💧Morning Dew - 33💧

409 49 5
                                    

Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca
Pliss jangan jadi siders yah

Jisoo pov

Tubuhku kian melemas berbarengan dengan pukulanku di dada taehyung. Aku masih meyakinkan hati untuk percaya dengan apa yang taehyung katakan. Namun perkataan yerin tentang pertunangan itu selalu mengitari telingaku.

Taehyung masih erat memelukku, seakan tak peduli dengan keadaan sekitar. Aku mencoba meronta melepaskan pelukan darinya, "Oppa, lepasin aku. Nanti ada yang lihat!"

"Biarin! Biar ada yang lihat" ujar taehyung cuek. "Aku gak ada hubungan apa-apa sama yerin ji, memang eomma menjodohkanku dengannya. Tapi aku tidak suka , dia bukan kriteriaku ji. Jangankan untuk suka, sekedar ngobrol setengah jam saja aku akan terserang panas dalam." Mau tidak mau aku tertawa oleh lelucon yang taehyung buat itu.

"Tapi sepertinya eomma kim merestui kalian berdua! Oppa mungkin hanya belum mengenalnya" sahutku

"Dari awal aku udah bilang ke eomma kalau aku gak suka di jodohkan dan aku gak suka juga sama yerin. Aku dan yerin tidak ada hubungan apa2 selain hubungan profesional kerja saja. Semua yang dia bicarakan tadi hanya omong kosong. Akan aku pastikan setelah ini eomma akan berhenti menjadikanku umpan untuk yerin."

Aku terdiam mencoba mencerna kata-katanya.

"Dan satu lagi Jisoo, aku tidak pernah main-main  sama kamu. Dan suatu saat nanti akan aku buktikan semuanya" lanjutnya sambil membelai rambutku.

"Aku gak tau hubungan macam apa yang kita jalani ini oppa, aku butuh waktu untuk benar2 meyakinkan hati bahwa dia memang benar-benar sudah pergi."

"Take your time, Jisoo. Aku gak akan kemana-mana, aku akan selalu menunggu sampai kapan pun itu waktunya sampai kamu siap menatapku sebagai masa depanmu." Taehyung mencium puncak kepalaku.

Ketika aku bilang akan menemukan sejuta alasan untuk jatuh cinta pad Taehyung, maka kata-katanya barusan adalah salah satunya.

Jisoo pov END

Setelah kejadian penuh drama tadi, bertepatan dengan jadwal taehyung yang harus lembur untuk berdikusi dengan dokter ahli bedah karena ada pasien rujukan yang harus mendapat penanganan operasi.

Jisoo sudah pulang tentunya. Taehyung merasa bersalah karena membiarkannya pulang menggunakan taksi. Biasanya dia yang akan antar-jamput. Namun hari ini adalah hari sial-nya.

Setelah dirasa pembicaraannya dengan dokter ahli bedah selesai, taehyung langsung tancap gas pulang. Setelah sampai di rumah, ternyata eomma nya sedang menunggunya. Eomma kim menghampiri taehyung dengan membawa majalah yang tadi sedang di bacanya.

"Eomma mau bicara, Tae!"

"Eomma, ada apa sih?"

Eomma kim bergerak gelisah, berkali-kali membenarkan tatanan rambutnya. "Kamu beneran gak suka sama Yerin?"

Taehyung langsung mendengus sebal, "cuma itu yang mau eomma omongin? Aku serius dengan perkataanku. Eomma, lupain soal yerin. Aku sudah mempunyai pilihanku sendiri"

"Asisten kamu itu?" Taehyung hanya mengangguk tanpa menjawab.

"Yaudah terserah kamu, Tae. Eomma hanya berharap yang terbaik untuk kamu. Nggak masalah kalau kamu emang cinta sama asisten kamu."

"Good eomma!" Jawab taehyung dengan tersenyum.

"Sebenarnya ada lagi yang mau eomma sampaikan, Tae." Kali ini malah eomma kim tidak lagi menatap mata Taehyung.

Taehyung bingung sekaligus khawatir, karena raut wajah sang eomma mendadak berubah sendu. "Ada apa eomna?" Tanya taehyung.

"Hyung-mu, Tae. Hyung-mu. Dia telfon eomma. Dia mau pulang besok." Dan luruhlah air mata eomma kim yang sedari tadi ditahannya. Air mata kerinduan dan kepedihan seorang ibu yang sekian lama berpisah dengan anaknya.

Taehyung malam ini tidur dengan perasaan gelisah. Antara sedih dan bahagia bercampur menjadi satu.

Sampai akhirnya ia baru tertidur jam 2 dini hari, padahal paginya harus berangkat kerja. Dan benar saja, sampai di ruangannya taehyung terlihat sangat berantakan. Jisoo yang baru melihat penampilan taehyung yang acak-acakan seperti ini di buat kaget.

"Astaga! Oppa kenapa? Sakit?" Tanya jisoo khawatir. Yang langsung di balas gelengan oleh taehyung. "Mau aku bikinkan kopi?" Tawar jisoo.

Taehyung hanya mengangguk sebagai jawaban. Secepat kilat, jisoo berlari menuju patry untuk membuatkan taehyung kopi.

Jisoo masuk membawa secangkir kopi dan beberapa potong kue, "cuci mukamu dulu oppa biar segeran sedikit." Taehyung hanya menurut kemudian langsung masuk ke kamar mandi membasuh mukanya.

Taehyung pov

Hari ini luar biasa! Pasien lebih banyak di banding hari biasanya. Pasien terakhir baru saja keluar. Aku langsung menyandarkan tubuhku ke sandaran kursi, Jisoo yang baru masuk ke ruangan setelah pergi ke kantin pun menatapku heran. Wajah cantiknya terlihat bingung melihat siang ini aku banyak melamun.

Saat lulus sekolah, perpecahan dalam keluarga kami mulai terjadi. Papa yang memang dasarnya mempunyai watak keras memaksa Hyung-ku kuliah bisnis dan meneruskan perusahaan atau menekuni dunia kedokteran. Hanya dua pilihan itu dan dia memilih pilihan ketiga, yaitu dengan pergi meninggalkan rumah.

Kabar yang kudengar, dia lolos tes akademi militer dan memulai pendidikannya disana. Saat itu, Appa murka dan menarik semua fasilitas milik Hyung. Sementara Eomma, aku tahu eomma rajin mengunjunginya, menelponnya dan memastikan semua kebutuhannya terpenuhi.

Bahkan Hyung-ku rela tinggal di apartemen untuk menghindari kontak mata dengan Appa. Aku jujur bahagia karena mendengar Hyung satu-satunya yang aku punya akan pulang dan berkumpul kembali. Namun juga takut dengan konsekuensi bahwa Appa akan menyuruhnya pergi lagi. Aku terlalu hanyut dalam fikiranku sendiri sampai jisoo melambai dan meamnggilku sudah 2x tidak dihiraukan.

"Dok?" Jisoo melambaikan tangannya di depan wajahku, aku segera sadar dan tersenyum tipis padanya.

"Ada apa sih, Dok?" Jisoo sudah selesai merapikan ruangan dan duduk di hadapanku.

Aku menggeleng. "Biasa. Masalah keluarga." Aku melepas snelli, dan Jisoo langsung mengambilnya dari tanganku untuk digantung.

"Mau cerita ga?" Tawarnya.
Aku menggeleng lagi. "Oh iya, nanti malam keluargaku ada acara makan malam, hanya keluarga inti. Aku jemput kamu jam tujuh, ya?"

"Hah?" Jisoo terlihat terkejut. "Ketemu sama keluarga oppa?" Lanjutnya lagi.

"Iya..  kebetulan hyung-ku baru pulang dari luar kota." Ujarku bohong.

"Nggah usahlah. Aku belum siap ketemu keluarga oppa." Jawabnya lirih.

Aku tersengum, "Jisoo, nggak ada maksud apa-apa kok. Hanya makan malam biasa. Eomma yang tadi pesan suruh ajak kamu sekalian."

Akhirnya Jisoo mengangguk meskipun dengan berat hati. Setidaknya cepat atau lambat, Jisoo akan tahu masalah keluargaku. Terlepas dari ketidakjelasan hubungan kami, aku tidak mau ada hal yang disembunyikan.

Taehyung pov END



Next?
Maaf yah banyak typo





Jangan lupa vote & komennya yah
Buat yang udah vote & komen makasih banget





Selamat membaca guys
Sampe ketemu di chapter selanjutnya
NYEONGAN VSOO SHIPPER🐯🐻-🐢🐰
Borahae💜

💧Morning Dew💧 ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang