Chapter 15 - Far From The Plan

1.5K 327 20
                                    

Author's POV

Sebuah restoran Italia menjadi tujuan (Y/n) dan Gojou saat ini. Setelah Gojou menangkap tubuh (Y/n) yang berniat untuk melarikan diri, lelaki itu tiba-tiba mengajaknya ke mari. Tentu saja (Y/n) tidak bisa menolak. Pasalnya gadis itu tidak memiliki alasan yang hebat dan akurat terkait masalahnya saat ini. Otomatis, (Y/n) pun harus mengikutinya.

Sebelumnya, Fushiguro telah kembali ke asrama. Ia disuruh beristirahat karena luka-luka di wajahnya itu yang masih perlu dikhawatirkan. Sangat disayangkan (Y/n) tidak bisa melihat bagaimana wajah lelaki itu ketika ia sedang terluka secara langsung.

Menyadari pikirannya mulai kacau, (Y/n) pun menggelengkan kepalanya. Ia berusaha menghapus pikiran-pikiran liarnya tentang Fushiguro yang berada di dalam kepala.

"Are? Kau tidak ingin makan? Baiklah, aku tidak akan memesankan makanan untukmu."

Suara Gojou yang duduk di hadapan (Y/n) mengejutkan gadis itu. (Y/n) sontak menatapnya.

"A-Aku ingin makan! Maaf, tadi aku melamun," tandas (Y/n) cepat. Tentu saja, perutnya sejak tadi telah minta untuk diisi. Ditambah ia juga belum sarapan.

"Oh, baiklah~"

Gojou menambahkan satu pesanan makanan yang sama dengan yang sebelumnya ia pesan. Melihat hal itu, (Y/n) memicing curiga. Orang yang duduk di depannya itu sama sekali tidak pernah berbuat baik pada orang lain. Oh, mungkin pernah, namun tidak diperlihatkan pada anime-nya. Ya, (Y/n) mencoba untuk positive thinking meskipun ia tahu akan sangat sulit.

Seorang pelayan datang dengan minuman yang telah mereka pesan. Ia meletakkannya ke atas meja. Setelah mengucapkan terima kasih, pelayan itu pun pergi.

"Jadi, teknik jujutsu apa yang kau kuasai?"

Dengan sedikit terkejut, (Y/n) yang tengah meminum jus melonnya tersedak tiba-tiba. Masih sambil terbatuk-batuk pelan, ia pun berpikir. Benar juga, teknik jujutsu apa yang ia kuasai? Selama ini ia selalu menggunakan Senjata Kutukannya dan mengandalkan Clove. Namun, apakah Clove termasuk teknik jujutsu untuk membasmi para roh terkutuk? Jika ya, lalu disebut apa lelaki itu?

"Sepertinya kau masih tidak tahu bagaimana menjawabnya, ya," ujar Gojou setelah cukup lama (Y/n) terdiam.

Gadis itu pun tak menyangkalnya. Toh ia juga benar-benar tak tahu bagaimana menjawabnya. Namun, entah keberanian dari mana yang ia dapatkan, suaranya pun tiba-tiba keluar.

"Aku selalu menggunakan Senjata Kutukan."

"Ah, Senjata Kutukan."

Di dalam kepala Gojou, pikirannya hanya tertuju pada satu orang.

"Mengapa kau ingin tahu tentang itu?"

Belum sempat (Y/n) mencegah dirinya untuk bertanya demikian, bibirnya sudah bertindak lebih dahulu. Gadis itu pun mengumpat kebodohannya dalam hati. Merutuki dirinya yang selalu berkata blak-blakkan.

Namun, Gojou malah terkekeh. "Hanya ingin tahu karena aku adalah Sensei-mu. Itu saja."

"Sensei? Sejak kapan kau menjadi Sensei-ku?" balas (Y/n).

Oke, saat ini (Y/n) sudah terlanjur blak-blakkan. Maka dari itu, ia langsung melanjutkannya tanpa sisa dan berpikir dua kali. Meskipun ia khawatir Gojou tidak akan mengatakan hal tersebut lagi. Tunggu, untuk apa (Y/n) khawatir? Bukankah selama ini yang ia inginkan hanyalah menjauh dari Gojou dan juga yang lainnya? Seharusnya hal ini adalah suatu kemajuan. Ya, ia yakin seperti itu.

Tidak sesuai perkiraan (Y/n), Gojou hanya tersenyum santai. "Kau itu lucu, ya."

(Y/n) harus mengakui, Gojou benar-benar orang yang aneh. Setelah ia bertemu dengannya langsung, kini (Y/n) pun tahu.

━━ # . 'Dancing in the Shadow ✧ Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang