Puluhan wartawan dengan kamera-kamera besar berjajar di sepanjang karpet merah di pelataran Teater Nasional Korea. Satu per satu mobil-mobil mewah menurunkan tamu undangan yang dipilih secara terbatas untuk ikut menyaksikan pertunjukkan seni kontemporer dari penari kenamaan negeri gingseng tersebut.
Min Yoongi menuntun turun pasangan nya melewati pintu mobil yang langsung di hadiahi jutaan blitz kamera. Jimin memberi senyuman manis dan melamaikan tangan kearah para wartawan. Ia adalah salah satu bintang acara, tentu semua mata akan terfokus kepadanya.
Bangku-bangku itu terpenuhi oleh tamu undangan yang mayoritas terdiri dari orang-orang berpengaruh di Korea. Diantara bangku-bangku itu terdapat Taehyung yang duduk dalam satu barisan bersama yang lain. Lampu teater mulai meredup dan digantikan oleh satu pasang lampu sorot di tengah panggung. Dan ketika tirai dinaikkan, maka itu adalah tanda pertunjukkan di mulai.
***
Taehyung menyerahkan sebotol minuman ke hadapan Jungkook yang duduk di bangku kantin. Jungkook mencoba meraih botol minum itu namun malah terlepas dan jatuh mengelinding di bawah kakinya.
Taehyung mengangkat alis dan berjongkok mengambil botol yang terjatuh kemudian membuka nya, menyodorkan sekali lagi kepada Jungkook yang hanya terdiam.
"Apa kau sakit?"
Tersadar dari keterdiaman nya, Jungkook memberikan senyuman dan menggapai botol minum itu kembali dengan menggunakan kedua tangan. Taehyung menyadari kedua tangan Jungkook yang bergetar, ia menangkup telapak tangan itu dan mengusap nya perlahan.
"Apa ada yang mengganggu pikiran mu?"
Jungkook menggeleng, senyum nya mencoba meyakinkan Taehyung bahwa segala nya baik-baik saja. Taehyung menyadari bahwa cinta nya berbohong. Wajah Jungkook sangat pucat dengan bibir yang hampir memutih. Keringat dingin yang mengucur dari dahinya membuat Taehyung yakin bahwa Jungkook tengah kesakitan.
"Ayo ke rumah sakit kau nampak mengerikan dengan wajah sepucat itu."
Jungkook menahan langkah Taehyung yang hampir beranjak. Wajah nya menggeleng tak menyetujui saran yang Taehyung buat.
"Aku baik-baik saja Hyung, hanya sedikit kelelahan sehabis pertunjukkan."
"Harusnya kau tidak melarang ku untuk menambah hari izin mu untuk beristirahat sehabis pertunjukkan, tapi kau bilang tidak mau tertinggal pelajaran. Kau sangat keras kepala, lihat kini kau sakit."
Taehyung memang sudah menawarkan opsi itu pada Jungkook begitu mendapati kaki pemuda itu yang memerah sehabis pertunjukkan. Tapi Jungkook malah menolak nya mentah-mentah dengan alasan ia terlalu sering izin.
"Aku sungguh baik-baik saja Hyung, percaya padaku."
Apa Jungkook gila? Bagaimana bisa ia mengatakan hal tersebut dengan kondisi wajah yang pucat hampir menyerupai mayat.
Taehyung tidak suka ketika Jungkook menjadi keras kepala seperti ini, terlebih jika itu menyangkut kesehatannya. Ia sangat memahami kekeraskepalaan ini tapi tak bisakah pemuda kelinci itu mengalah demi dirinya sendiri.
Tak ingin berlama-lama berdebat, Taehyung memilih berlalu meninggalkan Jungkook dan berjalan menuju kelas. Ia marah pada anak itu tapi tak sampai hati menunjukkan nya, maka dari itu pergi adalah pilihan terbaik.
Jungkook memanggil-manggil nama Taehyung dan berjalan dengan terpincang-pincang. Kedua kaki nya sangat sakit tapi Jungkook harus tetap mengejar Taehyung. Ia tahu Taehyung khawatir padanya, tapi Jungkook tidak ingin merepotkan pemuda itu.
Napas Jungkook semakin memburu seiring dengan langkah nya yang makin melambat. Anak itu langsung jatuh menghantam ubin begitu merasakan kesakitan yang luar biasa di seluruh tubuhnya.
***
Decitan roda yang beradu dengan lantai memenuhi sepanjang lorong rumah sakit mengantarkan sosok pemuda dengan nasal canula yang melintang di wajah. Ruang UGD menjadi pilihan dan membatasi gerak Taehyung yang berkeinginan untuk menemani cinta nya.
Tak lama muncul Yoongi bersama Jimin yang membawa peralatan sekolah Taehyung dan Jungkook yang tertinggal di kelas. Ikut menemani Taehyung dalam kegundahan menunggu hasil pemeriksaan dokter yang menguras kekhawatiran.
Tiga puluh menit berlalu belum juga menghasilkan satupun kabar dari balik pintu, entah apa yang terjadi disana. Namjoon bersama Seokjin dan kedua orangtua nya baru saja tiba dan menanyakan alasan di bawanya sang bungsu ke rumah sakit.
Namjoon merengkuh tubuh adiknya yang terus menerus merutuki diri nya sendiri. Ia sudah tahu akan kondisi Jungkook yang sakit dan bisa-bisa nya malah meninggalkannya. Mereka mengerti dengan tindakan yang dilakukan oleh Taehyung dan tidak menyalahkannya, tapi sepertinya pemuda itu sudah terlanjur merasa bersalah.
Dua jam berlalu dan akhirnya dokter keluar dari ruangan itu. Ia meminta wali ikut ke dalam ruangan nya untuk membicarakan kondisi Jungkook. Dong Gun dan Taehyung memutuskan untuk ikut sementara yang lain langsung menuju ke ruangan tempat Jungkook di rawat.
Dokter menjelaskan dengan perlahan hasil CT Scan dan MRI Jungkook serta menanyakan keluhan-keluhan apa saja yang anak itu alami kepada kedua pria berbeda usia di depannya. Setelah mengumpulkan segala hipotesa, dokter mengumumkan diagnosis penyakit yang menyerang Jungkook.
"Saat itu rasanya aku ingin mengumpat pada Tuhan."
TBC
Yyey mulai masuk konflik 🥳
Don't forget to vote and comment 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal
FanfictionKim Taehyung adalah seorang CEO di sebuah perusahaan terkenal di Seoul. Pria itu di juluki sebagai "The Hottest Rich Man of The Century" sehingga digandrungi oleh banyak wanita. Namun setiap kali disinggung tentang hubungan asmara, Taehyung selalu m...