8. Hanging Out

57 9 2
                                    

Hari ke-5 🎉

Kali ini, Berlian ditemani Reno untuk menjemput Reihan dan teman-temannya di sekolah. Tentu Reihan belum mengetahui tentang hal ini, Reno akan memberikan kejutan padanya.

"Mas Reno beneran gak ada kerjaan kan?" Berlian kembali memastikan.

"Iyaaa Berliaaaannn... aku udah jawab 10x loh"

Reno dibuat gemas oleh tingkah Berlian, ingin sekali ijab qabul sekarang. Tapi anaknya, masih butuh waktu untuk menguji Sang Wanita.

Sesampainya di depan sekolah.

"LOH?? PAPAAA??"

Reihan berlari memasuki mobil, setelah melihat Reno yang melambaikan tangan dari kursi kemudi.

Seperti biasa, ketiga temannya selalu bak anak itik yang mengikuti dari belakang. Wkwkwkwk

"Kok gak bilang mau jemput Reihan?"

"Surepriseeeee"

"Asiiikkk, timezone nih?"

"Boleh" sejurus kemudian, Reihan dan para bocil asik menari kegirangan.

Reihan, Aska, Jaiden dan Andy asik dengan permainan-permainannya. Dari jauh, dua orang dewasa duduk bersebelahan memantau mereka sambil meminum kopi.

"Kenapa liatinnya gitu?" Tanya Reno, yang merasa gadis disebelahnya meliriknya sejak beberapa menit lalu.

"Eh-enggak..."

Berlian kembali menyesap minumannya, namun masih mencuri-curi melirik Reno.

"Ada apa Be? Kamu mau ngomong sesuatu? Atau mau tanya sesuatu?" Reno memutar posisi duduknya hingga menghadap Berlian.

"Hehe, keliatan ya mas?"

"Banget"

Senyum Reno mengembang melihat sifat Berlian yang polos ditambah dilihat dari sisi manapun, Berlian terlihat sangat... Cantik.

"Em.. em... i-ituu mas..."

Reno mengangkat sebelah alisnya, tak sabar rasanya menunggu perkataan Berlian yang menggantung.

Mata mereka bertemu, seolah kedua insan tersebut sedang menghubungkan sesuatu melalui tatapannya.

"PAPAAAAA" bak suara toak masjid yang dekat dengan telinga, suara Reihan sontak membuat  minuman bergelas plastik yang digenggam Berlian terlempar ke arah Reno.

"Ma-mass...." Berlian dibuat shock lagi, setelah mengetahui isi dari gelas yang lepas dari tangannya telah membasahi hampir seluruh bagian wajah dan baju Reno.

"Maaf mas, maaf" Berlian sibuk mencari apapun benda baik kain atau tissue di dalam totebag yang ia bawa sekarang. Namun nihil.

"Bentar mas, aku cari tissue dulu. Sekalian cari baju ganti buat Mas Reno"

Sebelum pergi, Reno menahan tangan Berlian.

"Enggak usah Be, biar aku aja"

"Eh jangan dong mas, kan ini salah aku"

Reno terseyum, dengan mengabaikan Reihan yang sejak tadi berdiri disampingnya, Reno terang mengelus punggung tangan Berlian bermaksud menenangkan.

"Udah gak papa, kamu jaga anak-anak aja"

Berlian mengangguk menurut. Barulah keduanya sadar Reihan dengan menyilangkan kedua tangan di dadanya sambil berdecak lalu menggelengkan kepala heran pada keduanya.

"Udah pacarannya?" Protes Reihan.

"Hmm mulai cemburu nih anak" Batin Reno.

"Reihan, lain kali gak boleh ngagetin kayak gitu ya. Lihat nih, baju Papa jadi basah gini"

AKU SIH YES!! || Johnny Suh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang