17

629 263 210
                                    

Happy reading

_

Hari ini adalah hari terakhir siswa-siswi kelas 12 SMA LENTERA BANGSA melaksanakan ujian akhir sekolah. Setelahnya mereka bersorak ria dan hanya tinggal menunggu hari pelepasan.

Dan ya.

Angga tidak lagi menjemput Zalya di sekolah semenjak ancaman yang dibuat Zalya beberapa hari lalu, ancaman itu sangat ampuh untuknya. Sebegitu takutnya Angga apabila Zalya benar-benar dengan perkataannya.

Zalya juga sudah menjelaskan kepada Audrey perihal perjodohannya. Kini Zalya di antar pulang oleh Devan, tidak ada perbincangan selama perjalanan. Dan pada akhirnya Devan pun Angkat bicara.

″Jadi, kan, ke rumah?″

″Jadi dong insyallah, aku juga udah kangen banget pengen masak bareng lagi sama Mama kamu." Zalya antusias.

″Iya, aku juga kangen masakan kalian. Besok lusa aku jemput, ya." Devan tak kalah bersemangat.

″Okay. Eh, mau masak apa? Biar nanti ke Supermarket dulu beli bahan-bahannya.″

″Aku lagi kepengen makanan yang asem, pedes, manis, gitu. Gimana kalo bikin rujak aja?"

″Kamu ngidam?″

Devan malah tergelak. "Gak gitu juga kali, Cot.″

″Ya abis kemauannya kaya orang yang lagi ngidam aja. Masak apa ih cepet!″ tanya Zalya. ″Makanan yang mengenyangkan, Van, jangan bikin makanan yang bikin sakit perut! Udah tahu kamu tuh kalo uda dibuatin petisan atau semacamnya suka kayak orang kesetanan aja, kan aku gabisa makan banyak kalo terlalu pedes,″ keluhnya.

″Ga enak ih kalo makanan gaada pedes-pedesnya sama sekali, apa lagi kalo petisan ga pedes. Ish, yang dirasa apanya kalo bukan pedesnya?″ sungut Devan.

″Ish, serah kamu,″ timpal Zalya. ″Eh, bikin sup iga gimana, mau ga?″ lanjutnya.

Not bad″ jawab Devan.

″Oke kalau begitu—″

TINNN TINNN TINNNNN!

Suara klakson mobil mengalihkan mereka.

"Allahhumma Lakasumtu.″ Zalya terkesiap sampai ia latah.

″Bangke, apaan dah, ini mobil! Jalan masih luas, woy!″ gerutu Devan pada mobil yang baru saja mengklakson dan tak lama mendahuluinya.

Zalya mendelik, dipandanginya mobil yang baru saja melewati dirinya lamat-lamat. Dan beberapa detik kemudian ia tersadar bahwa mobil yang baru mendahuluinya adalah mobil milik Angga.

Om-om gila! —umpatnya menghardik.

Zalya turun dari motor yang ditumpanginya setelah sampai di tempat biasa ia di antar-jemput oleh Devan.

"Take care, di jalannya jangan ngebut-ngebut!" peringat Zalya.

"Siap, aku pulang ya. Dah."

"Bye bye."

Gadis berseragam putih abu itu mengambil earphone dari dalam sakunya kemudian menyumbatkannya di telinga. Ia mulai melangkahkan kakinya sambil mendengarkan alunan lagu yang terhubung dengan IPod-nya.

Without You [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang