Jangan lupa vote yaw\(^-^)/
"Assalammu'alaikum," salam Zalya diakhiri dengan decakan karena melihat sosok Angga bersama Milka di ruang tv. Kedua orang itu menoleh ke sumber suara.
Zalya mendatangi Milka.
Gadis itu sebenarnya enggan sekali mendekat ke arah ruang tv itu karena ada Angga di sana, tapi mau bagaimana lagi dia harus bersalaman pada Mamanya.
Gadis itu meraih tangan Mamanya, lalu ia mencium lembut.
"Dari mana aja, Dek? Lama banget," tanya wanita paruh baya itu.
"Hehe, biasa, Ma. Mama kayak gatau aku aja, deh," jawabnya. "Main ,Ma, sama Audrey, Hellena," lanjutnya sambil melirik Angga dengan tatapan yang memiliki arti. Angga balik menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di tebak olehnya.
Milka hanya ber'oh ria.
"Yaudah Adity mau ke kamar ya, Ma," pamit Zalya, namun Milka menahannya.
"Kamu gak salaman dulu sama Angga? Salaman dong biar nanti jadi istri sholehah, salaman, gih." Zalya melotot mendengarnya lalu menengok ke arah Angga dengan geli.
"Nanti aja dong, Ma, kan belum—" Ucapannya terhenti.
"Dek!" titahnya sekali lagi.
"Ma!" rengek Zalya. Lalu Milka menyuruhnya dengan sebuah tatapan.
Gadis itu hanya bisa pasrah saja.
Sebelumnya ia sempat menghela dan tak lama akhirnya ia menarik lengan lelaki tersebut lalu menciumnya sebentar. Di sana terlihat Angga mengembangkan senyumnya sebelum akhirnya ia kembali datar lantaran Zalya sudah berpaling kepadanya.
"Udah, Adity ke kamar." Gadis itu merotasikan bola matanya.
"Tantee!" panggil Bilqis yang baru keluar dari kamar bersama Intan dan Nando.
Zalya mendengus lagi-lagi seseorang menghentikannya.
"Tante, tadi sama siapa? Kok, sama cow—" Zalya langsung membekap mulut anak kecil itu dan menyeret gadis kecil itu menuju kamarnya.
"Hihi, aku mau ngajak Bilqis main di kamar aku, bye bye semua!" ucapnya dan meninggalkan ruangan itu bersama Bilqis yang diseret olehnya.
Milka, Intan, dan Nando memandangnya heran. Tapi tidak dengan Angga yang sudah tahu ada apa dengan gadis itu.
"Mungkin dia mengsalting, tadi nyium tangan Angga," duga Milka.
Intan dan Nando berpaling ke arah wanita paruh baya itu dan terpaut ekspresi tanda tanya.
_
Pukul 9 malam Zalya menghabiskan waktunya bersama Devan, dengan cara menghubungi lewat panggilan vidio.
Hahaha itu sih sok'soan. jadi
Ngabisin waktu sama toilet ,deh.Zalya terpingkal-pingkal mendengar pengakuan Devan di vidio call yang sedang mengalami sakit perut akibat makan petisan yang di buat Zalya di siang hari tadi, dan itu membuat Devan kewalahan bolak-balik kamar mandi.
Dasar pacar laknat, ya, anda.
Tapi cantik wloe
Lagi laknat tidak akan cantik.
Idih orang cantik mah cantik
aja, lagi keadaan apapun juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Without You [OPEN PO]
Teen Fiction(young-adult fiction) Siapa sangka orang yang pernah ia tumpahi es krim tepat mengenai dadanya itu bisa-bisanya dijodohkan dengannya. Kala mengetahui itu Zalya frustasi dibuatnya. Selain menjengkelkan dan tua untuknya, lelaki itupun selalu narsis h...