┖09┒

8K 775 38
                                    

|Hᴇ's ᴛʜᴇ ʙᴏss|
❈❈❈
.
.
.

"Baiklah, terima kasih, eomma! Aku benar-benar menyukainya, eomma!"

Sosok itu menutup panggilan teleponnya seraya tersenyum.

"Kau adalah milikku!"

Sejenak dia menatap meja Jungkook yang masih kosong, dia tampak memetakan penglihatannya mencari Jungkook.

"Kemana Jungkook pergi? Beberapa saat lalu aku masih melihatnya," tanyanya pada Irene.

"Apa menurutmu aku adalah orang tuanya, yang harus selalu tahu kemana dia pergi? Lagipula kalau kau ingin tahu, telepon saja!" jawab Irene datar, dia terlalu fokus dengan cermin kecil di depannya saat membubuhkan kembali sebuah lipstick di atas bibirnya.

"Kalau aku tahu nomor ponselnya, aku tidak akan bertanya padamu, Irene ssi! Membuang tenagaku saja!"

Yerin muncul setelah dia baru saja keluar dari ruangan sang manager, rupanya ketua tim mengajaknya untuk rapat. Dia melihat Yugyeom yang tampak mencari sesuatu atau mungkin seseorang?

"Mencari sesuatu atau mencari seseorang?" tanya Yerin saat duduk di kursinya. "Kalau mencarinya, manager memintanya menemui sajangnim! Ada beberapa laporan yang perlu sajangnim tandatangani," ucap Yerin seraya menunjuk bangku Jungkook yang kosong dengan dagunya.

"Kenapa memintanya? Seperti tidak ada orang lain saja!" gerutunya.

"Kalau kau ingin protes, segeralah ke ruangan manager! Percuma kau mengoceh padaku!"

Sementara itu di ruangan Taehyung, Jungkook masih ditahan pria tampan sekaligus sajangnimnya itu. Taehyung bahkan rela berdiri di samping Jungkook sementara ia duduk di single sofa di samping sofa tempat Jimin dan Hosoek duduk.

"Tae, ini adalah hari pertamanya masuk. Kau tidak ingin membuatnya dipecat di hari pertama dia bekerja, 'kan? Apalagi dia masih magang di sini," ucap Jimin.

"Siapa yang berani memecatnya? Kau lupa siapa aku?" jawabnya pongah seraya menepuk pelan pucuk kepala Jungkook.

Namun tangannya berhenti begitu saja di udara saat Jungkook kembali menatapnya tajam. Seolah berkata 'jangan menyentuhku'.

"Sowry!" Taehyung menurunkan tangannya, namun begitu Jungkook mengalihkan pandangannya kembali menepuk pucuk kepala Jungkook. Dan kembali mendapatkan tatapan tajam dari pemuda manis itu.

"Wajahmu tidak cocok kalau kau memasang wajah garang seperti itu, baby!" goda Taehyung.

"Namaku bukan baby! Dan aku bukan bayi!" balasnya.  "Kapan aku boleh pergi? Mereka akan mencariku!"

Jungkook hendak beranjak dari duduknya, namun kembali di tahan oleh Taehyung seraya tersenyum. Sungguh, dia sangat ingin Jungkook tidak pergi dari ruangannya.

"Tae, biarkan saja dia pergi," pinta Hoseok.

"Lima menit...ah tidak sepuluh menit lagi kau baru boleh pergi!" Taehyung tersenyum menatap Jungkook. "Tapi kalau kalian mau pergi sekarang tak apa, agar aku bisa menikmati pemandangan indahku hari ini."

"Bilang saja kau ingin mengusir kami! Tapi baiklah, untung saja aku ada janji dengan Yoongi hyung hari ini. Jadi silakan kalian berdua bersenang-senang, dan jangan lupa bahwa hari ini adalah hari pertama kali dia bergabung di perusahaanmu. Jangan karena kau merasa dekat dengannya, tak mempedulikan ucapan orang lain. Jika tidak, dia akan mendapat kesan buruk," pesan Jimin.

THE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang