Hari-hari setelah hubungannya kandas, Lisa habiskan dengan sibuk mencari pundi-pundi uang. Fokusnya saat ini harus berorientasi pada karirnya yang sedang cemerlang, mendapatkan banyak job solo dan berakhir dengan saldonya yang akan kian menggunung.
'Uang tidak akan berkhianat, Uang akan selalu setia pada pemiliknya dan akan selalu total dalam membahagiakannya.' itu adalah prinsip Lisa.
Lisa pun kini menjadi malas jika harus datang ke YG belakangan ini. Bukan karena itu akan berpotensi untuk bisa bertemu dengan Jiyong ataupun dengan Jennie di sana, Tetapi lebih karena dirinya yang harus melihat tatapan iba dari hampir semua orang yang berpapasan dengannya.
'Hello? Aku baik-baik saja, sungguh!!!' Ingin sekali Lisa berteriak satu persatu di telinga mereka. Perpisahannya dengan Jiyong tentu menyesakkan, terlebih tidak lama dari itu; ketika berita Dispatch yang berhasil membongkar hubungan mereka. 'Hebat, bukan? Yang selama 3 tahun bersama denganku berhasil di tutup rapat oleh YG, namun yang baru seumur jagung bisa dengan mudah kecolongan... Semesta mungkin lebih mendukung mereka!' Getir batin Lisa.
Lisa sedih sudah. Lisa menangis pun tentu sudah. Namun saat ini Ia sudah benar-benar melupakan hal itu. Baginya kehilangan pria itu sekarang jauh lebih baik jika di bandingkan dirinya yang harus menghabiskan lebih banyak waktu bersama pria yang jelas-jelas tidak baik untuknya.
Oleh karenanya, malam ini Lisa memutuskan untuk datang ke pesta ulang tahun Jennie. Lisa akan berhenti memghindar, namun Lisa pun menolak untuk menjadi tokoh Protagonis. Tidak, Lisa tidak suka menjadi lemah apalagi harus terlihat lemah.
Pesta ulang tahunnya diadakan secara private, hanya anggota keluarga dan sahabat-sahabat terdekatnya saja yang di undang. Dan untungnya Lisa masih masuk ke dalam list tamu; meski sebenarnya sudah jelas bahwa Jennie tidak mungkin menganggap Lisa sebagai sahabatnya, bukan? 'Sahabat macam apa yang menusuknya dari belakang?!'
Lisa ingin membalas dendam, Ia ingin memberi pasangan itu pelajaran. Jadi tanpa rasa bersalah Lisa membawa serta teman-temannya, mengajak teman-teman Jiyong yang sudah begitu akrab juga dengannya dan bahkan para dancer YG yang jumlahnya tidak sedikit. Lisa pun kini sudah berdandan dengan sangat maksimal, ia harus terlihat cantik menawan bahkan harus mengalahkan si Ratu pestanya.
'Oh jahatnya aku... tunggu, ini baru menu pembuka...' Batin Lisa tertawa.
"Kau yakin baik-baik saja, Lisa-ya?" Rosé sudah menanyakan hal itu entah untuk yang keberapa kali, lengkap dengan tatapan khawatir pada sahabatnya itu.
"Its okay not to be okay, Darling." Lisa menjawab Rosé dengan kata-kata dari sebuah judul kdrama favoritnya.
"Lisa-ya... berhenti tersenyum menyeramkan seperti itu!" Rosé bergidik ngeri.
"Semuanya sudah siap?" Lisa mengabaikan Rosé dan kembali menoleh kearah rombongan yang di bawanya. Mereka semua terlihat gugup karena tahu akan menjadi tamu tidak di undang, namun mereka lebih takut karena membayangkan Lisa yang akan marah pada mereka jika permintaannya itu tidak dituruti.
"Kami sudah siap. Kau tenang saja!" Mino yang memang menjadi komando dari teman-temannya itu terlihat begitu bersemangat.
"Ok. Kita masuk sama-sama sekarang, kasihan yang ulang tahun kalau kita datang terlambat."
Semua orang tidak ada yang berani membantah, mereka semua sudah terlihat seperti pasukan yang siap datang untuk bertempur. Merapikan penampilannya sekali lagi, Lisa memastikan dirinya sudah tampil dengan begitu memukau di hari bahagia sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Money
General FictionL.M Mungkin orang akan mengira inisial itu untuk Lalisa Manoban. Namun, tanpa banyak orang tahu; L.M adalah inisial untuk tujuan hidup seorang Lisa, L.M adalah Love Money! UANG! Satu kata kramat itu yang selalu Lisa anut. Hanya 4 huruf itu yang ada...