Patahnya Sayap

1.2K 143 5
                                    

Tepukan tangan memenuhi teater setelah kedua pemeran utama memberi penghormatan terakhir. Ketika layar di turunkan, Taehyung, Yoongi, Namjoon, Seokjin dan Seulgi berjalan keluar dari deretan penonton untuk menuju ke belakang panggung.

Yoongi meraih tangan kekasihnya yang terulur dan memberikan sebuket bunga seraya membubuhkan kecupan di pipi Jimin, mengucapkan selamat untuk penampilannya yang menakjubkan. Sementara Hoseok yang juga menjadi bintang utama langsung menempel pada tubuh istri nya yang kini menyodorkan sebuah kotak kecil kehadapan pemuda itu.

Hoseok membuka kotak itu dengan antusias, penasaran dengan hadiah apa yang istrinya berikan, dan pekikan kencang langsung keluar dari mulut nya begitu mendapati sebuah benda digital berhiaskan 2 garis berwarna biru di dalamnya.

"Woah Hoseok-ah Seulgi-ah chukkae...." Namjoon merangkul pemuda Jung yang masih melotot tak percaya dengan apa yang ada di depan matanya.

"Jinjjayo? Aku akan jadi Appa? Chagiya geonjimari aniya...."

"Yak Jung Hoseok beraninya kau meragukan istrimu, tentu kau akan jadi Appa. Ini kan anak mu." Hoseok langsung menghambur memeluk Seulgi dan menghadiahinya dengan kecupan bahagia. Dia akan manjadi seorang ayah, hadiah terhebat sepanjang pertunjukkan nya.

"Hoseok Hyung chukkae...." Taehyung tersenyum sendu memandang paras pemuda kelinci yang kini tersenyum seraya menepukkan kedua tangan.

***

Taehyung berjalan gontai di sepanjang lorong rumah sakit, Dong Gun membalik tubuh anak itu dan mendapati wajah nya yang basah oleh air mata. Pria itu membawa tubuh Taehyung dalam rengkuhan sehingga membuat tangis anak itu semakin pecah.

"Apa yang harus aku lakukan Paman?" Tuan Kim mengelus punggung bergetar Taehyung dan hanya keterdiaman yang ia berikan. Pria paruh baya itu juga sama terpukul nya namun jika ia ikut kalut, tak kan ada yang bisa menguatkan yang lain.

"Kuat lah Taehyung, kita tak boleh kehilangan harapan. Jungkook pasti akan sembuh." Dong Gun menghapus air mata di wajah Taehyung dan meyakinkan pemuda itu untuk tidak menyerah. Mereka tidak boleh berhenti berharap meski vonis dokter seakan membuat mereka tak memiliki pilihan.

Semua orang yang berada di ruang rawat Jungkook menolehkan kepala ketika Taehyung dan Dong Gun masuk. Taehyung dapat melihat Seokjin dan Ibu nya yang tengah duduk di samping ranjang Jungkook dengan mata yang sembab, kemudian ia mendapati Hoseok dan Seulgi yang sepertinya baru saja sampai terdiam di pojok ruangan. Mereka semua memandang penuh harap pada kabar yang mereka bawa.

Young Ae langsung menghampiri suami nya karena tak mendapati satupun jawaban dari kedua pria itu. Dong Gun hanya bisa tersenyum sendu dan memeluk istrinya yang semakin kebingungan.

"Taehyung apa yang dokter katakan?" Namjoon mendekati adik nya yang masih terdiam menatap tubuh Jungkook yang dipenuhi berbagai kabel. Suara elektrokardiografi yang menggema seiring dengan detakan jantung itu membuat tubuh Taehyung semakin meremang. Ia menatap wajah kakak nya dengan mata memerah dan menyerahkan amplop yang diberikan oleh dokter. Namjoon membuka kertas itu dengan terburu, ia tak tahan dengan keterbisuan ini dan langsung membaca bait demi bait tulisan yang tercetak disana.

Lelaki itu membeku kemudian menatap wajah adik nya yang sangat kacau dan penuh kehampaan.

***

"Taehyung."

Taehyung mengalihkan pandangan dan mendapati Young Ae yang berjalan kearah nya. Wanita yang hampir mendekati kepala 5 itu memeluk tubuh yang jauh lebih tinggi darinya itu dan mengelus punggung nya. Perlakuan yang tak pernah berubah sejak ia mengenal wanita itu ketika remaja.

"Ibu kenapa kau semakin hari terus bertambah cantik? Bisa-bisa aku merebutmu dari Ayah." Young Ae mencubit gemas pipi Taehyung yang tersenyum jenaka.

"Berhenti menggombali Ibu atau Ayah mu akan memukul bokong mu dengan tongkat bisbol nya." Taehyung tertawa mendengar nada merajuk dari Young Ae, Ibu nya masih seperti dulu.

Tawa Taehyung terhenti ketika menyadari Young Ae yang hanya diam menatap wajahnya. Taehyung tahu arti tatapan itu, ia hanya balas tersenyum kemudian mengelus kedua punggung tangan Young Ae.

"Apa dia baik-baik saja?." Pertanyaan itu dibalas anggukan oleh Taehyung.

"Bagaimana dengan mu?" Taehyung mengangkat pandangan nya.

"Apa kau bahagia?"

Taehyung mengangguk dan tersenyum.

"Hum aku bahagia."

***

Taehyung duduk termenung di depan ranjang Jungkook, ditangan nya tergenggam ponsel yang sudah menampilkan sebaret angka. Matanya menatap kosong pada wajah Jungkook yang tertidur. Vonis dokter terus menerus terngiang-ngiang beserta dengan kemungkinan mengerikan yang membuat kepala nya serasa ingin ia benturkan.

Setelah berpikir panjang dalam keterdiaman, ia menekan tombol dial dan menunggu nada dering yang tersambung.

"Watakushi desu ga" Suara yang sudah lama tak Taehyung dengar.

"Appa."

Taehyung mendapati keheningan dari seberang Telepon.

"Taehyung, dimana kau nak?" Taehyung dapat mendengar nada suara ayah nya yang terkejut.

"Taehyung jangan matikan telepon nya, dimana kau dan kakak mu sekarang?"

"Appa tolong aku."















TBC




Don't forget to vote and comment

EternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang