Anak anak sudah mulai berlari dan berpencar mencari Norman
" kita berpencar? " tanya gadis berambut ungu
" ya " Ray jawab singkat banget
" ck " Aya pergi dengan perasaan kesal yang di buat buat
" dia marah? Bodo lah " Ray juga pergi mencari Norman
Di tengah hutan, pagar pendek menjadi pembatas-- kata mama gak boleh lewat pagar itu, bahaya
" ketemu " kata Emma sambil menepuk bahu Norman
" haha, ketauan " kata Norman
Mereka melihat ke dalam hutan, Ray datang tiba tiba dan mencoba melewati pagar pendek itu
" Ray! Gak boleh!! Kata mama bahaya! " kata Emma sambil menahan tangan Ray
" apanya yang bahaya? Pagar ini pendek loh " kata Ray, Norman diam mungkin sedang berfikir
" Ahh terserah! Pokoknya jangan melanggar aturan " kata Emma
" eh? Sudah ketemu? " Don, Gilda, dan conny datang
" iya, Emma menangkap ku " jawab Norman
" huh harusnya aku yang menemukan mu! " Don masih kesal dia kalah
" lain kali kita main lagi " kata Norman
" sudah ayo kembali, dan hari ini Conny akan di adopsi bukan? " Emma tersenyum cerah menatap anak perempuan berumur 6 tahun dengan boneka di tangan nya
" iya Emma, kata mama hari ini aku di adopsi " kata Conny sambil tersenyum juga
" Conny, berjanji lah kau akan mengirim surat pada kami " kata Gilda
" surat? " Emma bingung
" itu loh, anak anak yang sudah keluar dari sini tidak pernah mengirim surat pada kita " jelas Gilda
" mungkin mereka asik dengan keluarga barunya, sampai melupakan kita(?) " kata Emma ragu ragu
" tapi tetap saja kan! Walau bukan saudara kandung kita tetap bersama dari kecil! " kata Don
" tentu saja! Aku berjanji akan mengirim banyak surat untuk kalian " kata Conny
" oh iya, kalau keluar nanti apa yang ingin kalian lakukan? " tanya Gilda
" aku ingin menjadi seperti mama " Jawab Conny polos
" bagaimana dengan Norman? " tanya Gilda
" ...mungkin pergi ke tempat yang belum aku kunjungi " kata Norman sambil tersenyum
" Don bagaimana? " Tanya Emma
" aku ingin mengencani gadis cantik " Jawab Don
" itu terdengar tak sopan " Kata Gilda
" kalau aku sih mau pakai baju baru " kata Gilda
" kau selalu saja "
" bukan seperti itu maksud ku!-- Emma sendiri? " tanya Don
" dia pasti ingin naik jerapah " Ray mendahulukan Emma
" hei! "
" tidak, aku tidak mau pergi " kata Emma
" eh? Bukan kah itu tak adil? " tanya Gilda
" aku menyayangi tempat ini, jadi aku tak mau keluar " jelas Emma
" Kalau Ray bagaimana? " tanya Norman
" pertama tama aku harus bertahan hidup " kata Ray
" kau ini pesimis sekali "
KAMU SEDANG MEMBACA
ℳᥲ᥉k [ Ꭲ⅌Ɲ ㄨ Ꭱꫀᥲdꫀɾ ]
Fiksi PenggemarDia yang tau kebenaran tentang tempatnya selama ini, rasa takut, sedih, khawatir semua nya tercampur aduk dalam hati dan pikiran nya. Sudah lama sekali dia tau tentang kebenaran nya, namun dia masih bisa berpura pura tersenyum dan menikmati hari di...