Dua puluh🕊

456 92 183
                                    

Misha berjalan keluar dari biliknya dan mula turun ke bawah.Dia melihat ruang tamu yang senyap itu.Mestilah senyap.Sekarang pun jam dah menunjukkan 3 pagi.Dia turun hanya untuk mengambil air.Tekaknya dari tadi kering minta di beri air.Seharian Alex tidak menelefonnya apalagi memberi mesej kepadanya.Bila dia mesej Alex,hanya satu tick yang dia dapatkan.Mungkin lelaki itu sibuk.Tapi dia rindu lelaki itu.

Misha menghela nafas sebelum berjalan ke dapur dan membuka lampu dapur.Dia melangkah mendekati kabinet dapur yang tinggi itu untuk mencapai air oren di dalam kabinet itu.Dia berusaha mengambil air di dalam kabinet itu tapi tangannya yang tak cukup panjang itu tidak mampu pun mencapai pintu kabinet itu.Terasa ada tangan yang membuka pintu kabinet itu membuat Misha terkejut sebelum jantungnya berdegup kencang

"Alex ke ?"-tanya Misha dalam hati sebelum tersenyum

"Alex ?"

Misha menoleh dengan senyuman sebelum senyumannya menghilang melihat lelaki di depannya ini

"Alex ?"

"Ah Albern !"

"Kenapa abang Alex nak ada pula malam-malam mcm ni ? Pukul 3 pula tu"-kata Albern membuat wajah Misha memerah.Dia menggeleng

"T-Tak..kakak mamai tadi"-kata Misha membuat Albern tersenyum

"Rindu sangat ke sampai adik sendiri pun dah tak boleh bezakan dengan kesayangan tu ?"-tanya Albern membuat wajah Misha semakin memerah.Dia menggeleng laju

"Tak ! Ma-Mana ada !"-kata Misha membuat Albern tersenyum senget

"Kalau rindu tu call je la"-kata Albern

"Mana ada ! Kakak tak cakap pun kakak rindu !"-kata Misha

"Dh rindu tak mengaku"-kata Albern

"Nanti Alex kena ambik dengan perempuan lain,baru tau kakak"-kata Albern membuat Misha kesal

"Dh la bagi kakak air oren tu.Kakak nak buat air"-kata Misha tanpa sempat Albern membalas,Misha sudah merampas air di tangan Albern

Albern hanya melihat sebelum menggeleng

"Nasib adik yang turun tadi"-kata Albern

"Huh ! Apa yang nasibnya ? Menyakitkan hati kakak je"-kata Misha kesal

Albern tersenyum

"Kalau papa yang turun,mesti dia dah mengamuk"-kata Albern

"Kenapa papa nak mengamuk ?"-tanya Misha

"Sebab kakak sebut nama abg Alex."-kata Albern membuat Misha terdiam

.....

"Ni air untuk adik"-kata Misha meletakkan cawan berisi air oren itu di depan Albern yang sedang duduk di kerusi dapur

"Terima kasih.Kakak tahu-tahu je adik haus"-kata Albern

"Kalau adik tunggu je dari tadi tak pergi-pergi memang kakak tahulah adik haus"-kata Misha membuat Albern tersenyum

"Untung abang Alex dapat kakak"-kata Albern membuat Misha merona malu

"Jangan cakap lagi !"-kata Misha dengan malu

"Tapi....adik tak suka"-kata Albern berdiri dari kerusinya dan menghampiri Misha yang membatu itu

"Apa maksud adik ? Tak suka ? Kenapa ?"-tanya Misha dengan kerutan.Dia terdiam apabila adiknya itu mula mengelus wajahnya dengan senyuman

She is Mine ! 2 (Fight for His Love){On Going}Where stories live. Discover now