27

1.2K 294 127
                                    

1 years later

"Felix!" pemuda yang sedang menulis di buku, seketika menoleh ke arah pintu, saat namanya dipanggil sipir.

"Pacarmu nengokin," ucap sipir tersebut, sembari membukakan pintu.

Felix tertawa kecil, kemudian bangkit berdiri setelah membereskan buku serta alat tulisnya.

"Pacar apanya?"

Bahu Felix disenggol, "Kalau bukan pacar, mana mungkin rajin nengokin?"

"Saya cuman punya dia,"

"Tuhkan!"

"Tapi bukan pacar!"

Felix akhirnya tiba di ruang besuk, terlihat Selina sudah menunggu di sana. Selina tersenyum lebar padanya, sembari melambaikan tangan.

Felix ikut tersenyum, dan bergegas menghampiri Selina.

"Kok makin kurus sih?" celetuk Selina.

"Ih, baru juga ketemu, langsung ngomentarin fisik aja," protes Felix.

"Maafff, hehe,"

"Lo keliatan seneng banget, lo keterima kerja?"

Selina mengangguk, kemudian memekik senang.

"Hah, setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya ada yang lolos juga. Dari kemaren cuman dipanggil interview doang,"

"Selamat! Lo pantes buat itu!" seru Felix.

Selina kemudian meletakkan totebag yang dibawanya ke atas meja.

"Makanya gue beliin lo ini," ucap Selina.

"Apa ini?"

"Buku sama pulpen baru, plus kue-kue manis. Gue juga masakin makan siang dan malem buat lo," ujar Selina, sembari meletakkan rantang di atas meja.

"Makasih, Na," gumam Felix.

"Lo harus banyak makan. Akhir-akhir perasaan lo gimana?"

Felix tersenyum, "Terapi yang psikiater kasih ngebantu gue banget, meskipun penulisan gue mungkin bikin sakit mata, tapi gue jadi lega banget. Skenario indah gue, seolah-olah jadi nyata,"

"Kalau mau diterbitin, nanti biar Haechan revisi, haha, dia kan beralih jadi anak sastra sekarang,"

"Oh ya? Baru tau gue,"

"Belum pindah sih, maksudnya kalau dia balik kuliah, dia ambil sastra. Dan pas banget, lo dapet terapi nulis dari psikiater,"

Felix menyodorkan buku catatan bersampul coklat kulit pada Selina. Buku pemberian sipir yang sudah cukup usang, dan ada beberapa bagian kertas yang copot.

"Cerita ini udah selesai gue tulis, nanti gue bakal tulis cerita baru lagi pake buku pemberian lo," ujar Felix.

"Apa judulnya?" tanya Selina, seraya meraih buku tersebut.

"Red cookies," jawab Felix, yang membuat Selina tertegun.

"Isinya cuman tentang anak cowok yang suka bikin kue aja. Hah, setelah kejadian itu, gue masih aja mikirin soal bikin kue," jelas Felix, "Gue harap lo bersedia baca,"

Selina tersenyum, "Pasti gue baca, cerita yang sebelumnya juga gue baca sampe habis,"

Bibir Felix mengerucut, "Cerita yang pertama memalukan banget, kayak cerita anak-anak,"

Selina tertawa, "Bukannya itu emang cerita anak-anak? Gue suruh Alex baca juga,"

Felix manyun, "Mana ada cerita anak-anak, pangeran sama putri hidup di ladang?"

Red Cookies | Felix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang