Prolog

2.7K 213 36
                                    


"Pacarku BAJINGAN! Kenapa pake acara selingkuh? Gak pilih-pilih lagi mau selingkuhnya sama siapa?! Udah dekil, kurus kering, banyak gaya lagi!" Teriak Lisa kesal, namun otaknya tak lama pun kembali normal.


"Bagus! Buat apa aku habisin waktu mikirin dia! Toh masih banyak hal lain yang bisa aku lakuin! Cari uang! Ya, cuma uang yang bisa buat kita bahagia!" Ujar Lisa penuh keteguhan sembari kembali menenggak botol minuman yang ada di genggamannya, "Woooo!!! Let's get party!" Teriak Lisa kembali, dengan suara yang begitu kencang namun tetap teredam dengan bunyi dentuman musik yang ada di Club ini.


Lisa sudah mabuk. Sangat mabuk. Namun tubuhnya menolak untuk berhenti menari. Kehebohan yang Lisa lakukan sukses membuatnya lupa akan kesedihannya hari ini.


Lisa malam ini memang bertindak gegabah. Memutuskan untuk ikut datang ke sebuah Club malam nomor satu di korea. Mengabaikan ketenarannya, mengabaikan kelangsungan karirnya. Ia tidak bisa berpikir bijak untuk saat ini. Hatinya hancur ketika pengkhianatan itu menghantamnya.


Pikiran kacau Lisa tentang kejadian sore tadi kembali teralihkan kala ia merasakan seseorang yang tiba-tiba menariknya masuk kedalam pelukannya.


'See? Masih ada yang mau denganku, bukan?' Batin Lisa angkuh, bukan khawatir seperti yang seharusnya ia rasakan.


Pria itu sangat harum. Wajahnya pun sangat tampan meski di lihat hanya dari cahaya yang remang. Tubuhnya yang tinggi kekar sempurna, membuat Lisa begitu nyaman berada di dalam pelukannya. 'Si mantan mah lewat... jauh!!!' Bisik batin Lisa yang membuatnya malah ingin tertawa keras.


"Jangan tertawa secantik itu, nanti mereka iri padaku." Bisik pria itu sebelum akhirnya bibir seksinya menerkam Lisa tanpa permisi.


'Apa yang terjadi, Biarlah terjadi....' putus Lisa dalam hati dan memilih untuk menikmati setiap pagutan ekstrim dari Pria itu. 'Rasanya aku tidak menyesal sudah kehilangan pacar sialanku itu, kalau gantinya yang seperti ini! Ciumannya saja sudah maut sekali..." Lisa kembali terkikik di sela-sela menikmati ciuman mereka.


Lututnya semakin lemas, tubuhnya semakin melayang dan pikirannya semakin tidak karuan. Lisa tetap membiarkan pria itu mengambil alih tubuhnya sepenuhnya. Diam menuruti semua tindak-tanduknya, pasrah seakan yakin dengan janji kenikmatan yang akan pria itu berikan untuknya.






Ehmmm..... Aaaah......








🌈🌈🌈




Bayang-bayang sinar matahari yang mencoba menerobos masuk dari balik tirai putih di hadapannya, sukses membuat Lisa terjaga. 'Apa yang aku lakukan semalam?! Gila... semabuk apa aku hingga tidak mengingatnya?!' Teriak batin Lisa panik kala melihat keadaan kamar yang Lisa yakini bukanlah kamar miliknya, pun dengan kondisi dirinya yang tanpa sehelai pakaian pun di balik selimut tebal yang membungkus tubuhnya.


Dengan takut-takut Lisa mencoba menoleh kearah sampingnya. Memastikan siapa pria yang sudah menghabiskan malam dengannya, ralat.... menghabiskan malam panas dengannya.


"OH MY GOD!!!" Teriak Lisa reflek saat melihat sosok pria yang sangat tidak ia sangka itu.


'Aku pasti akan di tembak mati oleh ibuku dan juga Rosé! Ini tidak berlebihan kalau kalian tahu dengan siapa aku menghabiskan malam panasku.' Debat batin Lisa memikirkan ketidak-mungkinan yang terjadi padanya.



'Aku tidur dengan GONGYOO!!!'



'Kalian harus mencatatnya dengan tulisan tebal, garis bawah bahkan kalau perlu dengan tulisan miring; agar kalian tahu kalau ini adalah sebuah hal paling besar dalam sejarah hidup seorang Lalisa manoban! Keperawanannya memang sudah diambil oleh si brengsek itu! Tapi tetap saja... ini Gongyoo!!! Gongyoo Oppa yang begitu ia idolakan! Bagaimana bisa? Ibuku akan mengadakan pesta 7 hari 7 malam sebelum akhirnya menembak mati diriku karena sudah merebut salah satu belahan jiwanya... dan Rosé, dia pun akan mengeksekusiku kalau sampai tahu aku sudah meniduri sahabat dari pria yang saat ini sedang dikencaninya; Dongwook Oppa. Sial!'



"Kau sudah kembali ke bumi?" Ujar pria di hadapannya itu. Wajah bantalnya sungguh-sungguh menawan. Otot-otot yang terlihat jelas dari lengan hingga dada bidangnya pun sukses membuat Lisa terus menerus menelan air liurnya.



"Damn! Kau seksi sekali!" Bisik Lirih Lisa yang bodohnya tentu bisa di dengar oleh pria itu.


"Kamu bahkan jauh lebih seksi, bahkan melebihi keseksianmu yang semalam." Ujarnya dengan senyuman yang berhasil menulari Lisa yang saat ini tengah terpana hebat.








🌈🌈🌈TBC🌈🌈🌈

Love MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang