6. Cookies Karakter -B-

60 11 1
                                    

Berlian mengambil lima handuk dan lima pasang pakaian tanpa persetujuan siapapun. Pikirannya saat ini adalah bagaimana semua kekacauan di dapur juga pada anak-anak itu bisa dibereskan sebelum jam 18.00, atau jam pulang kantor Johnny.

Berlian kembali ke lantai satu, di kamar mandi masih terlihat para bocil masih melanjutkan permainan siram-menyiram.

"Wooyy dingin woyy hahaha"

"Reihan kena mata aku tauu.. hiks"

"Yahh cengeng banget sih Andy, Hahaha"

"Sini aku siram juga ya kamu"

"Awas ya kamu, sini... siniiiii"

Kegaduhan kembali terjadi di dalam kamar mandi yang cukup luas itu. Cukup luas karena sebenarnya bisa diisi dengan 20 orang sekaligus. Kelima anak-anak yang di dalam pun, masih bisa leluasa berlarian seperti saat ini.

"Udah ayo mandi, 15 menit belum kelar mandi Kakak laporin Papanya Reihan biar kalian gak dibolehin main disini lagi" Ancam Berlian dengan menaruh kelima handuk. Sedangkan lima baju tadi, Berlian menaruhnya di ruang tamu.

Ancaman Berlian tak sepenuhnya di turuti, namun setelah Aska menjadi yang pertama keluar dari kamar mandi dengan bersih, yang lainnya pun ikut keluar.

Mereka berlima mulai memakai baju ganti yang telah disiapkan Berlian sebelumnya. Selain sibuk membersihkan dapur dan seisinya, Berlian juga dalam beberapa menit sibuk mengecek ponselnya.

"Sebentar ya bi, saya ambil makanan anak-anak dulu"

Berlian sengaja memesan makanan melaluik ojek online tanpa menanyakan menu apa yang mereka inginkan.

"Nih di makan dulu, setelah itu harus di depan Tv aja. Dilarang kemana-mana sampai orang tua kalian jemput" Berlian menaruh tiga kantong plastik yang berisikan...

"Nasi padang?" Jaiden mengerutkan alisnya.

"What is nasi padang?" Leo bertanya heran dengan memperhatikan isi kantong plastik tersebut.

"Kaaakkk... Mekdi dong Kak" rengek Reihan

"Iya Kak, mekdi aja lebih enak"(Aska)

"Gak ada, nasi padang atau kalian kelaparan?"

Akhirnya menurut, yang awal malas untuk makan namun satu bungkus penuh pun mereka habiskan.

"Wahhhh kenyaang" Jaiden merebahkan tubuhnya di sofa setelah mencuci tangannya. Disusul yang lain.

"Enak juga ya Nasi padang, besok aku beliin juga buat Mami Papi" Leo girang, mungkin ini pertama kalinya bagi dia.

Melihat ke lima anak laki-laki yang sedang asik merebahkan tubuh di sofa, Berlian menghampiri mereka dengan membawa cookies karakter yang masih bisa diselamatkan dan telah ia hiasi.

"Ayo di makan, sambil nunggu jemputan kalian"

"Yeaaayy!! Keren cookiesnya" Andy dengan girang mengambil satu cookies.

"Yeaaayy!! Keren cookiesnya" Andy dengan girang mengambil satu cookies

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku yang astronaut biar keren!!" (Reihan)

"Aku jugaaaa" (Leo)

"Yaahh aku gak kebagian astrounautnya" Jaiden dan Aska yang tak mendapatkan karakter astronaut mengsedih, cemberut.

Berlian bukannya tak disana, hanya saja Berlian sedang menata pikirannya untuk membiarkan berfikir bagaimana baiknya jika mereka akan berebutan seperti saat ini.

"Kak Berlian, aku mau astronaut juga" pinta Jaiden menarik-narik lengan Berlian.

"Jaiden... astronautnya gak ada lagi tadi banyak yang patah. Roket aja mau?" sebisa mungkin Berlian membujuk Jaiden, namun Jaiden tetap menggeleng.

Berlian menggaruk tengkuknya yang tak gatal, berusaha berfikir lebih keras lagi.

"Jaiden anak baik, anak cakep... roket aja ya? Besok-besok kakak bikinin yang astronaut. Lagian kalau gak ada roket kan astronaut gak bisa ke luar angkasa" Akhirnya Jaiden luluh juga.

"Tapi suapin ya kak?" Berlian mengiyakan permintaan Jaiden.

"Aaaa... roketnya terbang... Aaaaa aaamm" Berlian menyuapi Jaiden cookies tersebut dengan ditonton keempat bocil yang lain.

"Aku juga mau di suapin kak" pinta Aska.

"Sini..." Saat Berlian ingin mengambil cookies pada piringnya, piring tersebut diambil alih oleh Reihan, dibawa ke kamarnya.

Hening untuk beberapa saat, karena saat ini semuanya menaruh atensi pada Reihan yang dengan wajah dingin menaiki tangga menuju kamarnya.

"Sebentar ya, Kakak samperin Reihan dulu. Nanti kalau kalian dijemput, minta tolong Bi Ani atau Pak Jamal di depan ya" Keempatnya mengangguk.

Tok tok tok!!

"Reihan! Kak Be masuk ya" Teriak Berlian dari depan pintu kamar Reihan.

"Gak usah, aku mau sendiri. Kakak main aja sama temen-temen aku" Reihan berteriak dari dalam kamar.

.....

"Kamu marah sama Kak Berlian?" Reno dan Reihan saat ini tengah makan malam bersama.

Sebelumnya Berlian sempat menceritakan kejadian Reihan dan teman-temannya saat di dapur hingga sikap Reihan yang berubah dingin dan ingin sendiri saja di kamarnya.

"Iya, Kak Berlian lebih perhatian sama Jaiden dan Aska"

"Kamu cemburu?"

"Enggak, aku cuma gak suka aja calon Mama aku perhatiannya sama yang lain"

Reno hanya menggelengkan kepala, menurutnya jelas Reihan cemburu karena Berlian memberikan perhatian pada orang selain Reihan.

Usai makan malam, Reno mengantar Reihan dan menemaninya untuk beberapa saat sampai Reihan mengantuk. Inilah kebiasaan Reno untuk lebih banyak mengobrol dengan anak semata wayangnya. Menebus waktunya yan lebih banyak mengurus pekerjaan dari pada anaknya.

"Reihan, katanya kamu mau Kak Berlian jadi Mama kamu? Kenapa kamu usilin juga?"

Reno berbaring menghadap Reihan disebelanya, tangannya mengelus puncak kepala Reihan lembut.

"Tetep dong Pa, Kak Berlian harus di tes mental dan kesabarannya" jawab Reihan enteng.

"Kalau Kak Berliannya nyerah dan mengundurkan diri karena gak tahan sama kelakuan kamu, gimana?" Reno memicingkan matanya, menunggu jawaban Reihan yang terlihat sibuk berfikir.

"Lagian aku usil cuma segitu doang kok Pa, enggak parah kayak Tante Fera, Bianca, Tania dan yang lain"

"Hmm, kalau kamu usil terus gimana Papa mau dapet istri, Reihan" Batin Reno.

"Yaudah ayo tidur, besok kamu sekolah"

Final, untuk kejadian hari ini Reno masih memakluminya. Reno pikir, Reihan memang butuh banyak perhatian karena sejak kecil ditinggal oleh Mamanya. Jadilah Reihan yang banyak tingkah.

○○○○○

20/07/2021

Note: Double publish hehe. Menerima kritik dan saran melalui komen, DM instagram atau tiktok hehe. 😁💚

AKU SIH YES!! || Johnny Suh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang