Hi,
Nggak terasa kalian sudah sampai di akhir cerita. Dan terima kasih dukungannya, vote dan juga commentnya.
Cerita ini memang pendek dan tidak banyak konflik, jadi memang END karena alurnya sudah sampai di akhir, bukan di buat lebih cepat.
Yang suka genre berbau CEO bucin, di tunggu cerita selanjutnya, ya... Coming Soon!Last but not least, stay healthy and happy, semuanya...
Terima kasih.
🔹
♦️
🔹
♦️
🔹
♦️"Dadd, bisa tolong gendong Jungie, dia tertidur akan tetapi saat aku meletakkan di box tidurnya dia akan terbangun dan menangis," pinta seseorang.
"Apapun untukmu, Baby!" Taehyung menggendong Jungie, sejenak terusik namun akhir sosok kecil itu pun kembali tertidur saat Taehyung kembali menepuk pelan pantat dan mengusap punggungnya lembut. "Ssshh! Tidur lagi ya, sayang!" ucapnya pelan.
Setelahnya Jungkook keluar dari kamar mereka, menuruni tangga dan tampak memeriksa sesuatu. Sepertinya mereka sedang menyelenggarakan pesta. Tapi pesta apa? Ulang tahun pertama putera mereka, Kim Taejung. Meskipun tak banyak yang mereka undang, namun tetap saja, Jungkook terlihat sangat sibuk. Pasalnya dia sendiri yang turun tangan memilih segala sesuatunya hanya untuk putera kesayangannya; Jungie.
Tak lama, tamu mulai berdatangan. Rekan Taehyung, teman Jungkook, Seokjin, Namjoon, Yoongi dan Jimin pun sudah tampak hadir. Dan yang menarik perhatian mereka sekarang adalah Hoseok datang bersama seseorang. Dan membuat Jimin bertanya-tanya, padahal selama ini jarang bagi Hoseok menceritakan kisah cintanya.
"Hyung, siapa..." Jimin menjedakan ucapannya.
"Minki, Choi Minki." Sosok itu mengulurkan tangannya. "Aku kekasihnya." Sosok bernama Minki itu menatap Hoseok.
"A~ah, Hoseok hyung memang pernah menyinggung nama seseorang, sepertinya memang kau orangnya," balas Jimin.
"Jims, kau tahu istriku?" tanya Taehyung tiba-tiba dengan Jungkie yang tampak mulai membuka matanya perlahan.
"Mengapa kau menanyakan istrimu padaku? Kau suaminya," jawab Jimin asal. "Halo, Jungie tampan. Ikut uncle?" Jimin mengulurkan tangannya dan tak menolak anak kecil yang dia panggil Jungie itu pun kini berada dalam gendongan Jimin.
Hingga...
"Tae...sepertinya Kookie di sana!" ucap Seokjin seraya menunjuk Jungkook dengan tatapan matanya.
Dan wajah Taehyung seketika berubah, saat melihat Jungkook bersama dengan rekan-rekan prianya, orang-orang yang dia kenal saat di M.Co publishing. Sebenarnya hanya teman saja, namun tetap saja Taehyung tidak menyukainya. Cemburu? Jelas dan sangat!
"Baby, aku mencari kemana pun, rupanya kau di sini?" sapa Taehyung saat memeluk Jungkook dari belakang, lalu menumpukan dahu pada bahu istri manisnya. Jungkook yang terkejut, dan sedikit malu, berusaha melepaskan pelukan Taehyung.
"Dadd..."
"Kau tahu bukan, aku tidak suka kalau kau menatap orang itu seperti ini." Taehyung memutar tubuh Jungkook hingga menghadapnya. Dua pasang mata itu bertemu, dan kembali tatapan hangat, tatapan yang sama yang selalu dia berikan hanya untuk Jungkooknya seorang. "Tatapan ini hanya milikku, jangan menatap seseorang seperti ini, hm? Karena ini milikku!" ucap Taehyung pelan dengan nada rendahnya.
"Uhm, maaf daddy sayang...maafkan baby, ya. Tapi, mereka hanya teman...mereka yang membantu baby... Semua yang ada padaku, hanya milik daddy seorang, hm? Jangan marah lagi, atau baby akan menciummu, Dadd?!"
"Kalau begitu aku akan marah setiap hari agar kau menciumku, baby..." Taehyung mencium dahi Jungkook lama, manik hitam jelaga itu pun kini tampak terpejam pelan. Dan Jungkook membuka kembali manik doe nya seiring wajah Taehyung yang sedikit menjauh.
"Tanpa marah pun aku akan dengan senang hati menciummu, Dadd..." Taehyung mencium singkat bibir Jungkook, kembali membuat istri manisnya itu tersenyum, "Ayo, Jungie sedang menunggu..."
Taehyung merengkuh pinggang ramping itu, lalu menghampiri Jungie yang tampak nyaman bersama Jimin.
"Jungie, ikut daddy," ajak Taehyung.
"Jungie, mau mommy..."
"Baiklah... sini ikutㅡ momㅡ hmmph!" Jungkook menutup mulutnya, dan berlalu meninggalkan Taehyung yang masih berdiri di tempatnya.
Seokjin tersenyum, mengusap lembut pipi Jungie seraya berkata, "Apa ini artinya Jungie akan mempunyai seorang adik?"
"Adik?" monolog Taehyung pelan.
Namun di detik berikutnya, dia pun menyusul Jungkook. Dan dia pun mendapati Jungkook berdiri di depan wastafel dan terlihat muntah, persis pemandangan kala itu. Saat Jungkook hamil putera pertama mereka.
"Baby, kau tidak apa-apa? Hanya tiba-tiba ingin muntah, Dadd. Sepertinya karena tadi malam baby tidur tanpa selimut bersama Jungie," jelasnya.
"Baby masih menyimpan alat untuk memeriksa, 'kan?"
"Uung!"
"Daddy tunggu, periksa, ya?"
Jungkook menuruti, tak lama dia masuk dalam biliknya. Setelah beberapa saat, Jungkook keluar dengan wajah tersenyum seraya menunjukkan sesuatu dari benda yang dia pegang. Jungkook memeluk Taehyung manja dan berbisik, "Jungie tak lama lagi akan memiliki seorang teman, Dadd... baby hamil!"
"Benarkah?" Jungkook mengangguk dengan senyum manisnya. Taehyung pun tampak menciumi seluruh wajah Jungkook. "Terima kasih, baby. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, sungguh... aku mencintaimu, Kim Jungkook!"
"Aku pun sangat mencintaimu, Kim Taehyung!"
Hingga akhirnya mereka pun saling berpelukan hangat, menyalurkan rasa bahagia, cinta yang ada. Kehidupan mereka pun bahagia dan akan bertambah bahagia dengan kehadiran calon buah hati yang kedua.
"Bagiku, kau adalah segalanya, Kim Jungkook. Semestaku..."
E N D
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO
Fanfic[Eɴᴅ] ❛ I'm your boss, bunny...Just do it! ❜ Adalah seorang yang menjadi penulis kisah romantis namun belum pernah merasakan jatuh cinta harus bertemu dengan seseorang CEO yang suka 'berpetualang' menawarkan diri untuk membantunya. *** ⚠️‼️ #boyslov...