Mobil mulai berjalan dengan perlahan meninggalkan tempat pesta. Aura gelap di samping Lisa kini mulai mengalirkan hawa panas yang membuat Lisa harus berpikir beribu kali untuk berani menoleh dan memastikannya.
Dari ekor matanya, Lisa dapat melihat Gongyoo yang tampak menyilangkan tangan di dadanya. Dia bahkan tidak berbicara apapun pada Steve; tidak seperti biasanya dia memberi intruksi kalau ingin mobilnya segera melaju. Lisa tahu bahwa ada yang tidak beres saat melihat kegugupan wajah Steve dari kaca spion tengah.
Lisa menghela napas. Memberanikan diri untuk melihat kearah Gongyoo. Ekspresinya tidak sekeras tadi, namun kini wajahnya tampak merengut. Rahangnya mengeras. Kaki kanannya menumpangi kaki kirinya terus bergerak dengan statis. Membuat Lisa yang tengah takut harus semakin menghimpitkan tubuhnya hingga ke sudut jok mobil.
Hembusan napas berat dan kasarnya sontak membuat Lisa dan Steve tersentak. "Kenapa tidak bilang kalau kalian masih akrab?" Tanya Gongyoo tiba-tiba dengan suaranya yang dingin.
Lisa tidak tahu harus menjawab apa. Menyangkal pun rasanya tidak perlu, mengingat hubungannya dengan Gongyoo pun hanyalah sebatas perjanjian belaka. Lisa akhirnya memilih diam.
"Teman dekat?" Cibirnya. "Kurasa aku berhak tahu seperti apa hubungan kalian itu?! —Ingat perjanjian kita, Kita dilarang menjalin hubungan dengan orang lain selama kontrak berlangsung."
Kalimat tanya Gongyoo penuh dengan isyarat tuduhan di dalamnya. Lisa mengernyit dan menatapnya tanpa pikir panjang. "Tolong Oppa bertanya dengan sopan!" Sungut Lisa.
"Aku tidak sopan?!" Serunya.
"Apa namanya kalau tidak sopan? Oppa menuduhku, bukan bertanya!"
"Aku tidak menuduh! Aku bertanya!"
"Kenapa sekarang Oppa marah?!"
"Aku tidak marah!"
"Tidak marah tapi kenapa membentak?!" Lisa bersungut-sungut sembari membuang muka.
Hening....
Kini dengan suara yang sedikit melembut Gongyoo kembali membuka pembicaraan. "Aku hanya bertanya kejelasan hubungan kalian, aku tidak mau akan ada masalah baru di saat perjanjian kita ini belum selesai. It's simple as that!"
'It's simple as that, apanya? Bukannya dia pun tidak pernah menceritakan tentang masa lalunya, bagaimana dan dimana para mantan-mantan kekasihnya? Aku tidak pernah mempersoalkan itu! Dasar Pria egois!'
"Kau tidak mau cerita?" Tanyanya lagi namun kini dengan nada gusar.
"Nanti saja kalau sudah sampai rumah." Ucap Lisa malu sekaligus tertekan karena ada Steve yang mendengar perselisihan mereka.
"Sekarang saja. Aku tidak akan marah. Kalau cerita sekarang, semua beres dan sampai rumah kau bisa langsung istirahat."
Lisa mendesah. Sepertinya memang dirinya akan selalu kalah jika berdebat dengan pria keras kepala di sampingnya. "Hubungan kami sudah berakhir, kurang lebih sebulan yang lalu(?) Tepatnya sebelum aku bertemu dengan Oppa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Money
Aktuelle LiteraturL.M Mungkin orang akan mengira inisial itu untuk Lalisa Manoban. Namun, tanpa banyak orang tahu; L.M adalah inisial untuk tujuan hidup seorang Lisa, L.M adalah Love Money! UANG! Satu kata kramat itu yang selalu Lisa anut. Hanya 4 huruf itu yang ada...