Lahirnya Bintang

1.5K 162 5
                                    

BRAK!!!

"Yoongi Hyung!!!"

Taehyung sukses tersedak ketika sekali lagi seseorang membuka pintu ruangannya dengan amat-sangat-anggun. Sosok pria yang mengenakan sweater sewarna lime itu berjalan dengan penuh semangat ke arah Yoongi dengan membawa banyak paper bag di tangan nya. Astaga apa yang terjadi hari ini? Kenapa para uke ini datang secara bersamaan dan melakukan hal yang serupa? Mendobrak pintunya kemudian memenuhi seisi ruangan dengan paper bag yang mereka bawa.

"Eoh kalian sudah makan siang? Padahal aku baru saja ingin mengajak kalian makan di kafetaria kantor." Jimin mencebikkan bibir menatap satu demi satu kotak makanan yang mulai kosong di atas meja.

Yoongi meraih pinggang kekasihnya untuk ia tarik duduk di samping nya. Tangan nya menggapai telepon genggam di saku dan membuka aplikasi pesan antar.

"Aku akan memesankan mu makan siang, makanan apa yang kau mau?"

"Pesankan aku satu loyang pizza ekstra keju dengan cola ukuran besar."

Yoongi mengangguk kemudian kembali fokus kepada ponsel nya, memesan apa yang kekasihnya inginkan.

"Apa kau baru saja berbelanja Jiminie? Bawaan mu banyak sekali." Seokjin buka suara dan menuding beberapa paper bag dengan logo brand ternama yang di bawa Jimin.

"Eoh aku harus membeli beberapa aksesoris dan pernak pernik lainnya untuk pertunjukkan nanti malam."

"Bukankah aku sudah memberikan nya pada Hoseok? Apa dia lupa menyerahkan nya padamu."

"Benarkah? Hoseok Hyung tidak mengatakkan apapun."

Seokjin memasang wajah tersenyum yang amat-sangat-menyeramkan, kemudian tangan lentiknya menggapai handphone diatas meja dan menekan tombol dial di nomor pemuda Jung.

"Yak Jung Kuda Hoseok kenapa kau tidak memberikan semua aksesoris yang ku titipkan padamu kepada Jimin?!!!." Taehyung, Jimin dan Yoongi sangat yakin kalau Hoseok akan tuli mendengar lengkingan suara itu.

"...."

"Neo jugulle? Bagaimana bisa kau melupakan nya."

"...."

"Omo kenapa kau tidak memberi tahu ku jika kau tengah berbulan madu dengan Seulgi? Ya ampun kalian sangat bersemangat sekali." Nada suara Seokjin terdengar sangat ceria dan bersemangat, berbeda dengan beberapa detik yang lalu.

"...."

"Aaa ara.... hoho aku lupa kau berencana untuk segera mempunyai momongan. Baiklah lanjutkan lah proses bercocok tanam mu dan berikan aku keponakan yang lucu. Sampai jumpa nanti malam Hobi-ah, aku menantikan pertunjukkan kalian."

Seokjin mematikan sambungan telefon kemudian mendapati 3 pasang mata yang menatap takjub ke arah nya.

"Ada apa dengan kalian?"

"Bagaimana Namjoon Hyung begitu tergila-gila dengan dirimu yang memiliki kelakuan absurd begini?"

"Yak berkaca Park Jimin!"

Yoongi dan Taehyung hanya dapat menghela napas bersabar menghadapi keributan yang di buat kedua uke ini.

***

Taehyung mematut dirinya di hadapan cermin satu badan yang merefleksikan tubuhnya dalam balutan jas hasil rancangan Seokjin. Tangan nya membandingkan dua buah dasi di kedua tangan dan memilah warna yang cocok untuk ia kenakan.

"Aku suka melihat mu mengenakan warna hitam."

Taehyung tersenyum mendengar bisikan itu, dengan telaten ia merangkai simpul hingga dasi hitam itu terpasang rapi di kerah kemeja nya sambil menatap sosok pemuda yang tersenyum-senyum malu di balik punggungnya melalui pantulan kaca.

EternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang