💧Morning Dew - 29💧

421 53 1
                                    

Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys

Jangan lupa vote nya dulu yahh
Pliss jangan jadi siders

Setelah menghabiskan makan malamnya. Keluarga kim berkumpul di ruang tengah, jisoo dengan manjanya bersandar di bahu sang eomma. Terlalu sering ditinggal membuat jisoo selalu manja saat kedua orang tuanya sedang di rumah.

Eomma jisoo membelai rambut putri kesayangannya dengan lembut, jika boleh jujur nyonya kim pun ingin selalu di rumah menemani jisoo namun pekerjaannya tidak bisa ia tinggalkan akhirnya harus mengorbankan kebersamaannya bersam sang putri.

"Eomma, jisoo rindu saat kita lagi bareng kaya gini. Jisoo jarang banget ada temen ngobrol dirumah, paling cuma sama imo ina. Kalo Imo lagi pulang jisoo sendirian" ucap jisoo sendu

"Sayang, maafkan eomma ya. Eomma dan appa tidak bermaksud membuat kamu merasa sendirian, kalau bisa pun eomma ingin selalu di sini sama kamu. Tapi pekerjaan eomma benar2 banyak sayang"

Jisoo diam, sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tak jatuh. Jisoo hanya rindu kehangatan keluarganya. Sudah lama semenjak ia berusia 17th kedua orang tuanya selalu bepergian untuk urusan bisnis.

"Jisoo dengarkan appa, kita juga tidak mau membiarkan kamu sendirian nak. Tapi ini semua kita lakukan untuk masa depan kamu juga sayang, kalo ada waktu luang appa dan eomma janji akan menghabiskannya sama kamu. Maafkan kita nak" ucap appa bertujuan untuk menenangkan jisoo

Jisoo masih tetap diam, ia tidak tahu harus diam atau berontak. Jisoo selalu iri saat bermain ke rumah kedua sahabatnya. Suasana rumah sangat ramai karena selalu kumpul keluarga sedangkan jisoo? Dia lebih sering menyendiri di kamar tanpa kehadiran kedua orang tuanya.

"Jisoo? Kamu denger eomma kan? Kita sangat sayang sama kamu, kita mau kamu hidup bahagia. Kita melakukan ini semua demi kamu sayang, tolong mengerti yah" eomma jisoo berkata sambil membelai rambut jisoo

"Nee eomma, apaa jisoo paham. Jisoo hanya rindu kebersamaan kita seperti dulu. Itu saja tidak lebih. Yaudah jisoo masuk kamar dulu yah eomma, appa. Besok harus bangun pagi buat berangkat kerja" ucap jisoo parau menahan tangisnya

"Emm sayang, kemungkinan besok eomma dan appa akan pergi ke Swiss untuk beberapa hari, tidak apa kan kamu dirumah? Nanti eomma suruh imo ina menginap disini saja"

"Nee eomma gwenchana . Pergilah dan hati2" balas jisoo kemudian beranjak melangkah menuju kamarnya

Imo ina yang melihat pun merasa kasihan kepada jisoo, pasalnya sangat sering dia ditinggalkan sendirian di rumah oleh kedua orang tuanya.

Sampai di kamar, tangis jisoo pecah. Jisoo duduk di samping kasurnya sambil menundukkan kepala dan mendekap kaki.

Jisoo pov

"Jisoo cuma ingin kita kaya dulu eomma appa, jisoo ingin seperti keluarga yang lain. Sarapan bersama, makan malam bersama bahkan weekend pun mereka habiskan bersama. Selama ini jisoo selalu sendirian di rumah. Eomma-appa pulang hanya sehari di rumah dan itupun selalu terganggu dengan tugas yang di bawa pulang"

"Hikss...hiksss jisoo cape eomma, jisoo cape appa"

Jisoo pov End

Semalaman jisoo habiskan untuk menangis sampai tertidur di samping kasur. Sampai ia bangun karena terganggu oleh sinar matahari.

"Ehmm apa sudah pagi? Jam berapa ini? Aigoo mataku pegal sekali" ucap jisoo dengan suara serak khas orang baru bangun tidur

Diliriknya jam di atas nakas ternyata sudah pukul 6, yang artinya jisoo harus segera siap-siap untuk berangkat kerja karena hari ini ia akan berangkat bareng dengan taehyung.

15 menit jisoo habiskan untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah rapi dengan pakaiannya, jisoo berjalan ke arah meja rias, mendudukkan diri di depan kaca menghias mukanya dengan make up, hanya sedikit make up yang ia perlukan sudah menampilkan kecantikan sempurna dari seorang Kim Jisoo.

Segeralah jisoo turun untuk sarapan. Di dapur sudah ada Imo ina yang sedang menata makanannya.

"Pagi imooo" sapa jisoo dengan semangat

"Pagi non, mari sarapan. Imo ambilkan ya" dibalas anggukan oleh jisoo

"Oh iya, eomma sama appa masih tidur imo? Kok tidak ikut sarapan bareng?" Tanya jisoo di sela makannya

"Oh itu. Tuan dan nyonya sudah berangkat tadi sekitar jam 5 non"

uhukk..uhhukkk! Jisoo tersedak makannya saat mengetahui kedua orang tuanya sudah pergi tanpa memberi tahu dirinya. Segera imo memberikan segelas air untuk jisoo minum.

"Pelan2 non makannya, masih pagi kok nanti malah sakit tersedak" tutur imo

Jisoo diam tak menjawab, benarkah eomma dan appanya sudah berangkat? Tanpa berpamitan dengannya? Mungkin itu yang sedang jisoo pikirkan.

Saat sedang asik melamun, ada suara ketukan pintu. Imo ina segera melangkah untuk membuka melihat siapa tamu yang datang.

Tokk... tok....

Ceklekk

"Pagi tuan, mau jemput non jisoo yah?" Tanya imo sopan

"Ah iya imo selamat pagi, iya jisoo nya sedang apa imo?" Tanya taehyung balik

"Ada di dalam, mari masuk tuan. Non jisoo sedang sarapan" imo mempersilahkan taehyung masuk

Taehyung mengekori imo ina ke ruang tamu menunggu jisoo siap sarapan. Tak perlu menunggu lama, jisoo sudah datang menhampirinya.

"Annyeong oppa!" Sapa jisoo ceria menyembunyikan kesedihannya

"Hai, sudah siap sarapannya? Kita berangkat sekarang?" Ucap taehyung dengan membelai rambut jisoo

"Kajja kita jalan sekarang, nanti keburu macet! Imo, jisoo berangkat dulu yah" pamit jisoo

"Iya non hati2 di jalan. Hati2 tuan" dibalas anggukan dan senyuman oleh taehyung

Selama perjalanan menuju RS, jisoo hanya diam melihat jalanan. Biasanya dia akan banyak bicara tapi sekarang berbanding terbalik, hanya diam seribu bahasa.

Taehyung terheran dengan sikap jisoo, tadi saat menyapa sangat ceria kenapa sekarang hanya diam?

"Jisoo?" Panggil taehyung

"Loh kok berenti? Udah sampe ya?"

"Kamu kenapa? Kenapa diem terus? Coba sini liat aku" perintah taehyung

Jisoo berpaling melihat ke arah taehyung, bisa dilihat jelas oleh taehyung bahwa mata jisoo sembab dan merah. Taehyung memperhatikan kedua mata jisoo intens tanpa berkedip mencari alasan keterdiaman jisoo.

Entah kenapa ditatap seperti itu oleh taehyung membuat mata jisoo berkaca-kaca, seperti ingin menyuarakan suasana hatinya sekarang kepada taehyung. Taehyung kaget kenapa tiba" mata jisoo berkaca-kaca, segera ia membawa jisoo ke pelukannya. Dan benar saja jisoo langsung menangis disana.

"Stttt... menangislah kalo itu bisa bikin kamu tenang, aku selalu ada disini buat kamu sayang, kamu bisa cerita apa saja sama aku"

Jisoo menarik dirinya dari pelukan taehyung, masih dengan sesenggukannya ia menatap taehyung dan berkata

"Oppa tidak akan membiarkan aku merasa sendiri kan? Hikss hikss oppa akan selalu di samping aku kan?"

"Iya sayang, aku akan selalu di samping kamu. Mau cerita??"





Next?
Aku nulis ikutan nangis:((
Maaf yah banyak typo




Jangan lupa vote & komen yah
Buat yang udah vote & komen makasih banget



Selamat membaca guys
Sampe ketemu di chapter selanjutnya
NYEONGAN VSOO SHIPPER 🐯🐻-🐢🐰
Borahae💜

💧Morning Dew💧 ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang