" jadi kau mengikuti ide kami? " tanya Emma sekali lagi
" tentu saja Emma " kata Aya sambil tersenyum, Aya juga menggendong Sherry
" Mama!!! " mark berteriak semua menoleh ke arah nya
" ada apa sayang? " kata mama sambil mensejajarkan tingginya
" Naila! Kami terpisah di hutan! Mama bagaimana ini?! " Mark terisak, mama mengelus lembut kepalanya lalu mengeluarkan jam dari kantong nya
" kalian tunggu disini ya " mama berjalan ke arah hutan, Mark masih panik tapi Emma menenangkan nya
Tidak lama mama kembali dengan Naila di gendongan nya
" mama cepat sekali " batin Norman
" Dia seperti tau letak kita " batin Emma
" mama kembali, Naila hanya lelah, ayo semuanya kita masuk " kata mama anak anak lain nya masuk, meninggalkan 4 jenius di luar
" kenapa mama menemukan Naila dengan sangat cepat " Tanya emma
" dari dulu, kita tak pernah bisa menang bermain petak umpet dengan mama " Lanjutnya
" mama seperti tau pasti keberadaan kita " kata Norman
" mungkin itu pelacak nya? " tanya Norman, semua nya terdiam-- dan berfikir
" iya, aku rasa itu bukan jam " kata Ray
" aku lebih merasa kalau itu adalah pelacak, mama melihat itu dan menemukan kita seketika " kata Ray lagi
" apa pelacaknya ada di baju kita? " tanya Emma sambil meraba baju nya sendiri
" kalau ada di baju, kita bisa pergi dengan mengganti baju kan? " kata Emma
" kurasa itu ada di tubuh kita " kata Ray dan Norman bersamaan
" tapi dimana? " semuanya berfikir lagi
" menurut mu dimana Aya? " tanya Emma, Norman dan Ray menoleh ke Aya
" hm~ ntah lah " kata Aya santai
" ayo lah serius sedikit " kata Ray
" baiklah " hawa di sekitar Aya seketika berubah, tadinya damai tiba tiba mencekam
" aku akan serius, aku meminta ini dari kalian " kata Aya, trio Angkasa diam mendengarkan
" jangan bawa bawa aku dalam diskusi kalian " katanya
" ha? Kenapa? Kalau kau tidak ikut bagaimana kau tau rencana nya? " Tanya Emma
" rencana kalian adalah melarikan diri dari sini dengan semua orang " kata Aya
" aku sudah tau, jadi aku hanya akan ikut saat operasi pelarian di mulai " sambung Aya
" dan aku ingin Mama mencurigai Emma, Norman dan Ray saja " kata nya dengan senyum
" TUNGGU! KENAPA KAU SEPERTI ITU! APA KAU INGIN KAMI TERTANGKAP?! " Norman meninggikan suaranya, dia tak keberatan dengan mama yang menuduhnya, dia keberatan karna Emma juga di tuduh
" pfft-- ya aku hanya menggunakan otak ku " kata Aya
" jadi, aku ikut pelarian, namun jangan libatkan aku dalam diskusi ini, lalu jangan bilang pada siapa pun kalau aku mengetahui kebenaran panti ini oke? aku masuk duluan ya " Kata Aya, dia tersenyum namun sedikit mengerikan,senyuman yang sama seperti mama
" baiklah, kita tak mengajaknya " kata Ray
" apa dia anak kandung mama? " Gumam Emma
" kurasa " kata Norman
KAMU SEDANG MEMBACA
ℳᥲ᥉k [ Ꭲ⅌Ɲ ㄨ Ꭱꫀᥲdꫀɾ ]
FanficDia yang tau kebenaran tentang tempatnya selama ini, rasa takut, sedih, khawatir semua nya tercampur aduk dalam hati dan pikiran nya. Sudah lama sekali dia tau tentang kebenaran nya, namun dia masih bisa berpura pura tersenyum dan menikmati hari di...