"Nyariin siapa kak? Kok kayak kebingungan." Tanya Nora yang melihat perdebatan antara kakak kelas dan Kiara.
"Nyariin Nor, nah lo!" jawabnya menunjuk ke arah Nora.
"Saya? Ada apa emang?" Tanyanya menunjuk ke dirinya sendiri.
"Gak tau juga, pokonya lo disuruh ke parkiran SMA,"
"What the Ffffff, lo ada masalah apa sih?" Tanya Kiara yang sedari tadi mendengarkan obrolan keduanya.
"Gak tau, gue gak ngerasa buat masalah tuh. Tiiii, temenin gue ya!" Ucapnya kembali menuju kursi dan mengambil tas miliknya.
"Gasken ibu ratu,"
"Jangan gitu Siti!" Tegur Nora menepuk pelan bahu siska.
"Iya-iya bercanda,"
Dan yaa, keduanya kini berjalan menuju SMA sebelah. Ralat, maksudnya Nora yang ditemani oleh Siska menuju parkiran SMA sebelah.
"Ra jujur deh, lo kenapa sih?" Tanya Siska yang sedari tadi sudah penasaran.
"Jadi gini," ucap Nora memulai bercerita.
"Gimana?"
"Lo inget kakak kelas yang tadi pagi gue ceritain?" Tanyanya yang sesekali menengok ke arah Siska.
"Inget, kenapa emang?"
"Kakak itu kayaknya yang nyuruh gue kesini, karena seminggu ke depan gue bakal sama dia."
"Ngapain?"
"Nyelesein hukuman dari Bu Nur tuh," jawabnya dengan terus berjalan menelusuri lorong-lorong kelas.
Tak terasa, dengan adanya obrolan singkat yang lebih ke pertanyaan tersebut. Kini keduanya telah sampai di parkiran bawah SMA sebelah. Terlihat ada tiga orang termasuk kakak laki-laki yang sebelumnya Syahra tabrak.
"Diajakin pulang bareng tuh dek," ucap Brian menatap ke arah Nora.
"Loh ngapain?" Tanyanya menatap tiga orang dihadapannya.
"Ya lo kan dihukum tuh, kalo gak pulang bareng, temen gue gak tau rumah lo,"
"Tapi aku udah dijemput kakak di depan," alibinya karena tidak ingin pulang bareng.
"Lo bilang kakak lo pulang malem." Ucap Siska yang langsung membuat Nora melototi nya.
"Jangan dibocorin Siti!"
Pakai acara dibocorin lagi, jadinya dia harus pulang bareng sama mas-mas ganteng ini kan. Huh, pengen kesel, tapi kalau ditolak juga sayang.
"Ya maap,"
Dan karena sebuah (keterpaksaan), Nora akhirnya harus pulang bareng mas ganteng. Duh mas ganteng, bisa aja. Bukannya Nora males atau gimana untuk pulang bareng, tapi masalahnya Nora gak sampai untuk naik ke motornya. Terlihat Brian, Brianna dan juga Siska yang saling lihat-lihatan seolah memberi kode. Mana kaki gak nyampe, motornya tinggi pula, udah gitu rok sekolah Nora pendek. Serba salah jadinya.
"Heh kasian itu adeknya gak bisa naik!" Tegur Brian memperhatikan gerak-gerik Nora.
Brianna yang sedang berkacak pinggang pun ikut berbicara, "motor lo ketinggian buat dia, besok ganti aja dah ye!"
Hussein yang mendapat teguran dari sahabatnya itu langsung menoleh kebelakang untuk memperhatikan Syahra.
"Nyampe gak?" Tanyanya menoleh ke arah Nora.
"Enggak, aku kurang tinggi!" Jawabnya dengan nada yang agak sedikit kesal.
"Ya udah kalau gitu, Yan tuker motor ya, nanti gue balikin lagi,"
"Nih kuncinya," ucap Brian melemparkan kunci motornya ke arah Hussein.
Dan setelah drama males pulang bareng dan motor yang ketinggian itu, kini akhirnya Nora berada di jalan pulang dengan Hussein tentunya.
"Rumahnya di mana?" Tanya Hussein memperhatikan kaca spion di sampingnya.
"Nggak dibawa," jawab Nora yang masih memasang raut wajah kesal.
"Iya tahu, maksudnya alamat!" Tegasnya yang masih terus menatap ke arah spion.
"Gang stroberi, mangga, apel,"
"Sorry gak level,"
Terlihat dari kaca spion, Nora sedang tertawa ria. Apa yang lucu sehingga dia tertawa?
"Kakaknya bisa aja,"
"Saya serius, rumahmu di mana?"
"Di jalan anggrek depan ruko Ningsih kak,"
Motor pun meluncur ke arah di mana rumah Syahra berada. Tak saling kenal dan tak saling berkenalan, aneh sekali kedua manusia itu. Setelah perjalanan yang cukup menguras waktu, kini motor yang dikendarai oleh Hussein dan Nora dibelakangnya sudah sampai di depan halaman rumah.
"Makasih kak," ucapnya yang baru saja turun dari boncengan.
"Iya, besok jangan kesiangan, saya gak mau telat!" Pesan Hussein menatap serius kearahnya.
"Iya-iya, disiplin amat sih," cibirnya menutup pintu gerbang dan berjalan masuk.
"Aneh," gumam Hussein berbalik arah ke jalur rumah Brian.
Hai, kesannya setelah baca sampai sini gimana? Masih ruwet ya ceritanya, maaf banget yaa
happy reading ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
(Our) Meeting?
Teen FictionMalam itu tiba, malam yang tidak pernah ditunggu-tunggu oleh keduanya. Akankah ada sebuah kata pisah? Atau malah harap tersebut akan kian nyata? Entahlah, sepertinya masih begitu rumit untuk diputuskan. "Semoga kita dapat bertemu kembali di titik ya...