💧Morning Dew - 38💧

434 51 5
                                    

Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys

Jangan lupa buat tekan ⭐ dulu sebelum baca
Plis jangan jadi siders yah

.
.

Taehyung pov

Aku membuka mataku yang berat, melirik ke arah jam yang tersimpan di nakas menunjukkan pukul tujuh pagi. Terdengar suara bising dari arah dapur Apartemenku. Seingatku hanya ada Jungkook saja tapi kenapa berisik sekali. Karena penasaran, akhirnya aku bangun dari tempat tidur dan melangkah ke arah dapur.

Tak kusangka ternyata ada Jimin dan Eomma juga. Ngapain mereka berdua disini? Jungkook yang memberi tahu? Tapi kenapa?

"Eoh? Eomma? Kapan datang?" Tanyaku langsung to the point.

Eomma langsung menghampiriku dan memelukku erat. "Malam yang berat, Tae?"

"Eomma tumben sekali susulin aku kesini"

"Tidak usah mengubah topik pembicaraan, Tae"

"Eomma kesini mau mastiin kalo aku nggak macem-macem? Semisal bunuh diri karena patah hati gitu?"

Eomma terkekeh mendengar jawabanku. "Eomma mengenalmu sangat, Tae. Eomma yakin kamu nggak akan melakukan hal bodoh seperti itu." Wajah Eomma berubah mendung. "Seokjin akan pergi," lanjutnya.

Aku tidak terkujut, karena memang sudah tahu hal ini. Seokjin hyung tidak akan menetap dan mempertahankan Jisoo. Aku menghembuskan napas, "Hanya ada satu cara membuatnya tinggal," gumamku.

Eomma menatapku dengan pandangan penuh tanda tanya. "Jisoo?" Tanyanya dengan suara lirih.

Aku mengangguk.
"Tapi kamu gimana, Tae?"
"Kali ini biar aku ngalah, Eomma. Aku yang akan pergi."

Eomma spontan bangkit dan matanya menajam. "Enggak! Udah cukup dulu eomma kehilangan Jin dan sekarang kamu akan ninggalin Eomma juga?"

Beruntung sahabatku masih pulas tertidur jadi tidak mendengarkan percakapan kita berdua.

"Aku akan coba bicara dengan Appa! Dari awal Appa selalu menyuruhku untuk terjun langsung mengurus RS cabang di Jepang. Tapi aku selalu menolak, kali ini aku akan menerima tawaran itu dengan satu syarat bahwa Appa bisa menerima Seokjin hyung lagi di rumah."

Aku menatap eomma yang sudah meloloskan air matanya. "Cuma ini cara satu-satunya untuk hyung tetap tinggal Eomma."

"Tapi enggak dengan cara kamu pergi juga, Tae. Ini masih bisa di selesaikan dengan cara lain."

"Cara apalagi Eomma? Hyung sudah banyak berkorban untukku. Kali ini aku yang akan berkorban untuknya."

Eomma duduk termenung. Satu sisi Ia senang Seokjin hyung akan menetap, tapi disisi lain akan kehilanganku.

"Eomma, berjanjilah untukku. Tidak akan ada yang tahu tentang ini selain kita berdua. Eomma tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja."

Eomma terisak, aku memeluknya memberikan sedikit ketenangan dengan mengecup puncak kepalanya. Setelah dirasa sedikit tenang, aku melangkah kembali ke kamar. Berencanamelakukan satu hal sebelum pergi.

💧Morning Dew💧 ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang