan tangan Asala kasar.
"Duduk" titah Adam. Asala dan Maitha pun duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Apa ini punya kamu " Adam melempar testpack tepat di muka Asala. Maitha menggenggam tangan putrinya erat, Maitha belum percaya jika testpack itu milik Asala.
"Jawab Asala Aldama " ujar Adam, rahang kokohnya mengeras, tangannya mengepal kuat siap memukul apa saja di hadapannya.
"I.. iya" Bohong pun tidak berguna, mungkin ini saat nya Asala jujur.
Adam siap melayangkan tamparan pada Asala. Tapi Maitha buru-buru menahannya."Pa, jangan pake kekerasan" ujar Maitha lembut. Dia tidak ingin Adam kembali menampar Asala, itu bukan solusi yang baik menghadapi masalah.
"Siapa ayahnya" Tanya Adam masih dengan nada tinggi matanya mengintimidasi ke arah Asala yang sedang menundukkan kepalanya.
"Angkat kepala kamu, katakan siapa ayah bayi itu."
"Aku ga tau" Asala tidak mungkin jujur pada Adam kalau Rakan ayah bayi yang dia kandung.
"Bagaimana bisa tidak tahu,"
"Ada seseorang yang masuk ke sini. Dan aku tidak tau siapa laki-laki itu."
"Apa maksud kamu." Adam memicingkan matanya, apa yang terjadi dengan putri pertamanya.
"Malam itu aku lupa ngunci pintu, dan laki-laki masuk memakai masker, jadi aku ga liat wajahnya,"
"Kamu tidak bohong?"
"Enggak pah. Aku sedang tidak dekat dengan laki-laki mana pun"
"Pah, percaya pada Asha." Ujar Maitha. Walau dia sendiri ragu, tapi dia akan mencoba mempercayai Asala.
"Mamah percaya dengan apa yang dia katakan." Maitha mengangguk.
"Aku tidak percaya. Pasti kamu membawa laki-laki kesini, iya kan" Asala ingat Adam bukan orang yang mudah di bohongi.
"Benar pah, aku tidak bohong" Asala mulai terisak.
"Tatap mataku jika kamu berkata jujur"
"Benarkan, kamu bohong. Kamu tidak mungkin tidak tahu siapa yang tidur dengan kamu Asala "
"Cepat katakan sebelum aku cari tau sendiri siapa laki-laki itu dan langsung membunuhnya" Adam kembali menaikkan nada bicaranya.
"Sayang katakan siapa laki-laki itu," Maitha membujuk Asala agar memberitahu mereka siapa ayah bayi yang Asala kandung, dia tidak ingin suaminya lebih murka.
Asala menggeleng dia benar-benar tidak ingin berurusan dengan Rakan lagi."Atau kamu tidur dengan banyak laki-laki "
"Pah, itu tidak mungkin" Maitha tidak setuju dengan Adam.
"Jadi benar kamu tidur dengan banyak laki-laki, itu sebabnya kamu tidak tahu ayah bayi itu. Jawab.
Apa kamu tidur dengan banyak laki-laki" Asala hanya bisa menangis."Diam berarti ia, dasar murahan"
Plakkkkk
Satu tamparan kembali melayang ke pipi Asala."Kak Adam" Maitha cepat-cepat memeluk putrinya.
"Aku bukan perempuan murahan. Anak yang ku kandung hanya punya satu ayah. Aku tidak pernah tidur dengan banyak laki-laki seperti yang Papa tuduhkan" sambil menahan sakit di pipinya, Asala mendekati sang ayah.
"Kalau begitu katakan, siapa ayahnya"
"Rakan ayah bayiku"
"Apa kamu bilang?Rakan"
Plakkkkk
"Apa kamu menggoda suami adik kamu, hah"
"Aku tidak pernah menggoda nya, kami melakukan nya sebelum Rakan menikah dengan Athira putri kesayangan Papa,"
"Papa tahu aku dan Rakan saling mencintai, tapi Papa bersikeras menyuruh Rakan menikah dengan Athira"
"Tapi tidak dengan memberikan tubuhmu pada laki-laki itu"
"Sekarang kamu lenyapkan bayi itu, sebelum semua orang tahu kamu sedang mengandung anak adik iparmu"
Bersambung
26 Juli 2021
THB
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Ibu Anakku (Aldama Family Seri 9)
Short StoryCerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama tokoh tempat dan lainnya #1 Liku (Agustus 2021) #1 Dewasa (Ags 2021) #1 aldamafamily (Ags 2021) #1 my baby (Sept 2021) Squel dari My Baby Father dan Duda Araban jilid 1 "Aku...