Gerimis di luar membawa hawa dingin yang menyusup menggoyangkan gorden putih di sebuah kamar bernuansa putih. Sepasang anak adam bergelung membagi kehangatan di tengah hujan rintik-rintik yang mengukir aliran serupa akar di kaca.
Taehyung menghirup wangi lembut yang menguar dari tubuh Jungkook dan memberikan kecupan-kecupan kecil di tengkuk. Sebelah tangan nya menjadi bantalan bagi kepala anak itu sementara yang lain menggenggam jemari Jungkook yang terbebas dari infus.
"Hyung...." Taehyung bergumam sebagai jawaban dari panggilan si kesayangan.
"Gomawo...."
Taehyung mengangkat wajah mendengar penuturan itu, ia membalik tubuh Jungkook sehingga mereka berhadapan dan mendapati mata bambi cintanya yang memerah siap meneteskan air mata.
"Terimakasih untuk segalanya Hyung, maaf aku tak bisa membalas satu pun kebaikan mu."
Taehyung menghapus air yang jatuh dari pelupuk mata Jungkook dan mencium kening nya. Ia menyematkan sebuah cincin di jari manis Jungkook yang mengurus kemudian mencium tangan itu.
Jungkook membulatkan matanya, tak menyadari sudah ada benda berkilau yang melingkar di jemari nya. Taehyung menatap wajah terkejut itu dan berkata,
"Ayo menikah dengan ku Jungkook."
Jungkook terkejut dengan lamaran tiba-tiba dari Taehyung. Seketika ia meragukan pendengaran nya, apakah kini saraf pendengarannya pun terganggu? Apakah ia tengah berhalusinasi? Namun ketika mata itu menatap wajah Taehyung yang masih mencium tangan nya serta cincin yang kini tersemat di jemarinya, Jungkook hanya bisa menangis. Hatinya bahagia sekaligus sakit di saat yang bersamaan.
"Jangan tolak aku Jungkook, maka aku akan menganggap semua nya impas."
Taehyung menatap memohon kepada sosok Jungkook yang masih tersedu-sedu. Pemuda tan itu mencium kedua kelopak mata Jungkook yang basah, menunggu jawaban dari ranum pucat nya.
"Kumohon nikahi aku Jungkook, aku akan sakit jika kau menolak ku" Taehyung menyatukan kening mereka seraya mengusap kedua tangan Jungkook. Ia tersenyum saat melihat Jungkook mengangguk, meraih wajah anak itu kemudian menyatukan bibir mereka.
Isakan tangis masih terdengar dari bibir Jungkook yang bergetar. Ia sebisa mungkin membalas ciuman Taehyung yang penuh kelembutan. Lelaki itu menyalurkan segala afeksi yang ia miliki demi menunjukkan seberapa berartinya seorang Jeon Jungkook. Jungkook yang ia sayangi, Jungkook yang ia cintai. Jungkook yang dulu kecil polos dan putih hingga saat ini pun masih demikian. Jungkook burung kecil nya yang pintar menari, Jungkook malaikat kecil nya yang rapuh dan kuat di saat yang bersamaan.
"Aku cinta, sangat cinta... dan akan tetap cinta dengan mu Jungkook. Aku bersumpah atas itu."
***
Taehyung memeluk tubuh Jungkook yang memperhatikan cincin di jemari nya. Pemuda itu mengelus punggung Jungkook yang berbaring berbantalkan lengan nya.
"Cincin nya cantik sekali." Anak itu bergumam sembari memandang syahdu benda berkilau yang melingkar di jemarinya.
"Cincin itu cantik karena kau yang mengenakannya." Taehyung membalas dengan memberikan kecupan di pipi Jungkook.
"Aku harus perawatan setelah ini, kulit ku kusam sekali."
"Kau sudah cantik, tanpa di poles pun kau sudah sangat menawan."
"Seokjin Hyung harus bekerja keras untuk menata rambut ku nanti."
"Rambut mu indah Jungkook."
"Aku ingin hiasan bunga myosotis di pernikahan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal
FanfictionKim Taehyung adalah seorang CEO di sebuah perusahaan terkenal di Seoul. Pria itu di juluki sebagai "The Hottest Rich Man of The Century" sehingga digandrungi oleh banyak wanita. Namun setiap kali disinggung tentang hubungan asmara, Taehyung selalu m...