WARNING 🔞
(SINGTO X KRIST)
Berniat untuk menikah Krist dengan cara kontrak membuat Singto bebas dengan kehidupan yang ia buat, menjadi kan Krist bahan mainan begitu sangat mudah pikir nya Singto. Masalah pun datang saat Krist mengetahui pernikahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~NIKAH KONTRAK~
Flashback..
Tringg....
Bel istirahat berbunyi kencang, satu persatu semua siswa keluar dari kelas nya masing-masing untuk mengisi perut mereka, ada yang kek perpustakaan, dan ada yang tetap di kelas sembari tertidur.
Seorang yang selalu setia duduk di kantin sembari menatap semesta nya. Jika boleh, rasanya ingin ia duduk di samping nya dan menikmati setiap wajah yang sudah tuhan ciptakan begitu indah. Ntah tidak sengaja senyuman itu memudar, ada rasa sakit yang ia alami selama bertahun-tahun hanya ingin mendapatkan simpati nya. Air mata lolos begitu saja tanpa izin, ketika melihat orang yang ia dambakan berani menggoda perempuan di depan mata nya. Ya, perempuan itu adalah Namtan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan, pada saat itu juga aku mulai mundur perlahan, ku berusaha untuk melupakan nya dengan seribu cara agar aku bisa hidup tenang. Memang akan berat menjalani semua tanpanya. Namun, mengikuti langkahnya terasa mulai membebaniku. Aku tidak ingin mati hanya karena memperjuangkan cinta sendiri. Jika kamu memilih perempuan itu, berarti tugas ku sudah selesai.
Di taman yang sejuk, Krist dan kawan-kawan sedang membaca buku karena mereka akan melaksanakan ulangan kenaikan kelas, walaupun Krist hidup berdampingan dengan orang lain, tidak goyah perjuangan ia untuk mendapatkan nilai yang bagus, Krist yakin kedua orang tau nya pasti Bangga pada nya.
"Krist," Ujar seseorang di belakang mereka, membuat mereka berhenti untuk membaca.
"Kak Singto?"
"Kalian sibuk yah?" Nanya Singto.
"Nggak kak, coma baca-baca aja buat nanti ulangan." Ujar New.
"Oh gitu, semangat yah." Mata Singto beralih kek Krist sekarang. "Gw boleh ngomong sesuatu sama lu?"
"Apa kak? Kek nya penting banget, sampai-sampai Kak Singto datang kek sini sendirian." Ujar Krist.