┖ 16┒

7.3K 738 70
                                    

| Wɪʟʟ ʏᴏᴜ?|
❈❈❈
.
.
.

"Aku tunanganmu, Jungkook! Apa kau tahu alasan Seokjin menerima pertunangan ini? Apa kau masih menolaknya jika mengetahui alasannya?" Yugyeom menatap Jungkook, makin mengeratkan genggaman tangannya. Jungkook berusaha melepaskannya, namun semakin Jungkook ingin melepaskannya, Yugyeom makin erat menggenggamnya.

"Kau, bisa lepasan tanganmu?! Kau tidak lihat, dia bahkan tidak punya perasaan apapun padamu? Jika dia mempunyai perasaan padamu, tanpa memaksamu pun dia akan dengan senang hati, ikut denganmu! Jadi, lepaskan tangan kekasihku, YUGYEOM ssi atau aku akan memanggil security untuk mengusirmu? Ah, memecatmu!"

"Tolong lepaskan tanganku, Yugyeom ssi. Sudah pernah aku katakan bukan, ini pasti sebuah kesalahan karena Jin hyung tidak membicarakannya padaku terlebih dulu, dan maafkan aku... aku... aku mencintainya! Aku akan meminta Jin hyung untuk membatalkan pertunangan ini, aku harap kau memahaminya. Cinta...tidak bisa dipaksakan, bukan?"

Jungkook menarik tangan Taehyung, seolah paham akhirnya Taehyung membawa Jungkook meninggalkan Yugyeom. Sang CEO itu menepis kasar tangan Yugyeom saat masih menggenggam tangan kekasihnya. Taehyung menelepon seseorang untuk membawakan mobilnya, dia hendak mengajak Jungkook makan siang. Tak peduli jika waktu makan siang hanya tinggal lima belas menit lagi.

Sosok manis bergigi kelinci itu sudah berada di mobil Taehyung, sedikit merajuk, pasalnya dia kembali teringat ucapan Yugyeom beberapa saat lalu saat mengatakan ada seorang wanita masuk ke dalam ruangan Taehyung. Tahu bahwa kekasihnya sedikit murung, Taehyung meraih jemari Jungkook dan menautkannya di sela2 jarinya.

"Mengapa wajahmu seperti itu, baby? Hm? Bukankah seharusnya aku yang marah kali ini? Kau memintaku menemuimu saat makan siang, nyatanya kau malah pergi dengan lelaki lain. Katakan, kalau kau di posisiku apa yang akan kau lakukan, hm? Taehyung menarik tangan Jungkook dalam genggamannya lalu mencium punggung tangannya sayang.

"Bukankah kau masih sibuk dengan wanita berpakaian mini dan belahan dada yang terlihat? Lalu kau mematikan ponselmu?" cerocos Jungkook kesal, dia pun mengalihkan pandangannya ke arah luar.

Taehyung tak mengerti dengan ucapan Jungkook, pasalnya seharian ini dia bahkan tak menemui satu wanita pun kecuali sang wanita pembuat onar, itu pun Taehyung tidak menemuinya langsung karena security telah mengusirnya. Lalu apa? Wanita? Berpakaian mini?

"Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan, Baby. Dan soal ponselku, kau tidak bisa menghubungiku karena kehabisan daya. Ini, kau bisa lihat sendiri. Bahkan aku baru mengisinya saat masuk ke dalam mobil ini, 'kan?" Taehyung menunjuk ponselnya yang sedang berada di charging pad dalam mobilnya.

"Siapa wanita itu? Kencan tiga harimu?"

"Wanita? Kau tahu kenapa aku terlambat? Sejak pagi aku ada rapat di luar kantor dengan Namjoon kekasih Jin hyung. Dan aku memang baru kembali, dan langsung menemuimu. Ponselku yang tak menyala saja aku baru mengetahuinya saat hendak meneleponku saat aku sampai di ruangan divisimu, baby. Jadi katakan, wanita yang mana? Siapa yang mengatakan itu padamu?" Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook, membuat sosok manis itu menoleh kepadanya. "Jika kau masih tidak percaya, kau boleh menelepon Jimin atau Hoseok, pakai saja ponselku," lanjut Taehyung.

Taehyung meraih ponselnya dan langsung memberikannya pada Jungkook. Sosok tampan pemilik suara husky itu tampak melirik sekilas dari sudut matanya, dan tersenyum saat melihat Jungkook kembali menatapnya saat melihat foto dalam ponsel Taehyung.

THE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang