∆∆∆∆
Zhe Han mengantar anak kecil berserta sang ibu kerumah sakit, Zhe Han duduk sambil memegang tangan Wen kexing dan matanya terus menatap wajah Wen kexing.
Sebuah angin lembut masuk kedalam ruangan tersebut, Zhe Han merasakan angin yang berhembus lembut langsung menatap kearah pintu dan tidak lama kemudian gong Jun masuk ke dalam ruangan tersebut.
Sudut mata Zhe Han menatap gong Jun yang hanya diam berdiri di tempat tidur anak kecil tersebut, lalu secara berlahan gong Jun menyentuh kepala anak tersebut. Dan sebuah cahaya putih menyinari mereka berdua. Zhe Han terus menatap kearah mereka.
Gong Jun menyerap semua kenangan buruk dari anak kecil tersebut, dari kenangan tersebut gong Jun melihat anak kecil ini bernama Ray
Ray anak yang ceria tapi secara berlahan semuanya berubah saat sang ibu menikah lagi dengan seorang pria yang kini menjadi ayah tirinya, baru beberapa bulan sikap sang ayah yang baik tapi tiba-tiba berubah menjadi seorang pecandu alkohol dan setiap pulang kerumah selalu memukul sang ibu tepat didepan Ray. Bahkan sang ayah tidak segan-segan memukul Ray yang masih kecil dengan sangat kerasnya.
Perasaan Ray saat itu tersalurkan kedalam tubuh gong Jun, perasaan sedih dari seorang anak kecil yang seharusnya mendapatkan kebahagiaan dari kedua ayahnya.
Gong Jun menjauh kan tangannya dari kepala Ray dan menatap Ray yang saat ini masih terlelap tidur. Gong Jun mengarahkan telunjuknya ke kepala Ray dan muncul cahaya biru dari ujung telunjuk gong Jun.
"Akan ku hapus semua kenangan sedih mu Ray" ucap gong Jun menatap sedih Ray.
Setelah selesai gong Jun duduk di samping Ray, tanpa sepengetahuan gong Jun sejak tadi Zhe Han terus menatap kearah nya.
Lalu sebuah angin lembut memutari tubuh gong Jun dan masuk kedalam tubuh Wen kexing.
Wen kexing sadar dari tidur nya dan untuk beberapa detik Wen kexing hanya diam sambil menatap langit-langit kamar rumah sakit.
Tetesan air mata keluar dari sudut mata Wen kexing, tangan Zhe Han terulur dan mengusap lembut air mata tersebut. Wen kexing menatap kesamping dan melihat Zhe Han yang kini tersenyum lembut padanya.
Zhe Han mengatakan jika dia sudah menelpon a-xiang untuk memberitahu kamu ada di rumah sakit.
Tidak lama pintu ruangan terbuka A-xiang dan sang ibu masuk kedalam ruangan tersebut dengan tatapan kekhawatiran yang jelas di wajah mereka, "a-xing kamu tidak apa?" Tanya a-niang melihat sang putra kesayangannya.
Wen kexing menggeleng kan kepalanya dan menggenggam tangan sang a-niang dengan erat nya "maaf..." Ucap Wen kexing.
A-xiang memeluk sang Gege dan bersyukur jika sang Gege tidak terluka sama sekali, a-niang kini menatap kearah Zhe Han yang dari tadi menatap mereka. "Terimakasih Zhe Han" ucap sang a-niang memegang tangan Zhe Han.
Zhe Han hanya tersenyum tipis, a-xiang menatap kearah Zhe Han dengan pandangan tidak sukanya. Dari seberang tempat tidur ibu Ray bangun dan melihat putra kecilnya yang kini sudah duduk di ranjangnya.
Ibu Ray menangis dan meminta maaf kepada Ray karena sudah membuat nya kesakitan. Mata kecil Ray menatap kearah Wen kexing lalu tersenyum lebar kepada Wen kexing.
Secara berlahan Wen kexing juga ikut tersenyum mengikuti Ray yang tersenyum lebar padanya, a-niang dan a-xiang hanya kaget melihat Wen kexing tersenyum. Ini pertama kalinya bagi mereka melihat senyuman Wen kexing setelah sekian lama.
A-niang tidak bisa menahan air matanya, a-xiang merangkul pundak sang a-niang dan juga ikut tersenyum.
Zhe Han dan Wen kexing di tinggalkan berdua karena a-xiang akan membawa mobil kedepannya rumah sakit dan sang a-niang mengurus segala administrasi rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Year (JunZhe)
FantasyPenantian gong Jun menunggu Zhan Zhe Han terlahir kembali, karena takdir mereka yang tidak berpihak kepada mereka berdua.