ℳᥲ᥉k [ Ꭲ⅌Ɲ ㄨ Ꭱꫀᥲdꫀɾ ]

15. Mimpi Buruk

Aya's POV

Aku memang takut mati

Aku juga takut kehilangan mereka

Tapi kenapa mereka biasa saja?

Kenapa mereka tak merindukan ku?

Kenapa mereka melupakan ku sangat cepat?

Aku tau aku ini imbalan iblis

Aku juga tau ini demi mereka

Tapi, kenapa ini sangat menyakitkan?

Dilupakan, dan seolah olah diasingkan

Ini menyakitkan

Atau....

Aku saja yang terlalu cengeng?

Aku merindukan semuanya, Emma, Ray, Norman, Mama, dan lain nya

Terlepas dari pikiran buruk dan jelek itu, pintu rumah ku di ketuk seseorang

Aku berjalan dengan lemas dan membuka pintu itu

" tuan Mike, ada apa? " tanya Aya

" ku dengar dari sekolah mu, kemarin kau pingsan? " tanya tuan Mike

" oh, mungkin, hanya lelah " jawab ku tak yakin

" kenapa kau ini? "

" a-aku tak tau, tubuh ku lemas, kepala ku sakit, dada ku seperti di tekan dengan kencang " jawab aku tanpa berani menatap tuan Mike

" apa kau demam? " tanya tuan Mike

" tidak tau " jawab ku

" masuklah, siapkan barang barang mu, akan ku antar ke rumah sakit " perintah tuan Mike

" ta-tapi ini sudah petang " kata ku

" tak apa, sekalian mencari rumah sakitnya "

" ba-baik, tunggu " aku masuk ke dalam, membiarkan pintu masuk terbuka

Tuan Mike menatap ruang tamu ku yang berantakan dengan tisu penuh darah

" anak ini menyembunyikan nya sampai separah ini? " batin tuan Mike

Aku datang dengan satu koper yang lumayan besar

" kita... benar benar akan pergi? " tanya aku lumayan sedih

" demi kesehatan mu, kita harus pergi dan mencari rumah sakit " jawab tuan Mike

aku hanya mengangguk dan berjalan ke arah tuan Mike

" letakkan saja HandPhone mu disini "

" kenapa? "

" kau harus melakukan pengobatan yang serius, jangan memegang barang elektronik "

" baik.. " aku meletakan HandPhone nya di dekat tv

Setelah itu kami berdua naik ke mobil dan meninggalkan rumah dengan keadaan gelap gulita

Tuan Mike melihat ku yang sedanh mencengkram sweeter kedinginan

" menyakitkan sekali? " tanya tuan Mike

Aku hanya bisa mengangguk

" darah di tisu rumah mu itu kenapa? "

" batuk, dada ku sakit "

" aku mengerti, kau pasti tak mau berbicara  "

" lelah, menyakitkan " gumam  ku

Dalam perjalanan itu, tuan Mike dan aku hanya berdiam diri tanpa percakapan