dua belas.

1.9K 227 12
                                    

Keesokan harinya, Beomgyu kembali ke sekolah seperti biasa. Teman-temannya menyambut kehadirannya dengan meriah sampai-sampai menarik perhatian murid lainnya. Beomgyu and the gang memang terkenal tidak hanya kenakalan mereka, tetapi juga kekompakan dan kesolidaritasan mereka. Asal tidak mengganggu sekitar, maka tidak apa-apa. Begitu pikir warga sekolah lainnya.

Sekarang Beomgyu duduk di bangku kelasnya. Kepala ditopang di atas kedua lengannya yang dilipat di atas meja. Sebenarnya ia masih merasa kurang enak badan, tapi ia juga tidak begitu betah harus rebahan seharian di kamar, jadi ia memohon pada ibunya untuk masuk sekolah dengan syarat, jika dirinya merasa tidak enak badan, maka ia harus segera izin untuk pulang.

"Lho? Udah baikan, Za?" tanya Jeongin yang baru kembali dari kantin bersama Haechan.

"Masih ga enak sih, tapi gue juga bosen rebahan mulu," balas Beomgyu lirih.

"Ntar kalo mau izin bilang aja ke kita," sahut Haechan.

"Makasih Chan," ujar Beomgyu dan dibalas anggukan kepala oleh Haechan.

***

Dua mata pelajaran pertama sudah selesai dan sekarang saatnya istirahat pertama. Waktu berjalan pelan dan Beomgyu dapat merasakan perutnya sudah meronta untuk diberi makan, jadi ia segera bangkit dari tempat duduknya untuk menuju kantin.

Padahal ibunya sudah membawakannya bekal, tapi karena dirinya yang terlalu lelah, menyebabkan Beomgyu tidak mendengar ucapan ibunya dan pergi begitu saja.

Saat ia sudah sampai di depan pintu kelas, tanpa sengaja dirinya menabrak seseorang. "Siapa sih anjing?!" Umpat Beomgyu.

"Kasar banget mulut lo gapernah di azab ya," sahut sebuah suara yang Beomgyu sangat kenal.

Beomgyu menengadahkan kepalanya dan menemukan Soobin berdiri di hadapannya. "Ngapain lo?" cicit Beomgyu ketus.

"Noh, bekal lo." Soobin mengarahkan sekotak bekal ke hadapan Beomgyu.

Beomgyu mengernyitkan dahinya–bingung.

Soobin memutar matanya. "Mama lo nitip begitu gue mau berangkat tadi. Katanya lo maksa masuk trus lupa bekal." Soobin menjelaskan.

Karena tidak ada balasan dari Beomgyu, Soobin pun berinisiatif menarik Beomgyu ke dalam kelasnya–yang mana menjadi tontonan menarik bagi teman sekelas Beomgyu–dan mendudukkan Beomgyu di bangkunya.

Soobin meminta izin untuk meminjam tempat duduk Jeongin, kemudian meletakkan bekal miliknya dan juga milik Beomgyu di atas meja Beomgyu.

"Mau ngapain lo?" tanya Beomgyu yang baru sadar.

"Makan lah, lo pikir apa? Ngerajut?" jawab Soobin sedikit nyolot.

"Gak lucu bangsat," balas Beomgyu kesal sambil membuka kotak bekal miliknya.

Soobin tidak ambil pusing dan ia juga ikut membuka bekal miliknya.

Keduanya makan dengan tenang, bahkan beberapa teman sekelas Beomgyu yang melihatnya bingung, penasaran, dan ada juga yang cuek.

Setelah 10 menit makan, keduanya selesai dan Soobin segera bangkit dari tempat duduknya. "Yauda gue mau balik. Masih ada tugas abis ini. Lo jangan pulang duluan, tunggu gue jemput," ujarnya sebelum meninggalkan kelas Beomgyu.

musuh ;soogyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang