dua.

4K 486 52
                                    

"Zaza dicari temenmu!" Ibu Beomgyu memanggil.

"Siapa mah?" Tanya Beomgyu muncul dari balik pintu kamar.

"Kak Revan." Ibunya tersenyum, dari balik kakinya, muncul sesosok anak kecil yang menatapnya dengan ekspresi kaku dan malu-malu.

"H-halo.. Zaza--"

***

Beomgyu tersentak dari tidurnya. Matanya terbuka lebar dan nafasnya tidak beraturan.

Mimpi.

Entah kenapa ia malah memimpikan ingatan masa kecilnya. Terlebih lagi, tentang Soobin. Musuh yang sangat dibencinya.

"Ada yang nggak beres sama otakku..." Ucapnya pada diri sendiri, kemudian menarik selimutnya dan kembali tidur.

Siang harinya, Beomgyu dengan santainya berjalan menuju ke arah sekolahnya. Pakaiannya sih cukup rapi, dilapisi jaket berwarna hitam yang tidak di kancing, begitu bangunan sekolah terlihat, Beomgyu memutar langkahnya memutari tembok luarnya dan berakhir di bagian belakangnya yang sunyi dan jarang di lewati orang.

Beomgyu memanjat tembok dengan mudah karena sudah ada akses menuju ke dalam yang di buat diam-diam oleh anak-anak yang hobi telat atau membolos sepertinya. Dengan sekali lompatan, Beomgyu tiba di area belakang sekolah yang tepat berada di belakang kelasnya.

Beomgyu melihat sekitarnya sambil berlindung di dekat semak, dilihatnya seseorang sedang melambaikan tangannya dan Beomgyu segera berlari ke arahnya.

"Aman kok, guru-guru tadi dipanggil karna ada rapat mendadak. Makanya aku sama yang lain disini." Itu Yeonjun bersama teman-temannya.

"Okedeh kak, ntar.. aku mau ke kelas dulu, naruh tas abis tu balik lagi ke sini." Beomgyu pergi.

Di kelas suasananya cukup sepi karena banyak yang keluar kelas dan ada yang tidur, jadi Beomgyu dengan santainya memasuki kelas dan sama sekali tidak ada yang protes karena ia baru datang ke sekolah pukul 10 pagi.

Beomgyu kembali ke tempat dimana Yeonjun dan yang lainnya ada.

***

"Revan!" Seseorang menggebrak meja Soobin, tidak terlalu keras, tetapi berhasil membangunkan Soobin yang tertidur di mejanya.

"Hng.. kenapa Mah?" Tanya Soobin setengah sadar.

"Enak aja! Ini gue, Mark! Bangun oey, lo nggak ke kantin?" Mark mengguncang tubuh Soobin agar ia sadar dari tidurnya.

"Tck! Ke kantin doang lo sampe bangunin gue? Sama yang lain aja sana..." Soobin kembali menaruh kepalanya di atas kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

"Ish! Gue bayarin roti sama susu almond! Ayo lah Van!" Bujuk Mark.

Mendengar susu almond, kepala Soobin terangkat dan terlihat ketertarikan di kedua manatanya yang masih terlihat mengantuk. Soobin berdiri dan menuju wastafel yang ada di depan kelasnya untuk mencuci wajahnya.

Mark menyusul di belakang dan mereka jalan bersama.

Tiba-tiba, lengan Soobin ditabrak seseorang.

"Tck! Liat-liat kek kalo lagi jalan!" Protesnya, Soobin menengok ke bawah sedikit.

"Lo sendiri juga yang nabrakin diri." Balas Soobin sambil merengut.

"Lo yang harusnya jalan liat-liat ke bawah kiri kanan depan belakang! Mentang-mentang tinggi, jalan nggak liat-liat!" Balasnya tidak mau kalah.

musuh ;soogyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang