┖ 12┒

8.1K 775 64
                                    

| Fɪʀsᴛ ᴅᴀʏ ᴡɪᴛʜ ᴜ|
❈❈❈
.
.
.

Taehyung menatap Jungkook hangat, merengkuh pinggang ramping Jungkook lalu tersenyum.

"Sepertinya orang itu sangat menyesal. Dan tanpa dia sadari dia telah jatuh cinta dengan teman kencannya tiga, ah bukan, dua harinya itu. Dan dia adalah seseorang yang mampu membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya dia percaya bahwa cinta sejati itu ada. Maafkan aku, karena sebenarnya orang itu adalah aku," ungkap Taehyung.

"Apa?! Kau? Tidak bisa! Itu tidak bisa!" Seokjin menggerak-gerakkan tangannya pertanda menolak. Namjoon mengusap lengan Seokjin lembut untuk menenangkannya. Sedangkan Jungkook tampak mendekati Seokjin.

"Hyung, dengarkan aku... dia, bukan lagi teman kencanku tiga hari. Dia mencintaiku, hyung. Aku mohon..." pinta Jungkook.

Mendengar ucapan Jungkook pada Seokjin, Taehyung pun mendekati kekasih manisnya dan kembali merengkuh pinggang ramping itu lalu tersenyum menatap kekasih yang kini pun menatapnya hangat.

"Biarkan hyungmu berpikir terlebih dahulu, Sayang. Hm? Aku akan menunggunya sampai dia merestui kita, Sayang." Taehyung mengusap lembut pucuk kepala Jungkook dengan tangan yang sama saat dia memeluk pinggang ramping kekasihnya.

"Maafkan hyung, Kookie. Sebenarnya hyung tidak masalah kau berpacaran dengan dia, teman kencanmu tiga hari itu. Akan tetapi, aku baru saja menyetujui mengatur pertunanganmu dengan seseorang. Eommanya adalah teman hyung, Kookie."

"Tu-Tunangan? Bagaimana bisa, hyung?"

Jungkook terkejut, begitu juga dengan Taehyung. Bagaimana mungkin di hari yang sama dia resmi berpacaran dengan kekasihnya, di hari itu pula dia harus mendengar bahwa kekasihnya ditunangkan dengan orang lain? Taehyung melepas sejenak pelukannya dari pinggang ramping Jungkook dan itu membuat sosok manis itu mencebikkan bibirnya.

"Jangan melepasku! Aku tidak mengijinkannya!" cicit Jungkook. "Hyung..." rengek Jungkook pada Seokjin dan tentu saja itu tak lepas dari penglihatan Namjoon. Dia memeluk bahu kekasihnya dan membawanya duduk di salah satu sofa disana. Yang kemudian diikuti Taehyung yang duduk di samping Jungkook.

"Dia telah menyetujuinya setelah melihatmu."

"Melihatku? Siapa hyung?"

"Sepertinya dia bekerja di..." Seokjin menjedakan ucapannya mengingat kembali apa yang orang tua calon Jungkook katakan. "A-Amethyst! Ya, Amethyst."

"A-Amethyst?" ucap Taehyung, Jungkook dan juga Namjoon bersamaan.

"Sayang, dia CEO Amethyst, Kim Taehyung!" ucap Namjoon menatap Taehyung tersenyum lalu kembali menatap Seokjin.

"Hyung, jawab pertanyaanku, orang itu melihatku bekerja di Amethyst? Siapa namanya?" Jungkook penasaran, dia bahkan tak berani melepaskan tangan Taehyung yang dia genggan. Dia tak ingin kekasihnya itu marah, ataupun cemburu dan salah paham.

"Yugyeom! Apa ada seseorang yang bernama Yugyeom? Han Yugyeom!"

Jungkook kembali menggenggam tangan Taehyung, saat melihat kekasihnya itu tampak sedikit kesal, marah dan mungkin cemburu. Dia tahu siapa pemilik nama itu. Dan dia pun tahu kalau seseorang yang bernama Yugyeom itu menyimpan perasaan pada kekasihnya, sangat jelas terlihat.

THE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang