Happy reading
"Eh Del ceritain dong gimana waktu kamu ketemu babang ganteng" ucap Putri yang baru saja datang dan langsung menghampiri Delia.
"waalailaikumsalam Putri yang cantik" saut Delia dengan nada menyindir.
"Eh iya assalamaualaikum Delia yang cantik jelita dan angun" ucap Putri sambil menepuk jidatnya sendiri.
"waalaiakumsalam makasih pujianya lo dan jangan lupa salam dl baru ngomong kamu mah kebiasaan" ucap Delia sambil mengeleng-gelengkan kepala.
"Eh Del ceritain doang gimana pas kamu ketemu babang ganteng" ucap Putri dengan nada antusiasnya.
"Emm jadi semalem aku pergi ke mini market terur ye ketemu dia" ucap Delia dengan nada malasnya.
"Eh masak gitu doang sih Del" ucap Putri dengan nada kecewa. namun Delia mengabaikan Putri karena dia sangat malas ketika harus membahas tentang cowok berparas dingin itu.
kring.....
kring......
bel masuk sekolah pun berbunyi yang menandakan semua siswa harus masuk kekelas masing-masing dan melaksakan kegiatan belajar mengajar. tak lama dari itu datanglah guru yang memiliki jadwal mengajar ya itu bu Yanti dengan mampel matematika.
"Assalamaulaikum anak-anak" ucap bu Yanti pada seluruh anak kelas.
"waalaikumsalam bu" jawab para murid.
"sebelum ibu mengabsen kalian saya mencari Delia Ar-Rasyid ada tidak ya ? yang mana orangnya ?" ucap bu Yanti.
"Iya saya bu ada apa ya bu?" tanya Delia pada Bu Yanti sambil mengacungkan tanganya.
"Oh kamu ya itu nak kamu dicarik sama bu Arina katanya kamu disuruh keruangnya" jawab bu Yanti.
"enggeh siap bu makasih informasinya. saya pamit untuk menemui bu Arina bu" pamitku pada bu Yanti.
"Oh iya silahkan" ucap bu Yanti.
*****
"Assalamulaikum permisi bu Arina" ucap Delia saat memasuki ruangan bu Arina dan dia sempat terkaget karena ada kakel yang waktu itu dia temui dimini market.
"Waalaiakuamsalam Delia Ar-Rasyid ya ?" jawab bu Arina.
"Iya bu benar" jawab Delia dengan sopan.
"Jadi gini nak bu guru ingin menawarkan apakah kamu mau untuk mewakili lomba pidato ?" tanya bu Arina.
"Tapi saya tidak begitu bisa bu dalam berpidato" ucap Delia.
"kamu tenang aja bu guru bakal bimbing kamu dan ini juga ada kak kelas kamu yang sudah pernah ikut jadi kamu bisa banyak belajar dari dia namanya Revano dan masih banyak teman-teman kamu yang ikut" ucap bu Arina sambil menujuk kepada Revano.
"Salam kenal saya Revano Al-Batsya kamu bisa panggil saya kak vano" ucap Revano kepada Delia yang hanya menunduk dari tadi.
"Oh iya kak saya Delia Ar-Rasyid kakak bisa panggil saya Delia" ucap Delia yang masih saja menunduk.
"Oh ternya namanya Delia bagus juga tuh nama" ucap Revano dalam hati.
"Ya sudah nanti sepulang sekolah kalian jangan pulang terlebih dahulu karena ada yang ibuk mau kasih kekalian" ucap bu Arina.
"enggeh bu" ucap Revano dan Delia bersamaan.
"Ya sudah kalian bisa kembali kekelas masing-masing" ucap bu Arina.
****
"Gimana Del kamu dicarik bu Arina gara-gara apa" tanya Putri yang senang sekali rasanya mengkepoi Delia.
"Itu aku disuruh ikut lomba pidato" ucap Dellia dengan santainya.
"Hah apa yang bener aja ? berarti..." ucap putri.
"Iya aku ikut lomba sama kakel modelan es batu itu" ucap Delia dengan ada bete.
"Wah kesempatan tuh kapan lagi bisa sering ketemu babang ganteng" ucap Putri sambil tertawa karena dia tau kalau sahabatnya itu tidak suka dengan kakelnya tersebut.
"Apaan sih put yang ada frustasi kalo bareng orang modelan kayak dia" jawab Delia dengan melasnya.
"Kamu udah tau belum namanya siapa ?" tanya Putri dengan penuh semangat.
"Udah tau namanya kak Revano" ucap Delia yang semakin malas untuk menggapi pertanyaan Putri.
"Udah jan banyak tanya lagi atau aku lakban mulut kamu" ucap Delia dengan nada judesnya.
"Emm ye udah deh aku gak nanyak-nanyak lagi. mendingan kita ngantin yuk" ucap Putri sambil menarik Delia dari tempat duduknya.
"Ye udah ayuk tapi gak usah narik-narik juga kalik Put" ucap Delia yang masih saja bete.
Dipertengahan jalan tiba-tiba mereka bertemu dengan Revano yang sedang berjalan kerah Delia dan Putri.
"Eh del kayaknya kak Revan mau kesini deh" ucap Putri sambil menguncang-guncangkan tubuh mungil Delia.
"Hah mana mungkin lewat doang kalik" ucap Delia yang tak peduli.
"Tuhkan Del dia mau nyamperi kita" ucap Putri yang melihat Revano semakin dengan mereka berdua.
"Eh kamu adkel siapa yak tadi namanya lupa" ucap Revano sambil nunjuk kearah Delia.
"Del kamu dipanggil tuh sama Kak Revan" ucap Putri sambil menyenggol Delia.
"Oh saya kak ?. ada apa ya kak ?" tanya Delia kepada Revano.
"Itu saya mau menyampaikan amanah dari bu Arina kalo nantik sore tidak jadi kumpul karena beliau ada urusan mendadak" ucap Revano.
"Oh iya kak makasih informasinya" ucap Delia dengan sopan namun ternyata sebelum Delia menyelsaikan ucapnya malah Revano pergi begitu saja.
"Dih tuh kakak kelas gak ada sopan-sopanya ya" ucap Delia yang sedang kesal karena tingkah kakelnya yang satu itu.
"udah sabar atuh Del" ucap Putri sambil menarik Delia untuk menerusakn perjalannya kekantin.
hay reader tercinta apa kabar ?
jumpa lagi dengan author yang cantik ini wkwkwk :v gimana nih nungguin up kali ini gak?
atau malah garing yak maapin author yang tak pandai menulis ini yeorobun :(
tapi semoga kalian terhibur bahagia selalu semua
yang penasaran akhir kisahnya gimana
stay tune oke
vote jan lupa yak makasih buat yang vote :v buat yang baca jugak makasih tapi ada baiknya jika kalian vote :v
sorry for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
skenario tuhan [HIATUS]
Romancesebuah kisah cinta seorang gadis yang memiliki permasalahan dengan keluarganya dia selalu merasa terasingkan oleh keluargaya sendiri namun dia memilki orang abang yang sayang kepadanya. hingga satu ketika dia mengenal sosok laki-laki yang berhasil m...