| Wʜᴀᴛ Sʜᴏᴜʟᴅ I Dᴏ? |
❈❈❈
.
.
.Seseorang tampak tengah bersandar pada sebuah headboard dengan bahu dan sebagian dadanya tampak sedikit terekspos, untung saja masih ada selimut yang menutup tubuhnya jika tidak, tentu saja seluruh bagian tubuhnya akan terpampang jelas disana. Dan tampak seseorang tengah tidur di sampingnya.
Tak ingin berlama-lama berada disana, dia pun memungut beberapa helai pakaiannya yang tampak teronggok di lantai lalu mengenakannya. Merasakan pergerakan seseorang, sosok yang berada di atas ranjang itu pun menatap sosok pria tampan itu, yang tengah merapikan kemejanya.
"Taehyung ssi, apakah besok aku bisa menemuimu lagi? Aku akan membuatmu puas seharian," gumamnya lalu menurunkan selimutnya hingga kini dia benar-benar telanjang.
Tanpa melirik sedikitpun dan dengan tangannya yang tengah sibuk menaikkan celana kainnya berkata, "Kau tahu bukan, dan aku sudah mengatakannya padamu di awal bahwa aku tidak akan berhubungan dengan seseorang tak lebih dari tiga hari?" ucapnya datar saat merapikan dasinya. "Dan sekarang waktunya!"
"T-tapi tampaknya kau menyukaiku. Kau juga selalu puas saat bercinta denganku," protesnya lalu duduk di atas ranjang.
Mendengarnya, Taehyung menghampiri sosok itu. Mengusap seduktif kulit yang tampak mulus dengan lekuk tubuh yang terpampang jelas. Sejenak menikmati sentuhan Taehyung, dia bahkan meremas sendiri dadanya dan menatap Taehyung seduktif.
"Kalau tahu kau seperti ini, lebih baik aku tidak menemuimu waktu itu, Rachel! Aku ulang lagi perkataanku, sebuah hubungan bagiku itu hanya akan bertahan selama tiga hari dan selebihnya membosankan. Dan, yah, kau sangat liar di atas ranjang, kuakui itu. Tapi tetap saja, only three days! Jadi, selamat tinggal!"
Wajah yang awalnya penuh dengan gairah itu sontak berubah kesal. Bahkan percuma saja dia meneriakkan nama sosok tampan itu, Taehyung tak menolehkan pandangannya sedikitpun. Hingga akhirnya Taehyung meninggalkan salah satu kamar hotel itu, melangkahkan kaki menuju lobby.
"Tch! Aku benci dengan wanita yang terlalu memakai perasaannya!" dengusnya saat menuju lobby. Dia melangkahkan kaki santai, karena dia pun harus menunggu sejenak sebelum petugas valet parking memberikan kembali kunci mobilnya.
Bruugg
Seseorang tampak menabrak Taehyung. Seorang pemuda berkacamata dengan hoodie berwarna hitam menutup tubuhnya dipadukan dengan ripped jeans dengan warna senada.
"Hei, perhatikan jalanmu! Bukankah kau sudah mengenakan kacamata, masih saja menabrak orang. Dengan menggunakan kacamata, itu artinya kau punya dua pasang mata." Taehyung bersedekap menatap sosok yang tanpa sengaja menabraknya dan tampak menunduk.
"M-maaf, aku terburu-buru. Sekali lagi maafkan aku, ahjussi!"
"A-ahjussi?!" Taehyung menunjuk hidungnya sendiri. "Yak! Sepertinya kau harus mengganti kacamatamu! Umurku masih 25 tahun, dan kau memanggilku ah ju ssi?"
Taehyung mendekati sosok itu, namun sosok yang dia dekati tampak mundur dua langkah pelan. Dia pun masih tampak menundukkan sedikit wajahnya dan menaikkan kacamatanya yang tampak turun dengan telunjuknya.
"Hei, adik kecil, setidaknya sopanlah sedikit. Kau harus menatap wajah seseorang yang berbicara denganmu! Apa kau mencari sesuatu di bawah sini?" Taehyung menghentakkan kakinya pelan tepat di ujung sepatu orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO
Fanfiction[Eɴᴅ] ❛ I'm your boss, bunny...Just do it! ❜ Adalah seorang yang menjadi penulis kisah romantis namun belum pernah merasakan jatuh cinta harus bertemu dengan seseorang CEO yang suka 'berpetualang' menawarkan diri untuk membantunya. *** ⚠️‼️ #boyslov...