st10

4 3 0
                                    

happy reading

"assalamualaikum bunda" ucap Revano yang baru saja pulang dari masjid.

"waalaikumsalam cepet gih ganti baju terus balik ini bunda udah masakin kasakan kesukaan kalian" ucap sang bunda yang sedang sibuk menyiapak makan dan dibanti oleh Aisyah.

setelah mereka selesai makan malam seperti biasa mereka akan berkumpul di ruang keluarga namun kali ini sang ayah tidak ikut berkumpul karena ada tugas kantor yang harus dia kerjakan.

"bang sini deh duduk sebelah bunda" ucap sagbunda sambil menepuk tempat kosong disebelahnya itu lalu sang putapun hanya memuruti permintaan sang bunda.

"bunda mau ngomong apa sama abang keknya serius amat ?" tanya Revano yang sudah penasaran.

"bang Delia itu siapanya abang kata si Ai cantik ya" tanya sang bunda. Revano yang mendengar itu sedikit terkejut dan dia melirik kearah adiknya itu dan sang adik hanay tersenyum usil dan menaik turunkan alisnya.

"oh itu dia adik kelas abang bun" jawab Revano dengan tenang.

"loh kamu kenal dari mana ? terus adik kamu tau dia kalo cantik dari mana ?" tanya sang bunda.

"Revan kenal dia karena dia diikutkan lomba yang sama  kayak Aku bun kalok masalah Ai tau dia cantik tuh..." omongan Revano di potong oleh Aisyah.

"kalo adek tau kak Delia itu cantik adek pernah ketumu kak Delia bun di mini market kakak Delianya cantik banget jadi waktu itu kan adek carik makan misah gitu sama abang terus pas adek nyamerin abang eh si abang lagi ngambilin barang buat kak Delia terus habis itu ada cowok tuh yang nyamperin kak Delia ganteng tauk bun" ujar  Aisyah dengan begitu antusias. Revano yang mendengar itu hanya mengeleng-gelengkan kepala dan sang bunda hanya tersenyum.

"udah kan bun ?" tanya Revano.

"udah kok bang oh iya bunda cuman mau ngingetin sama abang kalo abang sukak sama cewek jangan diajak pacaran  doa aja mintak y terbaik oke gantengny bunda" ujar sang bunda.

"iya bun tenang aja abang gak bakal pacaran kok" ujar Revano kepada bundanya.

~~~~~~~~

"dek udah yok masuk dingin nih kita juga belum makan" ajak Arga kepada Delia.

"tapi bang ade takut" ucap Delia sambil menundukan kepalanya Arga yang mendengar itu seakan mengerti maksud adiknya itu.

"udah kamu gak perlu takut kan ada abang" ucap Arga sambil merangkul adiknya dan berjalan kedalam rumah.

setelah makan malam Delia langsung pergi kamarnya

******

"astagfirullah" ucap Revano yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan perasaanya tiba-tiba tak nyaman. setelah itu dia memilih pergi kekamar mandi untuk wudu' dan melakukan sholat malam dia bermunajat kepada allah.

"ya rob hamba merasa tidak tenang entah apa yang mengusik hati hamba dan entah apa arti dari mimpi itu ya rob hamba memohon ketenangan ati dan kesalamat bagi sesorang yang tadi hadir dalam mimpi hamba" setelah itu Revano melipat sajadahnya dan duduk diranjang dia terus ber istigfar sambil mengusap dadanya dia pun memilih untuk tiidur kembali karena jam masih menunjukkan jam 12 malam

~~~~~~~~~

hikss......

"akh..... sakit sekali ya rob hati hamba seandanya waktu itu hamba tidak lalai maka semua itu tidak akan terjadi ini semua salah hamba akhh..." ujar  Delia dengan suara lirih sambil memukul-mukul daadanya yang terasa sesak dia terus saja menangis sampai diamana dia sadar bukan itu yang seharunya dia lakukan.

"astagfirullah gak seharusnya hamba bersikap lemah dan berandai-andai ya rob" ucap Delia sambil menghapus air matanya dan dia berwudu' dan memilih untuk tidur karena dia merasa bahwa tubunya begitu lelah. tanpa Delia ada seseorang yang tak sengaja mendengar semua yang Delia ucapkan.

*****

"astagfiruah kesiangan nih subuhnya" ucap Delia dan Revano dengan tempat yang berbeda.

setelah Delia selesai bersiap-siap dia langsung turun dan menuju meja makan dia sedikit ragu karena kejadian semalam.

"Del sini duduk sebelah abang bunda masakin makanan kesukaan kamu lo" ucap Arga sambil tersenyum dan Delia yang mendengar itu pun merasa senang dan segera dia menuju meja makan.

"bunda kangen sama senyumanmu nak maaf tapi hati bunda kadang masih tidak bisa menerima kejadian waktu itu bunda ikut merasa sakit ketika bunda mendengar semua ucapanmu semalam" ucap sang bunda  dalam hati ya benar seorang yang tak sengaja mendengar ucapan Delia semalam adalah sang bunda.

"saya masak itu bukan buat kamu tapi saya lagi pengen aja" ucap sang bunda yang entah mengapa dia mengelak itu  dan Arga yang mendengar itu hanya terseyum tipis karena dia tau bahwa sang bunda sebenarnya tak sebenci itu kepada Delia.

setelah itu dia berangkat menuju sekolah bersama sang abang denga perasaan yang bahagia ya walau pun masih sedikit terganggu dengan ucapan bundanya tadi namun setidaknya sang bunda masih ingat dengan makanan kesukaanya.

"assalamualaikum putri" ujar Delia sambil mengembangkan senyum manisnya.

"waalaikumsalam tumben Del seneng banget keknya" ujar Putri yang heran karena tak biasanya Delia bersikap seceria itu.

"emm bisa dibilang gitu sih ye udah yuk kekelas" ucap Delia sambil merangkul Putri untuk menuju kekelasnya.

dari kejauhan "syukur deh dia baik-baik aja mana senyumnya manis banget lagi" ujar seorang yang menatap Delia dari jauh dan dia tersenyun tampa sadar.

"khemm ada apa nih cegar-cegir baek bang liatin apa" ucap temannya yang tiba-tiba saja muncul dan menepuk bahunya.

"astagfirullah ngangetin aja nih" ujar orang yang bagas tepuk bahunya dari belakang.

apa kabar reader tersayang ?

i'm come back gaes maap yak author sukak ngilang udah kek kang ghosting aja canda kang ghosting.

buat yang penasaran kelanjutannya stay tune

thank you buat  yang udah baca jan lupa vote yak 

sorry for typo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

skenario tuhan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang