10┊H-1

299 125 108
                                    

﹝selamat membaca﹞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

﹝selamat membaca﹞

"MERCON IH ULAH POHO MERCON, PETASAN," teriak Haidar.

Jevan mengangguk dan melesat pergi dengan motornya.

PLETAK. "Ari maneh keur naon petasan? Kalo rumah aing kebakar gimana," kata Joa.

"Kalem atuh, gue udah pro."

Kurang lebih sebelas jam lagi menuju tahun baru 2021, sekaligus hari ulang tahun Maia. Katanya, mereka mau pesta di rumahnya Joa.

Haidar merebahkan dirinya di sofa. Rumah temen berasa rumah sendiri. "Sepi gini. Pada ke mana sih."

"Bunda sama Bang Thama lagi belanja buat bikin kue, Ningning lagi ngajak Aya pergi. 'Kan kita mau buat surprise anying."

BRUK. "Bukannya bantuin malah leha-leha, lu mau gue geleng pake mobilnya Bang Thama?" Joa menendang sofa yang ditiduri Edar.

"Ini teh lagi ngumpulin tenaga wa."

• • •

"Joo Dan Tae setan, gila dia jahat banget, ya ngga, Ay?"

Yang ditanya hanya diam. Maniknya menatap layar laptop, namun, pikirannya entah pergi ke mana.

Ningning menggoyang-goyangkan lengan puan di sebelahnya, "Ay, ih gue nanya ngga dijawab."

Maia mengerjapkan mata dan melirik Ningning, "Ah, maaf, ngga denger," kekehnya.

"Ngaku lu mikirin apaan?"

"Ngga, ngga mikirin apa-apa. Lanjut nonton lagi aja."

Layar laptop ditutup perlahan, lalu Ningning pun merebahkan dirinya seraya menatap langit-langit kamar. "Kalo ada unek-unek tuh dikeluarin, jangan dipendem. Ngga enak tau kalo disimpen sendiri."

Maia yang mendengarnya pun hanya memainkan jari. "Itu ... lagi bingung aja." Ia menghela napas.

"Gue tuh pernah denger sesuatu dari suster di rumah sakit. Tiba-tiba kepikiran lagi sekarang," lanjutnya.

Ningning mendengarkan. Ia membiarkan Maia bicara apa yang dia mau, jadi sejak tadi hanya manggut-manggut saja.

"Kalo orang koma tuh katanya suatu saat bisa koma lagi."

Sontak Ningning bangkit dari posisinya yang telentang menjadi duduk. "Itu mah ngadi-ngadi kali mereka. Di drakor aja ya orang koma bisa hidup baik-baik aja kok. Nih buktinya sekarang lu sehat."

Lagi-lagi Maia menghela napas, "Iya kan suatu saat, bukan sekarang."

"Heh ngga boleh gitu. Amit-amit dulu."

Taruni dengan hoodie tosca itu pun membenarkan posisi duduknya.

"Nih ya, lu itu hidup dikelilingi orang baik, termasuk gue, ahay. Ada Bunda, orang paling baik hati sejagad raya, ada cowok lu si Joa sama temen-temen gobloknya. Meski otaknya rada sengklek, tapi mereka temen yang layak disebut temen."

"Bang Thama juga, gila dia udah nganggep lu adiknya sendiri. Ngga usah mikirin yang aneh-aneh, ya? Kita semua pasti jagain lu, ngga usah takut. Pasti tuh suster cuman lagi ngegosip aja, ngga ada kerjaan kali mereka."

Ningning menepuk pundak temannya pelan, "Sudahi galaumu, mari halu bersamaku."

﹝bersambung﹞

alo akang/teteh yang kasep/geulis, bintangnya jangan lupa dipencet ya ( ◠‿◠ )

nih, aku kasih bintang juga deh buat kamu (っ'-')╮=͟͟͞͞☆

Eunoia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang