Mantan

1.2K 178 54
                                    


Jantung Lisa seakan turun dan merosot hingga ke dasar perut; saat tanpa ia harapkan, dirinya malah bertemu dengan pria yang paling ingin ia hindari.

Jiyong.

Dia berdiri dengan pakaian formilnya, Party Suit koleksi Celine tahun lalu. Kenapa Lisa begitu hapal? Karena ialah orang yang memberikan pakaian itu untuknya. Dulu!

'Kenapa harus pakai Celine? Memangnya Chanel tidak punya koleksi Party Suit, apa?! Cari perhatian!' Kesal Lisa melihatnya.

Kalau kata orang, bertemu mantan yang sudah kita anggap mati itu menyeramkan. Jauh menyeramkan daripada bertemu hantu! Begitu juga yang saat ini Lisa rasakan, tubuhnya merinding, menggigil hingga rasanya lemas bukan main.

Gongyoo menarik lembut tubuh Lisa untuk berjalan mengikutinya. Berkenalan dengan beberapa koleganya yang ternyata adalah orang-orang penting di Korea. Mereka mengenali Lisa, dan ada kebanggaan di hatinya ketika orang-orang penting itu terus menerus memujinya dan mengetahui bahwa ia adalah seorang Idol yang terkenal.

"Oh... Jiyong-ssi! Kemarilah nak!" Sebuah sapaan tepat mengayun di telinga Lisa, seketika membuatnya kembali lemas tak berdaya.

Salah seorang kolega bisnis Gongyoo menarik Jiyong untuk ikut bergabung ke dalam obrolan mereka. Mata Lisa memejam, napasnya terbuang kasar dan bahunya terjatuh pasrah. Percuma untuk berlagak tidak melihat apalagi tidak mengenal. Semua orang tahu mereka berasal dari Agency yang sama. Terkutuklah Sajangnim!

"Lisa..?" Sapanya tidak tahu malu.

Mengingat situasi yang tidak memungkinkan untuknya bersikap kasar, akhirnya Lisa tersenyum dan mengangguk. "Annyeong, Sunbaenim. Apa kabar?" Ucap Lisa berbasa-basi.

"Baik. Wah aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu." Wajahnya berbinar. Berlebihan!

Sebagian dari rekan bisnis Gongyoo mulai membuka pembicaraan tentang industri musik, bisnis Agency dan segala rupa kepada Jiyong. Di tengah-tengah perbincangan itu, Lisa melihat celah untuk dirinya melarikan diri. Berbisik ke telinga Gongyoo, Lisa meminta ijin untuk ke toilet.

"Mau kuantar?" Tanyanya balik berbisik dengan suara beratnya yang terdengar seksi, Lisa hanya menggeleng sembari tersenyum meyakinkan. "Hati-hati. Aku akan di sekitar sini." Disapunya wajah Lisa dengan lembut oleh tangan besarnya. Hangat dan Lisa suka.

Setelah selesai dengan urusannya di toilet, Lisa memutuskan untuk tetap menjauh dari kerumunan itu. Berdiri tidak terlalu jauh dari posisi Gongyoo berada karena dirinya pun takut hilang di tengah Venue yang besar ini, Lisa memilih memanggil salah satu pelayan yang sedang berkeliling membawa baki minuman.

Bibirnya baru mau menyesap minuman bening cantik yang ada di tangannya, ketika seseorang dengan lembut merebut gelas miliknya begitu saja.

"Sejak kapan kau suka minuman seperti ini?" Tatapnya dengan ekspresi keruh, khas dirinya dulu ketika tidak menyukai apa yang dilihatnya.

"Bukan urusanmu!" Lisa berusaha merebut kembali gelas miliknya, namun kembali gagal.

Lisa tidak ingin menarik perhatian tamu-tamu di sekitarnya, terlebih Gongyoo. Jadi Lisa memilih membiarkan pria tidak tahu malu itu melakukan keinginannya.

"Untuk apa Oppa kemari? Pergilah. Kekasihku nanti bisa salah paham!" Lisa menatap sinis kearah Jiyong.

"Jadi benar kalian berpacaran?" Tanyanya seakan heran dengan keputusan Lisa.

Jiyong bertanya lebih lanjut. "Bagaimana bisa kau berpacaran dengannya? Sejak kapan kalian mengenal? Apa ternyata di belakangku pun kau sudah berselingkuh dengannya?"

Love MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang