💧Morning Dew💧Bonchap-1

866 65 2
                                    

Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys

Jangan lupa tekan 🌟 dulu sebelum membaca
Pliss jangan jadi siders oke..

Taehyung pov

Seseorang menyentak gorden kamar dan membiarkan matahari dengan amgkuhnya menyilaukan mataku. "Astaga, Sayang. Tolong tutup lagi. Biarkan aku tidur lima menit lagi," gumamku sambil tetap memejamkan mata.

Suara tawanya membuatku ikut tersenyum dan dalam sekejap, aku menarik tangannya sehingga dia terbaring di sampingku.

"Chagi, sudah jam tujuh. Bangun dong. Nanti Seokjin oppa marah kalau kita sampai telat." Hari ini, Seokjin hyung akan mengadakan prosesi lamaran. Ya, lamaran. Dengan siapa? Bagaimana mungkin dia begitu cepat mendapatkan jodoh setelah patah hati kemarin?

Kalian masih ingat Sowon? Nah, wanita itu dalam waktu singkat membuat Seokjin hyung jatuh cinta padanya. Awalnya dekat sekedar teman curhat, namun perasaan itu berkembang dan mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk membawanya ke jenjang yang lebih serius.

Jisoo berusaha bangun, namun aku lebih sigap menahannya dalam pelukanku.

"Seokjin hyung bisa ngerti, pengantin baru seperti kita sulit bangun pagi," bisikku di telinganya.

"Dasar mesum. Pengantin baru tu kalau satu atau dua bulan. Kita sudah hampir setahun!" rutuknya, tapi suara tawa terdengar dari bibir tipisnya ketika aku mengusapkan daguku di bahunya.

Aku menarik napas dan menghirup aroma segar dari rambutnya yang masih basah sausai mandi. "Sooya."
"Hmmm....," gumamnya.

"Kamu tahu kenapa aku selalu menyebutmu seperti angin untukku?"

"Ya. Oppa bilang karena senyumku menyejukkan hati sekaligus menghangatkan dalam waktu bersamaan," jawabnya.

"Ya itu benar. Dan juga angin saat pagi itu sangat sehat, membawa semangat baru. Seperti kamu yang selalu bawa semangat baru untukku di setiap harinya."

Jisoo terlihat tersenyum, sangat lembut. Sampai sekarang masih menjadi candu untukku. "Nggak capek nggombal terus?" tanya nya lirih yang langsung kusambut dengan ciuman yang dalam dan menuntut.

Kami melakukam aktivitas itu beberapa saat sampai ringtone ponselku berbunyi. Sekali, dua kali dan tiga kali. Akhirnya aku melepas ciumanku dan tanganku meraih ponsel yang berada di nakas.

"Ya...," sahutku malas.

"Gue tebak, kamu masih di tempat tidur kan?" Suara Seokjin hyung membuatku tersenyum.

"Nah itu hyung tahu, kenapa masih telepon?" sahutku.

"C'mon Taehyung. Angkat pantat lo dan berangkat ke Seoul sekarang."

"Telat dikit nggak apa-apa kan? Lagi tanggung nih hyung."

Jisoo merebut ponsel dari telingaku. "Seokjin Oppa, lima belas menit lagi kita jalan. Oppa nggak usah dengerin si anak beruang itu. Tenang aja, kita nggak akan telat."

💧Morning Dew💧 ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang