8. Berhasil

721 97 2
                                    

Setelah Aya pergi keadaan rumah sangat sepi, semua anak memutuskan untuk tidur lebih cepat

Ray berada di perpus, pergi ke sisi paling gelap dan duduk di pojok

" walau menyebalkan dan bodoh kau menyukai ku kan? "

" telinga mu merah "
.
.
.
" berjanjilah pada ku kau tidak akan menyerah dalam pelarian ini "

" janji "

" giliran mu, berjanjilah pada ku kau tak akan menyembunyikan apa pun dari ku, tak tak akan berbohong pada ku "
.
.
.
.
" nanti aku gak bawel kangen lagi "

" aku berjanji tak akan berisik saat pergi nanti, saat bertemu iblis itu, saat mati, atau saat bertemu Conny.... aku janji "
.
.
.
.
" aku suka pelukan mu Ray, pastikan kau pergi dari sini ya, pergi ke dunia luar "

" maaf berbohong dan maaf tak menepati janji ku sendiri "

" aku menyayangi mu Ray, sungguh, sangat menyayangi mu "
.
.
.

Pikiran itu-- suara itu-- senyum itu-- semua tentang gadis itu berputar di kepala nya

Ray mengambil buku buatan Aya, membuka halaman pertama, ada amplop bertulisan ' untuk yang paling ku sayangi, Ray '

[ Hai Ray apa kabar? Baik kan? Jangan lupa makan oke? Aku yakin kau baca ini setelah Norman pergi.

Jangan lupa makan Ray, jangan buat aku Khawatir.

Kau mengurung diri di perpus hm? Dasar, kenapa kau ini? Main sama anak anak lain dong! Kasian mereka gak main sama kamu.

Emma apa kabar? Murung ya? Harusnya kau ada di samping nya, semangatin dia, kalian sisa berdua, sisa kalian anak anak tertua.

Ray, coba tersenyum... lihat kan? Sangat tampan, banyakin senyum ya.

Kau harus berjanji untuk pergi dari sini! Janji oke?! Awas kalau gak di tepatin, nanti ketemu iblis-- kayak aku

Ray... um... maaf ya, aku gak menghabiskan waktu terakhir ku dengan mu, maaf aku tak menepati janji ku, maaf aku berbohong pada mu, maafkan aku Ray.

Ray... aku menyayangi mu, sangat sangat menyayangi mu Ray.

Aku janji sama kamu, nanti kita ketemu lagi terus kamu bebas buat ceramahin aku panjang kali lebar.

Kita akan bertemu lagi oke? Dan saat itu terjadi berikan aku hadiah-- berikan aku pelukan hangat mu.

Ray, jangan merasa bersalah, jangan menangis membaca ini ya? Jangan sampai tulisan ini luntur oleh air mata mu.

Sia sia, jangan menangis, aku gak ada buat nenangin kamu Ray.

Maaf ya Ray, maaf maaf maaf-- dan... terima kasih untuk semua nya

Aku menyayangi mu
- Aya (18194) ]

Setelah membaca surat itu, Ray kembali menangis-- menangis sampai dada nya sesak, dia kesulitan bernafas

Dia melihat foto gadis berambut ungu yang tersenyum cerah, Ray tak bisa membayangkan jika Aya bernasib seperti Conny dan anak anak lain nya

Setiap hari adalah hari yang suram, Emma tak bersemangat, Ray di perpus dan membaca buku buatan Aya

Don, Thoma, Phil, Lanni, dan lain nya sudah berusaha mengajak Ray keluar rumah, namun dia terus diam di perpus
.
.
.
.
" ini tes mu " kata lelaki tinggi seraya memberikan kertas ulangan

ℳᥲ᥉k [ Ꭲ⅌Ɲ ㄨ Ꭱꫀᥲdꫀɾ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang